Sungai dan Laguna Tiba-tiba Muncul di Gurun Sahara yang Tandus

Kamis, 10 Oktober 2024 - 14:44 WIB
loading...
Sungai dan Laguna Tiba-tiba...
Gurun Sahara dialiri sungai.FOTO/ ITM
A A A
NEW MEXICO - Gurun Sahara yang gersang di tenggara Maroko adalah salah satu tempat terkering di dunia dan jarang mengalami hujan di akhir musim panas,



Biasanya, gurun menerima curah hujan kurang dari 250 milimeter per tahun.

Namun, badai baru-baru ini membawa lebih banyak hujan ke gurun dibandingkan beberapa dekade lalu.

Akibatnya muncul sungai dan laguna sehingga mengubah geografi Gurun Sahara yang merupakan salah satu tempat terkering di dunia.

Pemerintah Maroko mengatakan curah hujan dua hari pada bulan lalu berada di atas rata-rata curah hujan tahunan di beberapa wilayah gurun termasuk Tata.

“Kami pernah mengalami situasi seperti ini (hujan lebat) dalam waktu singkat tetapi ini terjadi lebih dari 50 tahun yang lalu,” kata Manajer Komunikasi Departemen Meteorologi Maroko, Houssine Youabeb.

Sementara di Desa Tagounite yang terletak sekitar 451 kilometer selatan Rabat, tercatat curah hujan lebih dari 100 milimeter dalam kurun waktu 24 jam. Maroko sebelumnya pernah mengalami kekeringan selama enam tahun berturut-turut.

Fenomena unik bukan pertama kali terjadi, dilansir dari Daily Mail, salju pernah terbentuk di Gurun Sahara pada Januari 2022. Foto salju di Gurun Sahara ini ditangkap oleh fotografer Karim Bouchetata di kota Ain Sefra di barat laut Aljazair.

Kala itu tingkat merkuri di Aljazair anjlok ke -2 derajat Celsius. Es menciptakan pola di pasir setelah daerah itu terlihat adanya percikan salju yang turun.

Turunnya debu salju ini merupakan kelima kalinya dalam 42 tahun terakhir. Kejadian sebelumnya terjadi pada 1979, 2016, 2018, dan 2021. Ain Sefra sendiri dikenal sebagai The Gateway to the Desert yang terletak di 3,000 kaki di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh Pegunungan Atlas.

Tak hanya itu, siapa sangka gurun yang identik dengan tempat yang kering, gersang, dan panas itu memiliki hutan lebat di dalamnya? Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Science Advance, gurun Sahara pernah mengalami periode basah ekitar 8.000 tahun lalu. Ini menunjukkan Gurun Sahara merupakan daerah subur dan hijau pada dahulu kala.

Peneliti di Universitty of Arizona menemukan adanya pola curah hujan selama 6.000 tahun di Sahara. Di mana Gurun Sahara pernah memiliki curah hujan 10 kali lipat lebih banyak dari saat ini.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1807 seconds (0.1#10.140)