6 Jenis Kucing Hutan Indonesia yang Indentik dengan Harimau

Selasa, 19 Maret 2024 - 12:40 WIB
loading...
6 Jenis Kucing Hutan Indonesia yang Indentik dengan Harimau
Jenis Kucing Hutan Indonesia . FOTO/ DAILY
A A A
JAKARTA - Habitat kucing liar atau hutan sebenarnya cukup luas di Indonesia, satwa endemik ini dapat kita temukan di wilayah Pulau Sumatra, Jawa, Bali, hingga Pulau Kalimantan.Di Asia Tenggara, populasi satwa ini terus menurun setiap tahunnya.



Salah satu penyebab hal tersebut adalah hilangnya area hutan, lahan basah, dan fragmentasi habitat.

Buruknya lagi, spesies kucing hutan kerap menjadi target perburuan ilegal karena bernilai ekonomis tinggi. Banyak orang mencari fauna karena mengincar kulit serta bagian tubuh lainnya.Contohnya seperti Kucing Tandang atau Meong Congkok.

Melansir daftar merah IUCN, sejak 2018 hewan ini telah menyandang status terancam punah karena perusakan lahan basah di habitatnya.Lebih jauh, spesies meong congkok sering menjadi objek perdagangan untuk kebutuhan hewan peliharaan.

Padahal dalam PP No. 7 Tahun 1999, pemerintah jelas melarang keras aktivitas ini.Berdasarkan peraturan tersebut, sanksi bagi para pelanggar adalah pidana penjara paling lama 5 tahun, serta denda paling banyak sebesar Rp100.000.000.

Berikut 6 Jenis Kucing Hutan yang terancam punah:

1. Kucing Merah (Prionailurus rubiginosus)

Kucing Merah adalah kucing hutan kecil yang hidup di hutan hujan dataran rendah di Kalimantan. Kucing Merah memiliki bulu berwarna coklat kemerahan dengan bintik-bintik hitam dan ekor panjang. Kucing Merah diklasifikasikan sebagai spesies rentan oleh IUCN karena kehilangan habitat dan perburuan.

2. Kucing Bakau (Prionailurus viverrinus)

Kucing Bakau adalah kucing hutan kecil yang hidup di hutan bakau dan rawa-rawa di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Kucing Bakau memiliki bulu berwarna coklat keabuan dengan garis-garis hitam dan ekor pendek. Kucing Bakau diklasifikasikan sebagai spesies Hampir Terancam oleh IUCN.

3. Kucing Batu (Pardofelis marmorata)

Kucing Batu adalah kucing hutan kecil yang hidup di hutan hujan dataran rendah dan pegunungan di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Kucing Batu memiliki bulu berwarna coklat keabuan dengan pola totol hitam dan ekor pendek. Kucing Batu diklasifikasikan sebagai spesies Hampir Terancam oleh IUCN.

4. Kucing Emas (Catopuma temminckii)

Kucing Emas adalah kucing hutan sedang yang hidup di hutan hujan dataran rendah dan pegunungan di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Kucing Emas memiliki bulu berwarna coklat keemasan dengan bintik-bintik hitam dan ekor panjang. Kucing Emas diklasifikasikan sebagai spesies Rentan oleh IUCN.

5. Kucing Tandang (Prionailurus planiceps)

Kucing Tandang adalah kucing hutan kecil yang hidup di hutan hujan dataran rendah di Sumatera dan Kalimantan. Kucing Tandang memiliki bulu berwarna coklat keabuan dengan pola totol hitam dan ekor pendek. Kucing Tandang diklasifikasikan sebagai spesies Rentan oleh IUCN.

6. Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis)


Kucing Hutan adalah kucing hutan kecil yang hidup di berbagai habitat, termasuk hutan, padang rumput, dan daerah perkotaan, di seluruh Asia Tenggara. Kucing Hutan memiliki bulu berwarna coklat keabuan dengan pola garis-garis hitam dan ekor pendek. Kucing Hutan diklasifikasikan sebagai spesies Risiko Rendah oleh IUCN.

Selain jenis-jenis di atas, masih ada beberapa jenis kucing hutan lain yang terdapat di Indonesia, seperti:


Kucing Kuwuk (Prionailurus bengalensis)
Kucing Congkok (Prionailurus rubiginosus)
Macan Dahan Benua (Neofelis nebulosa)
Macan Dahan Kalimantan (Neofelis diardi)

Kucing hutan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Mereka adalah predator penting yang membantu mengendalikan populasi hewan pengerat dan mangsa lainnya. Kucing hutan juga merupakan penyerbuk penting bagi tanaman hutan.

Sayangnya, banyak jenis kucing hutan di Indonesia yang terancam punah karena hilangnya habitat, perburuan, dan perdagangan satwa liar. Kita perlu mengambil langkah-langkah untuk melindungi kucing hutan dan habitatnya agar mereka dapat terus hidup dan berkembang biak di alam liar.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2088 seconds (0.1#10.140)