Penampakan Harimau Jawa Ini Jadi Alasan Ilmuwan Kembali Masuk ke dalam Hutan
loading...
A
A
A
SEMARANG - Harimau Jawa sudah dinyatakan punah sejak 40 tahun lalu, dan kini banyak laporan yang mengklaim melihat penunggu hutan Jawa ini dari berbagai lokasi.
Lalu pertayaannya apakah benar Harimau Jawa sudah benar-benar punah, mari kenali ciri khas Harimau Jawa yang berbda dari Harimau Sumatra dan Bengal.
(Panthera tigris sondaica) adalah subspesies harimau yang hidup terbatas (endemik) di Pulau Jawa.
Harimau ini telah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis.
Harimau Jawa tercatat menghuni hutan-hutan dataran rendah, hutan belukar, dan mungkin pula berkeliaran hingga ke kebun-kebun wanatani di sekitar perdesaan, karena pernah pada masanya hewan ini dianggap sebagai hama sehingga banyak diburu atau diracun orang. Wilayah jelajahnya tidak melebihi ketinggian 1.200 m dpl.
Macan ini biasa memangsa babi hutan, rusa Jawa, banteng, dan kadang-kadang juga reptil serta burung air.
Pada awal abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Pada tahun 1940-an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil.
Ada usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka beberapa taman nasional.
Lalu pertayaannya apakah benar Harimau Jawa sudah benar-benar punah, mari kenali ciri khas Harimau Jawa yang berbda dari Harimau Sumatra dan Bengal.
(Panthera tigris sondaica) adalah subspesies harimau yang hidup terbatas (endemik) di Pulau Jawa.
Harimau ini telah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis.
Harimau Jawa tercatat menghuni hutan-hutan dataran rendah, hutan belukar, dan mungkin pula berkeliaran hingga ke kebun-kebun wanatani di sekitar perdesaan, karena pernah pada masanya hewan ini dianggap sebagai hama sehingga banyak diburu atau diracun orang. Wilayah jelajahnya tidak melebihi ketinggian 1.200 m dpl.
Macan ini biasa memangsa babi hutan, rusa Jawa, banteng, dan kadang-kadang juga reptil serta burung air.
Pada awal abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Pada tahun 1940-an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil.
Ada usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka beberapa taman nasional.