Keren, NASA Membuat Base Camp di Bulan untuk Para Astronot
loading...
A
A
A
PROGRAM Artemis Badan Penerbangan dan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) telah membuat kegembiraan di seluruh dunia. Para peneliti dan astronot saat ini sedang bekerja untuk membuat konsep Base Camp Artemis untuk tempat tinggal para astronot di Bulan.
Konsep tempat tinggal di Bulan ini memicu minat baru dalam menjelajahi Bulan lebih dalam. NASA diperkirakan akan mendapat mitra tambahan dalam eksplorasi berkelanjutan pada akhir dekade ini. (Baca: Inilah Perkara-perkara yang Membinasakan Manusia)
NASA tengah bersiap untuk mendaratkan wanita pertama dan pria berikutnya di Kutub Selatan Bulan pada 2024. Pengiriman awak di Bulan akan menambah daftar astronot yang melakukan pengamatan secara langsung sekaligus melihat area yang akan dibuat base camp.
Konsep base camp di Bulan mencakup kabin bulan modern, penjelajah dan rumah yang dapat dipindahkan. Konsep ini akan diawali dengan masa tinggal di permukaan secara singkat dan tidak menutup kemungkinan untuk tinggal di Bulan selama dua bulan pada tahap selanjutnya.
“Pada setiap perjalanan baru, para astronot akan memiliki tingkat kenyamanan yang meningkat seiring dengan kemampuan untuk menjelajahi dan mempelajari Bulan lebih banyak daripada sebelumnya,” kata Kathy Lueders, administrator asosiasi untuk penerbangan luar angkasa di Markas Besar NASA, Washington, dikutip dari Scitechdaily.
Dia mengungkapkan bahwa permitaan untuk dapat mengakses ke Bulan semakin bertambah seiring dengan rencana pembangunan base camp. Tim peneliti sedang mengembangkan teknologi untuk mencapai keberadaan manusia dan robot yang belum pernah terjadi sebelumnya. (Baca juga: Kemenag Minta Guru Fokus pada Pendidikan Karakter Siswa)
“Pengalaman kami di Bulan pada dekade ini akan mempersiapkan kami untuk petualangan yang lebih besar di alam semesta, eksplorasi manusia di Mars,” tambahnya.
Tim peneliti akan kembali ke permukaan bulan untuk pertama kalinya di abad ini yang dimulai dengan misi Artemis III. Dari orbit Bulan, dua astronot akan melakukan perjalanan baru dan pertama ke permukaan Bulan. Mereka akan mendarat di tempat yang belum pernah ada manusia yakni Kutub Selatan Bulan.
Pemilihan lokasi ini berdasarkan pengamatan para peneliti Bulan yang melihat adanya sumber daya mineral dan es. Base camp akan dibuat sedekat mungkin untuk mempermudah menjangkau sumber alam tersebut.
Pada beberapa misi pertama, sistem pendaratan manusia akan berfungsi ganda sebagai tempat tinggal di Bulan. Sistem ini menawarkan sistem pendukung kehidupan di Bulan dengan masa tinggal singkat.
Sejak 2016, NASA telah bekerja dengan beberapa perusahaan global yang menjadi mitranya. Mereka membuat sistem dan desain tempat tinggal, menilai tata letak internal, sistem pengendalian lingkungan dan pendukung kehidupan di Bulan. (Baca juga: 5 Hal yang Wajib Dilakukan Jika Terinfeksi Flu)
Namun, para peneliti dikabarkan tengah menguji prototipe base camp yang akan digunakan di Bulan. Mereka terus menyempurnakan ide-ide untuk kombinasi rumah dan kantor di orbit.
Bahkan dengan dukungan minimal di permukaan pada misi awal, astronot akan memulai ekspedisi selama seminggu di Bulan. Astronot akan bekerja siang hari dengan pakaian antariksa modern mereka, termasuk menggunakan alat baru untuk mengumpulkan sampel dan menyiapkan berbagai eksperimen.
