Penyebaran Tangan Besi pada Abad ke-15 Picu Revolusi Medis

Selasa, 18 Juni 2024 - 16:51 WIB
loading...
Penyebaran Tangan Besi...
Tangan besi. FOTO/ DAILY
A A A
MILAN - Kemampuan kita untuk mengganti bagian tubuh yang hilang, dari jantung buatan hingga kaki myoelektrik, merupakan bukti kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran yang luar biasa.

BACA JUGA - Pertama Kali, Operasi Medis Gunakan Headset Apple Vision Pro

Namun, di balik kecanggihan ini, terdapat fondasi penting: ide bahwa tubuh manusia dapat dan harus dimodifikasi secara drastis untuk membantu pasien.

Banyak orang menganggap Perang Saudara Amerika sebagai titik awal perkembangan teknik amputasi dan desain anggota tubuh palsu.

Seperti dilansir dari Science Alert, Selasa (18/6/2024), perang ini memang mendorong lonjakan amputasi, yang memicu pertumbuhan industri prostetik.

Gambaran dokter bedah Perang Saudara yang mengamputasi anggota tubuh dengan gergaji di medan perang telah menjadi ikonik. Faktanya, selama perang ini, 60.000 amputasi dilakukan, dengan rata-rata waktu operasi hanya tiga menit.

Namun, jauh sebelum Perang Saudara, di Eropa abad ke-16 dan ke-17, terjadi perubahan penting dalam cara pandang masyarakat terhadap kehilangan anggota tubuh. Di sanalah "Tangan Besi" mulai berperan.

Pada tahun 1553, seorang pandai besi Jerman bernama Götz von Berlichingen kehilangan tangan kanannya dalam pertempuran. Dia kemudian menugaskan seorang pengrajin untuk membuat prostetik logam untuk menggantikannya.

Alat ini, yang dikenal sebagai "Tangan Besi", terbuat dari besi tempa yang diartikulasikan dan memungkinkan Berlichingen untuk menggenggam benda dan bahkan menulis.

"Tangan Besi" tidak hanya menjadi pencapaian luar biasa dalam hal keahlian teknis, tetapi juga menandakan pergeseran pemikiran yang mendalam.

Sebelumnya, kehilangan anggota tubuh sering dianggap sebagai takdir yang tak terelakkan. "Tangan Besi" menunjukkan bahwa cacat fisik dapat diatasi dengan teknologi, membuka jalan bagi perkembangan prostetik yang lebih lanjut selama berabad-abad.

Berabad-abad setelah "Tangan Besi", penelitian dan pengembangan prostetik terus berkembang pesat. Bahan-bahan baru, seperti kayu ringan dan karet, digunakan untuk membuat prostetik yang lebih nyaman dan fungsional. Mekanisme yang lebih rumit memungkinkan gerakan yang lebih kompleks dan kontrol yang lebih baik.

Perang Dunia I dan II membawa lonjakan lain dalam permintaan prostetik, mendorong inovasi lebih lanjut. Munculnya plastik dan bahan sintetis lainnya membuka kemungkinan baru untuk desain dan manufaktur.

Saat ini, prostetik telah menjadi bagian integral dari bidang kedokteran, membantu orang-orang dari segala usia dan latar belakang untuk menjalani kehidupan yang lebih aktif dan mandiri.

Dari atlet Paralimpik hingga pekerja konstruksi, prostetik modern memungkinkan orang untuk mengatasi keterbatasan fisik dan mencapai potensi penuh mereka.

Perjalanan prostetik dari "Tangan Besi" abad ke-16 hingga teknologi canggih saat ini merupakan bukti kegigihan manusia dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan kualitas hidup.

Ini adalah kisah tentang inovasi, empati, dan tekad untuk mendorong batas-batas kemampuan manusia.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2079 seconds (0.1#10.140)