NASA Deteksi Anomali Alam Aneh di Atlantik Selatan

Minggu, 29 Desember 2024 - 09:53 WIB
loading...
NASA Deteksi Anomali...
Fenomena aneh di Atlantik Selatan. FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
LONDON - NASA dengan mengunakan data satelit menemukan bahwa “anomali” di Atlantik Selatan mungkin terpecah menjadi dua. Hal itu diketahui karena medan magnet bumi saat ini terus melemah dan jika terus melemah benda-benda yang berada di Langit bisa berjatuhan.



Perilaku aneh medan magnet Bumi di wilayah Atlantik Selatan dapat ditelusuri kembali setelah 11 juta tahun yang lalu, dan tidak mungkin menyebabkan pembalikan medan magnet Bumi dalam waktu dekat , menurut sebuah studi baru.

Anomali Atlantik Selatan adalah titik lemah di medan magnet Bumi, yang melindungi planet ini dari radiasi kosmik dan matahari.

Anomali ini terjadi karena sabuk radiasi Van Allen bagian dalam Bumi berada paling dekat dengan permukaan planet, yang menyebabkan peningkatan fluks partikel berenergi. Pada gilirannya, anomali ini juga menyebabkan gangguan teknis pada satelit dan wahana antariksa yang mengorbit Bumi.

Para peneliti dari Universitas Liverpool di Inggris mempelajari batuan beku atau batuan vulkanik dari pulau Saint Helena, yang terletak di Anomali Atlantik Selatan. Rekaman medan magnet Bumi tersimpan dalam batuan beku, yang memberikan gambaran terperinci tentang sejarah magnetik planet ini.

"Studi kami memberikan analisis jangka panjang pertama mengenai medan magnet di wilayah ini yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu," kata Yael Engbers, penulis utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan .

"Studi ini mengungkap bahwa anomali medan magnet di Atlantik Selatan bukanlah anomali yang terjadi sekali saja, anomali serupa pernah terjadi delapan hingga 11 juta tahun lalu."

Para peneliti mempelajari batuan dari 34 letusan gunung berapi yang terjadi di Saint Helena antara 8 dan 11 juta tahun yang lalu. Ketika batuan vulkanik mendingin, butiran kecil oksida besi di dalamnya menjadi magnet, sehingga arah dan kekuatan medan magnet Bumi tetap terjaga pada waktu dan tempat tersebut.

Garis medan magnet bumi membentang dari selatan ke utara. Catatan geomagnetik dari bebatuan menunjukkan bahwa medan magnet di Saint Helena telah mengarah ke arah yang berbeda selama letusan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa medan magnet di wilayah ini tidak stabil selama jutaan tahun.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)