3 Kelebihan Orang Yahudi dari Sisi Kecerdasan dan Genetik
loading...
A
A
A
ISRAEL - Orang Yahudi telah dikenal sebagai salah satu kelompok etnis paling sukses dalam hal kecerdasan. Bahkan banyak teori menyebutkan dimana setiap Yahudi akan selalu menunjukkan prestasi dalam berbagai hal dimanapun mereka berada.
Kecerdasan orang Yahudi ini dibuktikan dari data populasi AS di abad ke-20. Dimana Yahudi yang hanya berjumlah kurang dari 3% dari populasi justru merupakan 62 dari 200 pemenang Hadiah Nobel untuk sains, sastra, dan ekonomi, dan 32% dari 400 orang Amerika terkaya versi Forbes tahun 2009.
Lantas apakah memang benar jika orang Yahudi memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dari ras lain? Pertanyaan ini telah menciptakan cukup banyak penelitian yang membuktikan jika umat Yahudi memang memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Membuat kecerdasan seakan menjadi sifat khusus milik orang Yahudi. Berikut ini beberapa kelebihan mereka baik dari sisi kecerdasan maupun genetik.
Teori ini dipertimbangkan dengan memeriksa skor kosakata orang Yahudi, orang kulit putih non-Yahudi, orang kulit hitam, dan lainnya yang diperoleh dalam Survei Sosial Umum Amerika yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Opini Nasional pada tahun 1990–1996.
Orang Yahudi memperoleh skor kosakata rata-rata yang jauh lebih tinggi daripada orang kulit putih non-Yahudi, yang setara dengan keunggulan IQ sebesar 7,5 poin IQ.
Hasil tersebut mengkonfirmasi laporan sebelumnya bahwa IQ verbal orang Yahudi Amerika lebih tinggi daripada orang kulit putih non-Yahudi.
Terdapat pula Storfer yang menulis jika “Orang Yahudi dianggap sebagai suatu kelompok yang cenderung unggul dalam beberapa domain kognitif, misalnya kemampuan verbal dan numerik. Tetapi tidak dalam domain lainnya, sebagaimana dibuktikan oleh kinerja mereka yang biasa-biasa saja pada jenis masalah spasial atau persepsi tertentu”.
Storfer menyimpulkan bahwa orang Yahudi Amerika memiliki IQ rata-rata sekitar 112 pada Stanford-Binet, yang sebagian besar merupakan tes kemampuan verbal.
3. Keinginan Berkembang Secara Tidak Normal
Dilansir dari Medium, penelitian dari Houston Stewart Chamberlain mengatakan orang Yahudi memiliki "keinginan yang berkembang secara tidak normal" dan jaringan kekerabatan yang kuat.
Sementara Thorstein Veblen, beranggapan bahwa posisi marjinal orang Yahudi memotivasi mereka untuk mencapai kesuksesan dengan cara yang tidak konvensional.
Dalam teori Richard Lynn, dijelaskan jika prestasi orang Yahudi bersifat biologis dan berevolusi. Alih-alih etos kerja, budaya, atau fungsionalisme relatif, teori ini menyebutkan jika prestasi orang Yahudi merupakan konsekuensi alami dari tingkat kecerdasan yang tinggi. Bagaimana mereka memiliki bakat alami tersebut pada akhirnya tidak diketahui.
Orang Yahudi juga dinilai lebih mementingkan empat nilai penting dalam pengetahuan, yakni ketelitian, minat pada bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi (rasa ingin tahu), penilaian, dan tanggung jawab.
Meskipun IQ orang Yahudi yang tinggi telah dikenal selama beberapa dekade, hal itu biasanya diabaikan oleh para sejarawan, sosiolog, dan ekonom yang telah menulis tentang prestasi tinggiorangYahudi.
Kecerdasan orang Yahudi ini dibuktikan dari data populasi AS di abad ke-20. Dimana Yahudi yang hanya berjumlah kurang dari 3% dari populasi justru merupakan 62 dari 200 pemenang Hadiah Nobel untuk sains, sastra, dan ekonomi, dan 32% dari 400 orang Amerika terkaya versi Forbes tahun 2009.
