Dinosaurus dengan Sayap Selebar 5 Meter Ditemukan, Ini Wujudnya
loading...
Dinosaurus dengan Sayap Selebar 5 Meter . FOTO/ DAILY
A
A
A
WAHYU BUDI SANTOSO - Penemuan fosil pterosaurus yang terawetkan dengan sangat baik di Afro-Arabia ini adalah temuan yang sangat signifikan dalam dunia paleontologi. Fosil ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana pterosaurus, reptil terbang prasejarah, bergerak dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Seperti dilansir dari Science Alert, Inabtanin alarabia, memiliki lebar sayap sekitar 5 meter (16 kaki). Fosil ini sangat berharga karena terawetkan dalam bentuk tiga dimensi, memungkinkan peneliti untuk mempelajari struktur internal tulangnya.
Sementara jika Arambourgiania philadelphiae. memiliki lebar sayap yang lebih besar, sekitar 10 meter (33 kaki). Fosilnya juga sangat baik terawetkan dan memberikan informasi penting tentang pterosaurus raksasa ini.
Penemuan ini istimewa karena fosil pterosaurus sering kali ditemukan dalam bentuk pipih akibat proses pembentukan fosil yang mengompresi tulang yang berongga dan rapuh. Namun, pengawetan dalam bentuk tiga dimensi memungkinkan peneliti untuk melakukan pemindaian CT dan mempelajari struktur tulang secara mendalam.
Penelitian yang dilakukan pada fosil Inabtanin alarabia mengungkapkan bahwa struktur tulangnya mirip dengan burung modern yang mengepakkan sayap, sedangkan struktur tulang Arambourgiania philadelphiae lebih mirip dengan burung nasar yang dikenal dengan kemampuannya terbang tinggi dan mengitari bangkai. Perbedaan ini menunjukkan adaptasi berbeda dalam cara terbang dan gaya hidup pterosaurus.
Nama Inabtanin alarabia diambil dari lokasi geografis dekat situs penemuan dan mengacu pada "tannin," kata Arab untuk naga, yang sering muncul dalam etimologi pterosaurus. Nama ini memberikan penghormatan pada Jazirah Arab dan mencerminkan kekaguman terhadap makhluk prasejarah ini.
Penemuan ini tidak hanya menambah pengetahuan kita tentang pterosaurus tetapi juga memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana makhluk-makhluk ini hidup dan beradaptasi di lingkungan mereka yang sekarang sudah punah.
Seperti dilansir dari Science Alert, Inabtanin alarabia, memiliki lebar sayap sekitar 5 meter (16 kaki). Fosil ini sangat berharga karena terawetkan dalam bentuk tiga dimensi, memungkinkan peneliti untuk mempelajari struktur internal tulangnya.
Sementara jika Arambourgiania philadelphiae. memiliki lebar sayap yang lebih besar, sekitar 10 meter (33 kaki). Fosilnya juga sangat baik terawetkan dan memberikan informasi penting tentang pterosaurus raksasa ini.
Penemuan ini istimewa karena fosil pterosaurus sering kali ditemukan dalam bentuk pipih akibat proses pembentukan fosil yang mengompresi tulang yang berongga dan rapuh. Namun, pengawetan dalam bentuk tiga dimensi memungkinkan peneliti untuk melakukan pemindaian CT dan mempelajari struktur tulang secara mendalam.
Penelitian yang dilakukan pada fosil Inabtanin alarabia mengungkapkan bahwa struktur tulangnya mirip dengan burung modern yang mengepakkan sayap, sedangkan struktur tulang Arambourgiania philadelphiae lebih mirip dengan burung nasar yang dikenal dengan kemampuannya terbang tinggi dan mengitari bangkai. Perbedaan ini menunjukkan adaptasi berbeda dalam cara terbang dan gaya hidup pterosaurus.
Nama Inabtanin alarabia diambil dari lokasi geografis dekat situs penemuan dan mengacu pada "tannin," kata Arab untuk naga, yang sering muncul dalam etimologi pterosaurus. Nama ini memberikan penghormatan pada Jazirah Arab dan mencerminkan kekaguman terhadap makhluk prasejarah ini.
Penemuan ini tidak hanya menambah pengetahuan kita tentang pterosaurus tetapi juga memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana makhluk-makhluk ini hidup dan beradaptasi di lingkungan mereka yang sekarang sudah punah.
(wbs)
Explore More