Kenapa Badai Ganas Selalu Bernama Perempuan? Ini Sejarahnya...

Selasa, 13 Oktober 2020 - 04:25 WIB
loading...
Kenapa Badai Ganas Selalu Bernama Perempuan? Ini Sejarahnya...
Pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana pemilihan nama badai ini? Dan mengapa banyak badai yang dilabeli dengan nama perempuan? Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Emily , Sandy, Katrina, Irene, dan nama-nama lain yang identik dengan nama perempuan sering kali dijadikan sebagai penamaan untuk sebuah bencana badai besar. (Baca juga: Mengenal La Nina, si 'Gadis Kecil' Saudara Perempuan El Nino )

Pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana pemilihan nama badai ini? Dan mengapa banyak badai yang dilabeli dengan nama perempuan?

Sejak tahun 1953 hingga 1979, badai dan badai tropis di Amerika Serikat sebenarnya hanya dinamai dengan nama perempuan.

Selama 150 tahun, penamaan badai penuh dengan rasisme, seksisme, dan dendam. Penggunaan nama badai juga dipinjam dari nama tempat, tokoh religius, istri maupun kekasih, serta tokoh masyarakat yang tidak disukai.

Asal-usul penggunaan nama feminin untuk menamai badai di Amerika Serikat bermula tahun 1950-an. Tidak sepenuhnya jelas mengapa, tapi diduga berasal dari tradisi maritim yang menganggap laut sebagai perempuan.

Ketika ada badai yang dipanggil dengan nama perempuan, para peramal cuaca langsung bersikap seksis tentang hal itu. Mereka menggunakan banyak kata-kata seksis untuk mengungkapkan perilaku badai, seperti temperamental, 'menggoda,' atau 'bermain' di pinggir pantai.

Dikutip dari laman History, Senin (12/10/2020), banyak meteorolog dan aktivis perempuan yang tidak setuju dengan hal tersebut, salah satunya ialah Roxcy Bolton, seorang feminis asal florida.

Bolton mulai membujuk peramal cuaca nasional untuk tidak menyebut badai tropis hanya dengan sebuatan nama wanita. Kampanye oleh Bolton dan barisan wanita lain yang tidak setuju, berhasil membujuk AS untuk mulai menggunakan penamaan badai dengan nama pria lagi pada 1979, tapi itu tidak terjadi tanpa perlawanan.

Beberapa orang berpendapat bahwa badai yang dinamai pria tidak akan sekuat badai dengan nama wanita. Dan kebiasaan lama itu tentu sulit dihilangkan.

Bahkan bertahun-tahun setelah AS berhenti memberikan penamaan badai dengan nama perempuan, Washington Post melaporkan pada 1986 bahwa banyak dari nama laki-laki tidak menyampaikan romansa atau urgensi yang mungkin diperlukan oleh keadaan.

Meskipun kini Organisasi Meteorologi Dunia menamai badai dengan nama pria dan wanita, tapi tetap saja nama badai tidak selalu dibagi sama rata berdasarkan jenis kelamin. (Baca juga: Adem, Demo UU Cipta Kerja Tanpa Bentrok dan Gas Air Mata )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1942 seconds (0.1#10.140)