Selain Cacing, Ilmuwan Temukan Beragam Kehidupan di Great Salt Lake
loading...
A
A
A
“Saya sendiri sudah mencarinya di sana, tapi saya tidak mencari di tempat yang sama…” kata ahli biologi Byron Adams dari Universitas Brigham Young, yang menjadi konsultan penemuan tersebut.
“Bahkan saat ini kami menemukan hal-hal menakjubkan tentang danau yang telah ada di depan pintu kami selama 170 tahun.”
Para peneliti menduga bahwa cacing ini memakan bakteri yang hidup di dalam mikrobialit dan menciptakan tikar tersebut. Mikrobialit ini juga dapat melindungi cacing dari sinar matahari dan kekeringan saat air danau surut.
Para peneliti tidak dapat membiakkan nematoda di laboratorium, jadi mereka mempelajari cacing gelang yang paling banyak dipelajari, Caenorhabditis elegans, untuk memahami bagaimana cacing ini bertahan hidup.
Di laboratorium, C. elegans diberi makan bakteri E. coli atau bakteri yang hidup di lapisan mikroba di Great Salt Lake. Cacing-cacing tersebut kemudian diekspos ke air danau yang 50 kali lebih asin daripada habitat C. elegans biasanya.
Setelah lima menit, cacing yang diberi makan E. coli mati. Namun, cacing yang diberi makan bakteri dari Great Salt Lake bertahan hidup lebih dari 24 jam.
Temuan ini menunjukkan bahwa masih banyak yang belum kita ketahui tentang kehidupan di Bumi, bahkan di tempat-tempat yang dianggap ekstrem dan tidak ramah.
Penelitian ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang bagaimana nematoda ini beradaptasi dengan lingkungan yang sangat asin dan bagaimana mereka berkontribusi pada ekosistem Great Salt Lake.
“Bahkan saat ini kami menemukan hal-hal menakjubkan tentang danau yang telah ada di depan pintu kami selama 170 tahun.”
Para peneliti menduga bahwa cacing ini memakan bakteri yang hidup di dalam mikrobialit dan menciptakan tikar tersebut. Mikrobialit ini juga dapat melindungi cacing dari sinar matahari dan kekeringan saat air danau surut.
Para peneliti tidak dapat membiakkan nematoda di laboratorium, jadi mereka mempelajari cacing gelang yang paling banyak dipelajari, Caenorhabditis elegans, untuk memahami bagaimana cacing ini bertahan hidup.
Di laboratorium, C. elegans diberi makan bakteri E. coli atau bakteri yang hidup di lapisan mikroba di Great Salt Lake. Cacing-cacing tersebut kemudian diekspos ke air danau yang 50 kali lebih asin daripada habitat C. elegans biasanya.
Setelah lima menit, cacing yang diberi makan E. coli mati. Namun, cacing yang diberi makan bakteri dari Great Salt Lake bertahan hidup lebih dari 24 jam.
Temuan ini menunjukkan bahwa masih banyak yang belum kita ketahui tentang kehidupan di Bumi, bahkan di tempat-tempat yang dianggap ekstrem dan tidak ramah.
Penelitian ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang bagaimana nematoda ini beradaptasi dengan lingkungan yang sangat asin dan bagaimana mereka berkontribusi pada ekosistem Great Salt Lake.
(wbs)