Aktivitas di Langit saat Nataru 2024 Membeludak, 4 Kecelakaan Pesawat Terjadi dalam Sehari
loading...
A
A
A
SEOUL - Desember 2024 jadi bulan malapetaka bagi pesawat terbang, tercatat dalam kurun waktu kurang dari seminggu antara tanggal 24-29 Desember insiden empat kecelakaan pesawat yang terjadi di penghujung tahun 2024, ada Jeju Air, Air Canada, Azerbaijan Airlines, hingga KLM Royal Dutch.
Bulan Desember disebut sebagai bulan paling sibuk bagi perjalanan udara tahun 2024 secara global. Hal tersebut berdasarkan data dari perusahaan analisis penerbangan Cirium.
Sejak pelaksanaan angkutan Natal dan tahun baru pada 18 Desember 2024 hingga Hari Natal 25 Desember 2024, puncak pergerakan penumpang pesawat domestik dan internasional tercapai pada 22 Desember 2024 yaitu sebanyak 301.488 penumpang.
Angka tersebut naik 3,92% dibandingkan puncak pergerakan pesawat 2023 yang berjumlah 290.102 penumpang. Untuk jumlah akumulatif pergerakan penumpang pesawat dalam negeri, mulai 18-25 Desember 2024 terhitung sebanyak 1.839.552 orang. Angka tersebut naik 2,6% dibandingkan periode yang sama pada 2023 dan masih bersifat dinamis hingga masa angkutan Nataru 2024/2025 selesai pada 5 Januari 2025.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo mengatakan, kenaikan jumlah pergerakan penumpang pesawat tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga tiket sebesar 10% selama 16 hari pada masa angkutan Nataru 2024/2025. “Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat untuk mengurangi beban masyarakat. Efeknya dapat terlihat dari data pergerakan penumpang,” ujar Budi.
3 Kecelakaan Pesawat dalam Waktu 24 Jam Terakhir di 3 Negara yang Berbeda
1. Jeju Air di Korea Selatan
Meskipun otoritas Korea Selatan mengatakan pada hari Minggu bahwa 179 orang "diduga" tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, informasi terbaru dari Seoul mengonfirmasi 167 kematian, dengan operasi di lokasi tersebut masih berlangsung untuk menemukan korban selamat selain dua orang yang telah diselamatkan.
"Dari 181 penumpang, sebagian besar diduga tewas, kecuali dua orang yang berhasil diselamatkan," Kantor Berita Yonhap melaporkan sebelumnya, mengutip pernyataan pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Jeolla yang memberikan pengarahan kepada keluarga penumpang di bandara.
Namun, pihak berwenang kini telah mengonfirmasi 167 kematian dalam kecelakaan itu dan mengumumkan bahwa landasan pacu bandara akan ditutup hingga 1 Januari pagi.
Bulan Desember disebut sebagai bulan paling sibuk bagi perjalanan udara tahun 2024 secara global. Hal tersebut berdasarkan data dari perusahaan analisis penerbangan Cirium.
Sejak pelaksanaan angkutan Natal dan tahun baru pada 18 Desember 2024 hingga Hari Natal 25 Desember 2024, puncak pergerakan penumpang pesawat domestik dan internasional tercapai pada 22 Desember 2024 yaitu sebanyak 301.488 penumpang.
Angka tersebut naik 3,92% dibandingkan puncak pergerakan pesawat 2023 yang berjumlah 290.102 penumpang. Untuk jumlah akumulatif pergerakan penumpang pesawat dalam negeri, mulai 18-25 Desember 2024 terhitung sebanyak 1.839.552 orang. Angka tersebut naik 2,6% dibandingkan periode yang sama pada 2023 dan masih bersifat dinamis hingga masa angkutan Nataru 2024/2025 selesai pada 5 Januari 2025.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo mengatakan, kenaikan jumlah pergerakan penumpang pesawat tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga tiket sebesar 10% selama 16 hari pada masa angkutan Nataru 2024/2025. “Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat untuk mengurangi beban masyarakat. Efeknya dapat terlihat dari data pergerakan penumpang,” ujar Budi.
3 Kecelakaan Pesawat dalam Waktu 24 Jam Terakhir di 3 Negara yang Berbeda
1. Jeju Air di Korea Selatan
Meskipun otoritas Korea Selatan mengatakan pada hari Minggu bahwa 179 orang "diduga" tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, informasi terbaru dari Seoul mengonfirmasi 167 kematian, dengan operasi di lokasi tersebut masih berlangsung untuk menemukan korban selamat selain dua orang yang telah diselamatkan.
"Dari 181 penumpang, sebagian besar diduga tewas, kecuali dua orang yang berhasil diselamatkan," Kantor Berita Yonhap melaporkan sebelumnya, mengutip pernyataan pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Jeolla yang memberikan pengarahan kepada keluarga penumpang di bandara.
Namun, pihak berwenang kini telah mengonfirmasi 167 kematian dalam kecelakaan itu dan mengumumkan bahwa landasan pacu bandara akan ditutup hingga 1 Januari pagi.