Ilmuwan Buat Baju Iron Man untuk Mempercepat Misi Penyelamatan

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 09:02 WIB
loading...
Ilmuwan Buat Baju Iron Man untuk Mempercepat Misi Penyelamatan
Ilmuwan asal Inggris telah membuat baju terbang menyerupai hero Iron Man dalam cerita fiksi Marvell. Foto/dok
A A A
ILMUWAN asal Inggris telah membuat baju terbang menyerupai hero Iron Man dalam cerita fiksi Marvell. Baju terbang dilengkapi dengan jet pendorong untuk membantu penggunanya terbang selama beberapa waktu.

Teknologi di dunia kesehatan umumnya digunakan secara langsung kepada pasien yang sedang sakit. Namun, peneliti di Inggris telah membuat teknologi baju terbang yang dapat digunakan tenaga medis untuk misi penyelamatan lebih cepat. (Baca: Muslimah, Ini Pentingnya Menyempurnakan Wudhu)

Tenaga medis dapat menggunakan pakaian bertenaga roket untuk menemukan dan merawat para pengembara yang terluka atau terdampar di pegunungan atau hutan. Baju terbang ini rencanya akan dikomersialkan mulai musim panas mendatang setelah uji terbang yang sukses.

Pencipta baju terbang ini adalah Richard Browning, warga Inggris yang aktif dalam mempelajari dan membuat mesin jet miniatur sejak 2017. Ia melakukan uji terbang di Langdale Pike, Inggris, dimana ia terbang di atas medan berbatu dengan ketinggian hingga 20 kaki untuk mencari sekelompok pengembara.

Penggunaan baju terbang mampu mencapai puncak gunung Helvellyn setinggi 3.117 kaki dalam waktu kurang dari 8 menit. Ini adalah waktu tercepat bagi tenaga medis ketika akan melakukan penyelamatan para pengembara yang membutuhkan bantuan.

Ilmuwan Buat Baju Iron Man untuk Mempercepat Misi Penyelamatan


Saat ini, pertolongan tecepat yang dilakukan oleh tenaga medis kepada pengembara adalah menggunakan helikopter sebagai moda transportasi. Namun, pendaratan helikopter di hutan atau gunung biasanya memiliki jarak cukup jauh dari lokasi pengembara yang membutuhkan pertolongan.

Helikopter membuthukan waktu tiga kali lebih lama dari pada baju terbang. Ditambah lagi dengan petugas medis yang harus berjalan kaki ke titik lokasi dengan waktu yang cukup lama. (Baca juga: Tangkap dan Aniaya Wartawan, Polisi Didesak Evaluasi Pola Pengamanan Unras)

Great North Air Ambulance Service (GNAAS) telah berdiskusi dengan Browning untuk menggunakan baju terbang selama lebih dari setahun setelah melihat hasil penerbangan uji coba. GNAAS menyarankan bahwa penggunaan resmi pertama bisa dilakukan paling cepat pada musim panas mendatang.

Andy Mawson, direktur operasi GNAAS, telah melihat rekaman Browning saat terbang menggunakan baju terbang. Ia melihat potensi baju terbang untuk dapat digunakna secara komersial di Danau atau medan terjal sangat menarik.

Diskusi antara GNAAS dan Gravity selama setahun tentang penggunaan baju terbang terjawab setelah menyaksikan simulasi penyelamatan di Langdale. Aksi penyelamatan itu mengungkapkan pentingnya kecepataan untuk memberikan bantuan kepada pengembara yang terluka atau tersesat.

Penggunaan baju terbang tampak seperti layanan ambulans terbang. Ini terlihat seperti fiksi ilmiah yang akan berubah menjadi fakta ilmiah.

GNAAS sedang melakukan beberapa modifikasi pada setelan paket jet sebelum digunakan secara nyata di awal musim panas mendatang. GNAAS mengantisipasi adanya pesanan dari perusahaan atau perorang untuk memiliki mesin ini. (Baca juga: Belajar Harus Tetap Menyenangkan)

Mawson mengatakan bahwa manfaat terbesar yang didapat dari paket jet adalah kecepatan karena mereka dapat menjadi pihak pertama untuk mencapai orang yang terluka atau menemukan kelompok yang hilang. Penggunaan mesin jet yang tertanam pada baju ini lebih cepat daripada metode lain.

Jika ide ini berhasil, tenaga medis terbang akan dipersenjatai dengan peralatan medis. Mereka dapat membawa pereda nyeri yang kuat untuk pejalan kaki jika menderita keretakan atau patah tulang dan defibrilator untuk mereka yang mungkin menderita serangan jantung.

“Dalam paket jet, protokol penyelamatan yang biasanya memakan waktu hingga satu jam untuk mencapai pasien, kini hanya membutuhkan beberapa menit, dan itu bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati,” kata Mawson, dikutip dari Dailymail.

Dia menceritakan pengalaman pribadinya saat membawa peralatan medis ke gunung. Banyak kesulitan yang dialami bukan karena jarak tetapi tanjakan atau turunan yang terjal.

“Tetapi dengan mobil yang cepat tanggap dan setelan jet ini, kami akan melihat perubahan besar dalam cara kami mengirimkan obat-obatan dari jarak jauh,” tambahnya.

Mawson menjelaskan jika ada seseorang mengalami serangan jantung di puncak Helvellyn, mereka bisa mendapatkan defibrilator dalam waktu delapan menit menggunakan baju terbang. Ini akan mengurangi waktu penyelatan yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit.

“Dengan keadaan sekarang, helikopter kami akan menjadi yang pertama di tempat kejadian dan itu bisa memakan waktu 20 hingga 25 menit,” ungkapnya. (Baca juga: Erdogan Konfirmasi Telah Kerahkan Tentara Turki ke Qatar)

Menurut Mawson, tidak seorang pun di dunia menyangka bahwa ambulan udara yang dimilikinya dapat menjangkau lokasi seseorang dalam hitungan menit. Tujuannya adalah menghilangkan rasa sakit atau dalam kasus terburuk menyelamatkan nyawa seseorang.

Penemu baju terbang , Richard Browning, yang sekaligus pendiri Gravity Industries, telah dibandingkan dengan penemu fiksi Iron Man Tony Stark dalam komik Marvel. Ini seakan membuka pikiran kita bahwa segala seuatu yang masih bersifat fiksi dapat dijelaskan dalam dunia nyata.

“Itu (baju terbang) sangat aman dan Anda hanya pergi ke ketinggian di mana jika Anda jatuh, Anda dapat pulih kembali karena tidak akan menjadi cedera yang parah,” kata Browning.

Mesin jet ini bisa melaju lebih dari 50 mil per jam dan tingkat ketinggian yang berbeda antara di atadi atas air. Mesin jet bisa naik hingga 80 kaki di atas air tetapi tidak bisa mencapai atau sekitar 20 kaki di atas tanah karena pendaratan keras. (Lihat videonya: Preman Pengancam PNS Menggunakan Ular Diciduk Polisi)

Setelan jet yang terinspirasi dari Marvel Iron Man rencananya akan dijual dengan harga GBP 340.000. namun, Browning dan perusahaannya Gravity sedang mempertimbangkan pengaturan sewa dengan layanan darurat yang membutuhkannya. (Fandy)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)