Pakaian antariksa generasi berikutnya akan dibuat dengan tujuan meningkatkan mobilitas, komunikasi modern, dan sistem pendukung kehidupan yang lebih kuat daripada pendahulunya Apollo. Peningkatan ini diharapkan dapat menyukseskan eksperimen yang lebih kompleks dan mengumpulkan sampel geologi yang lebih unik.
NASA telah mengusulkan dua sistem transportasi untuk digunakan di permukaan Bulan. Mereka adalah kendaraan medan bulan (LTV) dan tempat tinggal atau kantor yang dapat dipindahkan sebagai platform mobilitas layak huni.
LTV akan menjadi kendaraan tanpa tekanan atau atap terbuka yang dapat dikendarai astronot dengan pakaian antariksa. LTV dapat membawa mereka selama lebih dari 19 km dari lokasi base camp. (Baca juga: Bagi yang Lulus CPNS, Begini Langkah Pemberkasannya)
Awal tahun ini, NASA meminta ke perusahaan Amerika Serikat untuk mengirimkan ide yang dapat mengembangkan LTV. Ide yang diharapkan mampu menangani masalah permukaan Bulan yang kasar serta mendorong batas-batas pembangkit listrik dan penyimpanan energi.
NASA mengevaluasi tanggapan tersebut dan berharap dapat memanfaatkan inovasi dalam kendaraan komersial segala medan, penjelajah militer, dan banyak lagi. Kendaraan semacam itu mungkin juga otonom dan mampu mengemudi di jalur yang telah diprogram sebelumnya atau dapat dioperasikan dari jarak jauh (Bumi) untuk melakukan aktivitas sains dan eksplorasi tambahan.
Selain LTV, penjelajah yang memiliki tekanan untuk bersentuhan secara langsung dengan permukaan Bulan dapat memperluas kemampuan eksplorasi ke tingkat berikutnya. Bertekanan, berarti astronot dapat berada di dalam kendaraan dengan pakaian biasa daripada menggunakan pakaian antariksa di dalam kendaraan itu. (Lihat videonya: Viral Pengendara Motor Diduga Bonceng Mayat di Boyolali)
NASA sedang dalam tahap ide awal untuk membuat penjelajah bertekanan. Mereka merumuskan konsep dan mengevaluasi ilmu pengetahuan potensial, serta misi penjelajah eksplorasi di sekitar Kutub Selatan. (Fandy)
Konsep tempat tinggal di Bulan ini memicu minat baru dalam menjelajahi Bulan lebih dalam. NASA diperkirakan akan mendapat mitra tambahan dalam eksplorasi berkelanjutan pada akhir dekade ini. (Baca: Inilah Perkara-perkara yang Membinasakan Manusia)
NASA tengah bersiap untuk mendaratkan wanita pertama dan pria berikutnya di Kutub Selatan Bulan pada 2024. Pengiriman awak di Bulan akan menambah daftar astronot yang melakukan pengamatan secara langsung sekaligus melihat area yang akan dibuat base camp.
Konsep base camp di Bulan mencakup kabin bulan modern, penjelajah dan rumah yang dapat dipindahkan. Konsep ini akan diawali dengan masa tinggal di permukaan secara singkat dan tidak menutup kemungkinan untuk tinggal di Bulan selama dua bulan pada tahap selanjutnya.
“Pada setiap perjalanan baru, para astronot akan memiliki tingkat kenyamanan yang meningkat seiring dengan kemampuan untuk menjelajahi dan mempelajari Bulan lebih banyak daripada sebelumnya,” kata Kathy Lueders, administrator asosiasi untuk penerbangan luar angkasa di Markas Besar NASA, Washington, dikutip dari Scitechdaily.
Dia mengungkapkan bahwa permitaan untuk dapat mengakses ke Bulan semakin bertambah seiring dengan rencana pembangunan base camp. Tim peneliti sedang mengembangkan teknologi untuk mencapai keberadaan manusia dan robot yang belum pernah terjadi sebelumnya. (Baca juga: Kemenag Minta Guru Fokus pada Pendidikan Karakter Siswa)
“Pengalaman kami di Bulan pada dekade ini akan mempersiapkan kami untuk petualangan yang lebih besar di alam semesta, eksplorasi manusia di Mars,” tambahnya.
