Dasar Bumi Purba Ditemukan di dalam Laut Terdalam

Senin, 30 September 2024 - 09:26 WIB
loading...
Dasar Bumi Purba Ditemukan...
Dasar Bumi Purba. FOTO/ DAILY
A A A
LONDON - Para ilmuwan dari Universitas Maryland telah menemukan bukti dasar laut purba yang diyakini telah tenggelam jauh ke dalam Bumi saat dinosaurus ada dan sekarang memengaruhi struktur bagian dalam Bumi.



Bagian dasar laut yang sebelumnya tidak diketahui ini terletak di East Pacific Rise dan telah memberikan gambaran mengenai fungsi bagian dalam planet ini dan bagaimana permukaan Bumi mengalami perubahan selama jutaan tahun.

Temuan tim tersebut dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.

Tim yang dipimpin oleh peneliti pascadoktoral geologi Jingchuan Wang menggunakan teknik pencitraan seismik inovatif untuk melihat jauh ke dalam mantel Bumi, yang merupakan lapisan antara inti dan kerak planet.

Para ilmuwan mengamati zona transisi mantel, yang merupakan wilayah antara 410 dan 660 kilometer di bawah permukaan Bumi, dan menemukan area yang luar biasa tebal.

Mantel bumi bagian atas dan bawah dipisahkan oleh zona ini, yang mengembang atau menyusut berdasarkan suhu.

Menurut tim, dasar laut ini juga dapat menjelaskan struktur anomali Pacific Large Low Shear Velocity Province (LLSVP).

"Area yang menebal ini seperti jejak fosil dari dasar laut purba yang tersubduksi ke Bumi sekitar 250 juta tahun yang lalu. Ini memberi kita gambaran sekilas tentang masa lalu Bumi yang belum pernah kita ketahui sebelumnya," kata Wang.

Subduksi terjadi ketika satu lempeng tektonik meluncur di bawah lempeng lainnya dan material permukaan didaur ulang kembali ke dalam mantel Bumi.

Petunjuk subduksi ditemukan oleh ahli geologi setelah memeriksa sampel batuan dan sedimen yang ditemukan di permukaan bumi.

Namun, Wang menggunakan gelombang seismik untuk melihat ke dasar laut.

Para ilmuwan, dengan mengamati gelombang seismik yang bergerak melalui berbagai lapisan planet, mampu membuat peta rinci struktur di dalam mantel.

"Anda dapat menganggap pencitraan seismik sebagai sesuatu yang mirip dengan pemindaian CT. Pada dasarnya, pencitraan seismik memungkinkan kita untuk melihat bagian dalam planet kita secara melintang," kata Wang.

"Biasanya, lempengan material samudra ditelan Bumi sepenuhnya, tanpa meninggalkan jejak yang terlihat di permukaan. Namun, melihat lempengan subduksi kuno melalui perspektif ini memberi kami wawasan baru tentang hubungan antara struktur Bumi yang sangat dalam dan geologi permukaan, yang sebelumnya tidak jelas," tambahnya.

Saat mengamati dasar laut, para ilmuwan menemukan bahwa material tersebut bergerak melalui bagian dalam Bumi jauh lebih lambat daripada yang diyakini sebelumnya.

Wang mengatakan bahwa ketebalan area tersebut mengisyaratkan keberadaan material yang lebih dingin di zona transisi mantel dan bahwa beberapa lempeng samudra mungkin tersangkut saat tenggelam melalui mantel.

"Kami menemukan bahwa di wilayah ini, material tenggelam sekitar setengah dari kecepatan yang kami perkirakan, yang menunjukkan bahwa zona transisi mantel dapat bertindak seperti penghalang dan memperlambat pergerakan material melalui Bumi," kata Wang.

"Penemuan kami membuka pertanyaan baru tentang bagaimana Bumi bagian dalam memengaruhi apa yang kita lihat di permukaan, melintasi jarak dan rentang waktu yang sangat jauh," tambahnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)