Vaksin China yang Dikembangkan pada Sel Serangga Siap Diuji Coba ke Manusia
loading...
A
A
A
BEIJING - China dilaporkan telah memiliki vaksin virus corona potensial yang dikembangkan pada sel serangga. Kini, vaksin tersebut siap diuji coba pada manusia.(Baca juga: Dibujuk Soetrisno Bachir, Amien Rais Diyakini Ogah Balik ke PAN )
Mengutip dari Straits Times, Senin (24/8/2020), vaksin tersebut dikembangkan oleh West China Hospital Sichuan University di Chengdu, China.
Pemerintah kota Chengdu menyampaikan, penggunaan sel serangga menumbuhkan protein pada vaksin, dan dapat mempercepat produksi dalam skala besar.
Administrasi Produk Medis Nasional telah memberikan lampu hijau kepada vaksin tersebut, untuk masuk ke tahap uji coba klinis.
Sebelumnya, vaksin telah diuji coba pada monyet. Hasilnya disebut menunjukkan kemampuannya dalam mencegah infeksi Covid-19 tanpa efek samping yang signifikan.
Di sisi lain, hingga saat ini para peneliti di China telah meneliti dan mengembangkan delapan vaksin virus corona potensial lainnya. Vaksin-vaksin itu sedang dalam proses tahap pengujian yang berbeda-beda.
Berbagai pihak termasuk BioNTech dari Jerman dan Inovio Pharma dari Amerika Serikat, juga menjalin kerja sama dengan firma lokal, untuk menguji vaksin eksperimentalnya di China.
Mengutip dari Straits Times, Senin (24/8/2020), vaksin tersebut dikembangkan oleh West China Hospital Sichuan University di Chengdu, China.
Baca Juga
Pemerintah kota Chengdu menyampaikan, penggunaan sel serangga menumbuhkan protein pada vaksin, dan dapat mempercepat produksi dalam skala besar.
Administrasi Produk Medis Nasional telah memberikan lampu hijau kepada vaksin tersebut, untuk masuk ke tahap uji coba klinis.
Sebelumnya, vaksin telah diuji coba pada monyet. Hasilnya disebut menunjukkan kemampuannya dalam mencegah infeksi Covid-19 tanpa efek samping yang signifikan.
Di sisi lain, hingga saat ini para peneliti di China telah meneliti dan mengembangkan delapan vaksin virus corona potensial lainnya. Vaksin-vaksin itu sedang dalam proses tahap pengujian yang berbeda-beda.
Berbagai pihak termasuk BioNTech dari Jerman dan Inovio Pharma dari Amerika Serikat, juga menjalin kerja sama dengan firma lokal, untuk menguji vaksin eksperimentalnya di China.
(wbs)