Akula, Kapal Selam Terbesar di Dunia yang Bikin Merinding

Rabu, 25 September 2024 - 19:00 WIB
loading...
Akula, Kapal Selam Terbesar...
Kapal selam Akula menjadi yang terbesar di dunia dalam hal tonase. Foto/Sputnik
A A A
JAKARTA - Salah satu kapal selam nuklir terbesar buatan Uni Soviet, kelas Typhoon (Akula) menjadi kapal selam terbesar di dunia.

Sebutan tersebut disematkan karena kemampuannya berpindah sekitar 25.000 metrik ton atau 27.500 ton berlayar di Laut Barents di pantai Arktik Rusia pada September 2001. Pada 23 September 1980, kapal selam bertenaga nuklir pertama dari kelas Proyek 941 Akula (yang berarti Hiu) diluncurkan dari pelabuhan Severodvinsk, Rusia.

Dilansir dari Sputnik, Rabu (25/9/2024) kapal selam ini menjadi yang terbesar di dunia dalam hal tonase yang mencapai 23.200 ton saat muncul ke permukaan dan 48.000 ton saat tenggelam. Ukurannya yang sangat besar merupakan kebutuhan.

Akula dirancang sebagai respons terhadap kapal selam kelas Ohio milik AS, dan dilengkapi dengan 20 rudal balistik R-39. Meskipun rudal ini memiliki jangkauan dan muatan yang lebih besar daripada rudal Trident-1 yang dibawa oleh kapal selam Ohio, rudal ini juga jauh lebih besar dan lebih berat, sehingga memerlukan kapal pengangkut yang lebih besar.



Panjangnya 172,8 meter dan lebar 23,3 meter, membuat kapal selam Akula terdiri dari lima kompartemen yang dapat dihuni, masing-masing dilindungi oleh lambung luar sendiri. Tentu saja spesifikasi ini menjadi sebuah komposisi yang memastikan daya tahan kapal selam.

Selain 20 rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam R-39 masing-masing membawa hingga 10 hulu ledak termonuklir MIRV, kapal ini juga dilengkapi dengan enam tabung torpedo 533 mm yang mampu meluncurkan torpedo dan rudal anti-kapal selam.



Desain Akula memungkinkan kapal selam ini untuk menembus lapisan es setebal 2,5 meter saat muncul ke permukaan tanpa mengalami kerusakan. Ukuran dan massa rudal R-39 memcapai 16 meter panjang dan berat 84 ton masing-masing memerlukan pembangunan derek khusus yang mampu mengangkat senjata-senjata ini dan memuatnya ke kapal selam.

Kapal transportasi khusus, Alexander Brykin, dilengkapi dengan derek pemuatan 125 ton, juga dibangun untuk mengisi ulang peluncur rudal Akula di laut jika terjadi perang nuklir, saat fasilitas pemuatan di pelabuhan kemungkinan akan hancur.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2083 seconds (0.1#10.140)