Ilmuwan Temukan Spesies Kepiting Baru, dengan Cakar Setajam Silet

Rabu, 15 Mei 2024 - 06:29 WIB
loading...
Ilmuwan Temukan Spesies...
Beginilah penampakan Gordonopsis mazupo, atau kepiting porter Mazu yang baru saja diidentifikasi. Foto: Yadong Zhou
A A A
CHINA - Para ilmuwan menemukan spesies baru di Laut China Selatan. Mereka menaiki kapal selam dan terjun ke ribuan kaki di bawah permukaan laut. Hasilnya, mereka menemukan makhluk "besar" yang tertutup duri.

Ternyata itu adalah spesies baru.

Para peneliti menjelajahi Laut China Selatan melalui serangkaian penyelaman dengan kapal selam berawak pada Maret 2021, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 3 Mei di jurnal Raffles Bulletin of Zoology.

Dalam salah satu penyelaman, para peneliti menemukan kepiting "besar" pada beberapa karang dan menangkapnya.

Begitu kembali ke permukaan, mereka melihat lebih dekat hewan laut dalam itu dan menyadari bahwa mereka telah menemukan spesies baru: Gordonopsis mazupo, atau kepiting porter Mazu.

Cakar Seperti Pisau
Ilmuwan Temukan Spesies Kepiting Baru, dengan Cakar Setajam Silet

Kepiting porter Mazu dianggap "besar" dan memiliki kaki yang "sangat panjang" dengan cakar yang "seperti pisau", kata studi tersebut.

Rekan penulis Peter Ng mengatakan kepada McClatchy News bahwa tubuh kepiting itu memiliki panjang sekitar 1,2 inci, dan kakinya memiliki panjang lebih dari 3,5 inci. Secara total, hewan yang tertutup duri ini berukuran lebih dari 8 inci.

Foto-foto menunjukkan warna oranye pucat dari kepiting porter Mazu.

Para peneliti mengatakan mereka menamai spesies baru tersebut dengan "Dewi atau Nenek Laut Cina, Mazu."

Sejauh ini, hanya satu kepiting porter Mazu yang ditemukan di karang bambu sekitar 2.900 kaki di bawah permukaan Laut China Selatan, kata studi tersebut.



Laut China Selatan adalah badan air yang diperebutkan di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Brunei, Cina, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Spesies baru ini diidentifikasi berdasarkan kaki, duri, bentuk tubuh, ukuran, dan ciri fisik halus lainnya, kata studi tersebut. Peneliti tidak memberikan analisis DNA dari spesiesbarutersebut.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)