Tim peneliti akan kembali ke permukaan bulan untuk pertama kalinya di abad ini yang dimulai dengan misi Artemis III. Dari orbit Bulan, dua astronot akan melakukan perjalanan baru dan pertama ke permukaan Bulan. Mereka akan mendarat di tempat yang belum pernah ada manusia yakni Kutub Selatan Bulan.
Pemilihan lokasi ini berdasarkan pengamatan para peneliti Bulan yang melihat adanya sumber daya mineral dan es. Base camp akan dibuat sedekat mungkin untuk mempermudah menjangkau sumber alam tersebut.
Pada beberapa misi pertama, sistem pendaratan manusia akan berfungsi ganda sebagai tempat tinggal di Bulan. Sistem ini menawarkan sistem pendukung kehidupan di Bulan dengan masa tinggal singkat.
Sejak 2016, NASA telah bekerja dengan beberapa perusahaan global yang menjadi mitranya. Mereka membuat sistem dan desain tempat tinggal, menilai tata letak internal, sistem pengendalian lingkungan dan pendukung kehidupan di Bulan. (Baca juga: 5 Hal yang Wajib Dilakukan Jika Terinfeksi Flu)
Namun, para peneliti dikabarkan tengah menguji prototipe base camp yang akan digunakan di Bulan. Mereka terus menyempurnakan ide-ide untuk kombinasi rumah dan kantor di orbit.
Bahkan dengan dukungan minimal di permukaan pada misi awal, astronot akan memulai ekspedisi selama seminggu di Bulan. Astronot akan bekerja siang hari dengan pakaian antariksa modern mereka, termasuk menggunakan alat baru untuk mengumpulkan sampel dan menyiapkan berbagai eksperimen.
Pakaian antariksa generasi berikutnya akan dibuat dengan tujuan meningkatkan mobilitas, komunikasi modern, dan sistem pendukung kehidupan yang lebih kuat daripada pendahulunya Apollo. Peningkatan ini diharapkan dapat menyukseskan eksperimen yang lebih kompleks dan mengumpulkan sampel geologi yang lebih unik.
NASA telah mengusulkan dua sistem transportasi untuk digunakan di permukaan Bulan. Mereka adalah kendaraan medan bulan (LTV) dan tempat tinggal atau kantor yang dapat dipindahkan sebagai platform mobilitas layak huni.
LTV akan menjadi kendaraan tanpa tekanan atau atap terbuka yang dapat dikendarai astronot dengan pakaian antariksa. LTV dapat membawa mereka selama lebih dari 19 km dari lokasi base camp. (Baca juga: Bagi yang Lulus CPNS, Begini Langkah Pemberkasannya)
Awal tahun ini, NASA meminta ke perusahaan Amerika Serikat untuk mengirimkan ide yang dapat mengembangkan LTV. Ide yang diharapkan mampu menangani masalah permukaan Bulan yang kasar serta mendorong batas-batas pembangkit listrik dan penyimpanan energi.
NASA mengevaluasi tanggapan tersebut dan berharap dapat memanfaatkan inovasi dalam kendaraan komersial segala medan, penjelajah militer, dan banyak lagi. Kendaraan semacam itu mungkin juga otonom dan mampu mengemudi di jalur yang telah diprogram sebelumnya atau dapat dioperasikan dari jarak jauh (Bumi) untuk melakukan aktivitas sains dan eksplorasi tambahan.
Selain LTV, penjelajah yang memiliki tekanan untuk bersentuhan secara langsung dengan permukaan Bulan dapat memperluas kemampuan eksplorasi ke tingkat berikutnya. Bertekanan, berarti astronot dapat berada di dalam kendaraan dengan pakaian biasa daripada menggunakan pakaian antariksa di dalam kendaraan itu. (Lihat videonya: Viral Pengendara Motor Diduga Bonceng Mayat di Boyolali)
NASA sedang dalam tahap ide awal untuk membuat penjelajah bertekanan. Mereka merumuskan konsep dan mengevaluasi ilmu pengetahuan potensial, serta misi penjelajah eksplorasi di sekitar Kutub Selatan. (Fandy)
(ysw)