Drone vs. Drone! Ukraina Ciptakan Sting untuk Lawan Shahed Iran Milik Rusia!

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 07:00 WIB
loading...
Drone vs. Drone! Ukraina...
Ukraina kembangkan drone pencegat Sting untuk hancurkan Shahed Iran Milik Rusia. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Pabrikan drone asal Ukraina, Wild Hornets, sedang mengembangkan drone pencegat baru yang dirancang untuk melawan Shahed-136 milik Rusia, demikian dilaporkan oleh The Telegraph.

Drone baru ini, yang diberi nama Sting, dirancang untuk terbang lebih cepat dari 160 km/jam pada ketinggian sekitar 10.000 kaki (sekitar 3.048 meter).

The Telegraph juga melaporkan bahwa sistem penargetan berbasis kecerdasan buatan (AI) sedang dalam tahap pengembangan. Untuk sementara, Sting masih memerlukan operator manusia untuk mengendalikannya.

Foto yang dipublikasikan oleh media tersebut menunjukkan sebuah drone quadcopter (4 baling-baling) yang dilengkapi muatan peledak besar dan kubah kamera.

Wild Hornets adalah organisasi nirlaba teknik yang mengklaim telah mengirimkan sekitar 14.000 drone ke pasukan Ukraina sejak awal 2023, merujuk laporan The Telegraph dalam sebuah unggahan di X (sebelumnya Twitter).

“Sebanyak 30 hingga 80 Shahed diluncurkan setiap hari ke kota-kota di Ukraina," tulis organisasi tersebut. Wild Hornets meraih popularitas cepat setelah memperkenalkan drone udara yang mampu melepaskan termit atau senjata ringan.

Meskipun belum diketahui berapa kecepatan tertinggi Sting, drone ini kemungkinan harus setidaknya mampu menandingi kecepatan Shahed-136, yaitu 185 km/jam.

Pasukan Ukraina sebelumnya berhasil menggunakan drone first-person view untuk menembak jatuh drone lainnya, terutama drone pengintai tak berawak seperti Orlan-10 dan Zala.

Wild Hornets mengungkapkan pada Agustus lalu bahwa mereka telah memodifikasi beberapa drone untuk menghancurkan UAV pengintai.

Kini, Sting menjadi upaya mereka dalam mengembangkan drone yang secara khusus dirancang untuk menghancurkan drone lain—terutama Shahed.

Harga Produksi Lebih Rendah dari Shahed-136
Drone vs. Drone! Ukraina Ciptakan Sting untuk Lawan Shahed Iran Milik Rusia!

Laporan The Telegraph tidak menyebutkan harga produksi pasti drone ini. Namun, seorang sumber dari Wild Hornets mengatakan bahwa biaya rata-rata pembuatan Sting "puluhan kali lebih rendah dibandingkan dengan drone Shahed."

Drone Shahed-136 diperkirakan memiliki harga sekitar USD 20.000 (sekitar Rp315 juta) per unit, sehingga jika Sting berhasil dikembangkan, biaya pertahanan Ukraina terhadap Shahed akan jauh lebih murah.

Saat ini, upaya pertahanan melawan serangan drone seperti Shahed sebagian besar masih bergantung pada senjata konvensional, seperti rudal yang diluncurkan dari darat yang dapat menghabiskan biaya ratusan ribu dolar.

Misalnya, satu rudal yang ditembakkan oleh sistem NASAMS yang dipasok AS di Ukraina diperkirakan bernilai sekitar USD 1 juta (sekitar Rp15,7 miliar).

Kyiv juga tengah menjajaki penggunaan meriam Gepard yang disuplai Jerman sebagai cara yang lebih murah untuk menembak jatuh drone Rusia, meskipun menghadapi kesulitan dalam mendapatkan amunisi 35mm airburst buatan Swiss yang diperlukan.

Di awal 2024, Ukraina mengeluarkan seruan kepada pengembang untuk mendesain dan memproduksi drone pencegat. Persyaratan minimum yang ditetapkan adalah kecepatan terbang setidaknya 96 km/jam pada ketinggian 5.000 kaki (sekitar 1.524 meter).

Shahed-136, meskipun dirancang oleh Iran, kini diproduksi secara domestik oleh Rusia di bawah perjanjian senjata dengan Teheran. Rusia dilaporkan memproduksi hingga 6.000 Shahed-136 setiap tahunnya.

Kedua pihak yang berperang kini terlibat dalam perlombaan untuk memproduksi drone, memperkuat industri manufaktur pertahanan mereka guna menghasilkan munisi yang murah namun mematikan secara massal.



Rusia mengumumkan pada September bahwa mereka berencana meningkatkan produksi drone hingga 10 kali lipat, mencapai 1,4 juta drone per tahun.

Di sisi lain, Ukraina mengatakan bahwa mereka kini mampu memproduksi 4 juta drone per tahun. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan pada Oktober bahwa perusahaan-perusahaan pertahanan lokal sudah dikontrak untuk memproduksi 1,5 juta drone, meski tidak merinci jenisdronetersebut.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)