Siphonophora: Koloni Kloning yang Lebih Panjang dari Paus Biru!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bayangkan makhluk laut yang panjangnya melebihi paus biru, hewan terbesar di Bumi. Ini adalah Siphonophora, koloni organisme kloningan yang hidup di kedalaman lautan!
Lautan menyimpan begitu banyak misteri, dan salah satunya adalah Siphonophora. Makhluk ini mungkin terdengar asing di telinga, tetapi keunikannya dijamin akan membuat tercengang.
Meski tampak seperti satu hewan, Siphonophora sebenarnya adalah koloni yang terdiri dari organisme individu yang disebut "zooid".
Setiap zooid memiliki fungsi yang berbeda dalam koloni, meskipun secara genetik identik. Ada yang bertugas menangkap mangsa dan mencerna makanan, sementara yang lain memungkinkan koloni untuk bereproduksi atau berenang.
Sebuah zooid individu tidak dapat bertahan hidup sendiri karena mereka mengkhususkan diri pada satu fungsi, sehingga mereka saling bergantung untuk membentuk "tubuh".
Siphonophora mereplikasi diri secara aseksual untuk menciptakan lebih banyak zooid. Proses ini berlanjut sehingga membentuk koloni yang panjang dan kompleks.
Predator Ulung dengan Tentakel Berbisa
Siphonophora memakan berbagai hewan laut kecil, termasuk plankton, ikan, dan krustasea kecil. Spesies yang menggunakan racun untuk menangkap mangsa memiliki zooid yang berisi tentakel kecil tetapi mematikan yang mengandung racun yang melumpuhkan.
Untuk berburu, mereka melemparkan jaring tentakel mereka untuk menyengat mangsa dan melumpuhkannya, sebelum menarik makanan ke dalam mulut mereka.
Spiral tersebut terbentuk ketika Siphonophora berenang dalam lingkaran, menciptakan pusaran yang menarik mangsa ke dalam jangkauan tentakel berbisa mereka.
Meskipun sebagian besar spesies berpendar hijau atau biru, satu spesies Siphonophora dari genus Erenna adalah invertebrata laut pertama yang ditemukan memancarkan cahaya merah.
Bioluminesensi merah sangat jarang karena panjang gelombang cahaya biru dan hijau yang pendek menempuh jarak yang lebih jauh di laut dan lebih membantu hewan laut secara evolusioner.
Lautan menyimpan begitu banyak misteri, dan salah satunya adalah Siphonophora. Makhluk ini mungkin terdengar asing di telinga, tetapi keunikannya dijamin akan membuat tercengang.
Berbentuk Panjang Seperti Tali
Siphonophora adalah kelompok hewan laut yang terdiri dari 175 spesies. Mereka hidup di kedalaman lautan di seluruh dunia, meskipun tidak semua spesies ditemukan di setiap lautan. Banyak Siphonophora berbentuk panjang dan seperti tali, tetapi beberapa, seperti Portuguese man o'war (Physalia physalis) yang berbisa, menyerupai ubur-ubur.Meski tampak seperti satu hewan, Siphonophora sebenarnya adalah koloni yang terdiri dari organisme individu yang disebut "zooid".
Setiap zooid memiliki fungsi yang berbeda dalam koloni, meskipun secara genetik identik. Ada yang bertugas menangkap mangsa dan mencerna makanan, sementara yang lain memungkinkan koloni untuk bereproduksi atau berenang.
Sebuah zooid individu tidak dapat bertahan hidup sendiri karena mereka mengkhususkan diri pada satu fungsi, sehingga mereka saling bergantung untuk membentuk "tubuh".
Bagaimana Siphonophora Tumbuh?
Siphonophora berkembang dari satu zooid yang menetas dari telur yang telah dibuahi. Zooid pertama ini mengembangkan zona pertumbuhan, dari mana zooid baru tumbuh.Siphonophora mereplikasi diri secara aseksual untuk menciptakan lebih banyak zooid. Proses ini berlanjut sehingga membentuk koloni yang panjang dan kompleks.
Predator Ulung dengan Tentakel Berbisa
Siphonophora memakan berbagai hewan laut kecil, termasuk plankton, ikan, dan krustasea kecil. Spesies yang menggunakan racun untuk menangkap mangsa memiliki zooid yang berisi tentakel kecil tetapi mematikan yang mengandung racun yang melumpuhkan.Untuk berburu, mereka melemparkan jaring tentakel mereka untuk menyengat mangsa dan melumpuhkannya, sebelum menarik makanan ke dalam mulut mereka.
Siphonophora Raksasa dan "Spiral Kematian"
Pada 2020, ahli biologi laut di Australia barat menemukan Siphonophora raksasa (Praya dubia) sepanjang 46 meter dalam “spiral kematian” yang menjebak mangsa dengan mudah karena ukurannya yang masif.Spiral tersebut terbentuk ketika Siphonophora berenang dalam lingkaran, menciptakan pusaran yang menarik mangsa ke dalam jangkauan tentakel berbisa mereka.
Bioluminesensi: Cahaya Mematikan di Kegelapan
Banyak Siphonophora juga bioluminesen dan menghasilkan cahaya melalui reaksi kimia untuk menarik mangsa.Meskipun sebagian besar spesies berpendar hijau atau biru, satu spesies Siphonophora dari genus Erenna adalah invertebrata laut pertama yang ditemukan memancarkan cahaya merah.
Bioluminesensi merah sangat jarang karena panjang gelombang cahaya biru dan hijau yang pendek menempuh jarak yang lebih jauh di laut dan lebih membantu hewan laut secara evolusioner.