Lantas apakah memang benar jika orang Yahudi memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dari ras lain? Pertanyaan ini telah menciptakan cukup banyak penelitian yang membuktikan jika umat Yahudi memang memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Membuat kecerdasan seakan menjadi sifat khusus milik orang Yahudi. Berikut ini beberapa kelebihan mereka baik dari sisi kecerdasan maupun genetik.
3 Kelebihan Orang Yahudi dari Sisi Kecerdasan dan Genetik
1. Memiliki Kecerdasan Verbal Lebih Tinggi
Dalam jurnal "The intelligence of American Jews" karya Richard Lynn, disebutkan jika orang Yahudi memiliki tingkat kecerdasan verbal rata-rata yang lebih tinggi daripada orang kulit putih non-Yahudi.Teori ini dipertimbangkan dengan memeriksa skor kosakata orang Yahudi, orang kulit putih non-Yahudi, orang kulit hitam, dan lainnya yang diperoleh dalam Survei Sosial Umum Amerika yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Opini Nasional pada tahun 1990–1996.
Orang Yahudi memperoleh skor kosakata rata-rata yang jauh lebih tinggi daripada orang kulit putih non-Yahudi, yang setara dengan keunggulan IQ sebesar 7,5 poin IQ.
Hasil tersebut mengkonfirmasi laporan sebelumnya bahwa IQ verbal orang Yahudi Amerika lebih tinggi daripada orang kulit putih non-Yahudi.
2. Memiliki IQ yang Tinggi
Dalam jurnal karya Richard Lynn, disebutkan juga penelitian lain dari MacDonald yang menyimpulkan jika menyimpulkan bahwa "secara keseluruhan, data menunjukkan IQ rata-rata dalam kisaran 117 untuk anak-anak Yahudi Ashkenazi, dengan IQ verbal dalam kisaran 125 dan IQ kinerja dalam kisaran rata-rata".Terdapat pula Storfer yang menulis jika “Orang Yahudi dianggap sebagai suatu kelompok yang cenderung unggul dalam beberapa domain kognitif, misalnya kemampuan verbal dan numerik. Tetapi tidak dalam domain lainnya, sebagaimana dibuktikan oleh kinerja mereka yang biasa-biasa saja pada jenis masalah spasial atau persepsi tertentu”.
Storfer menyimpulkan bahwa orang Yahudi Amerika memiliki IQ rata-rata sekitar 112 pada Stanford-Binet, yang sebagian besar merupakan tes kemampuan verbal.
3. Keinginan Berkembang Secara Tidak Normal
Dilansir dari Medium, penelitian dari Houston Stewart Chamberlain mengatakan orang Yahudi memiliki "keinginan yang berkembang secara tidak normal" dan jaringan kekerabatan yang kuat.Sementara Thorstein Veblen, beranggapan bahwa posisi marjinal orang Yahudi memotivasi mereka untuk mencapai kesuksesan dengan cara yang tidak konvensional.
Dalam teori Richard Lynn, dijelaskan jika prestasi orang Yahudi bersifat biologis dan berevolusi. Alih-alih etos kerja, budaya, atau fungsionalisme relatif, teori ini menyebutkan jika prestasi orang Yahudi merupakan konsekuensi alami dari tingkat kecerdasan yang tinggi. Bagaimana mereka memiliki bakat alami tersebut pada akhirnya tidak diketahui.
Orang Yahudi juga dinilai lebih mementingkan empat nilai penting dalam pengetahuan, yakni ketelitian, minat pada bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi (rasa ingin tahu), penilaian, dan tanggung jawab.
Meskipun IQ orang Yahudi yang tinggi telah dikenal selama beberapa dekade, hal itu biasanya diabaikan oleh para sejarawan, sosiolog, dan ekonom yang telah menulis tentang prestasi tinggiorangYahudi.
(dan)