10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia

Minggu, 08 November 2020 - 12:29 WIB
loading...
10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia
Selama ratusan tahun, banyak orang telah menganjurkan dan melakukan pelestarian dan perlindungan alam. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
Penghancuran habitat alami dan matinya populasi satwa liar adalah beberapa masalah terbesar yang dihadapi bumi saat ini. Untuk itu dibutuhkan usaha konservasi guna mencegah penghancuran habitat itu semakin parah.

Gerakan konservasi bukan hal yang baru di dunia ini. Selama ratusan tahun, banyak orang telah menganjurkan dan melakukan pelestarian dan perlindungan alam. Berikut sejumlah kisah sukses upaya konservasi di dunia pada 2019:

1. Konservasi Paus Bungkuk

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


Spesies khusus ini ditemukan di Atlantik Selatan. Sebuah studi baru menunjukkan, jumlah paus telah meningkat dari ambang kepunahan, pulih dari 450 paus menjadi 25.000 paus. Pada awal 1900-an, perburuan paus intensif mendorong populasi paus bungkuk di Atlantik Selatan bagian barat tinggal menyisakan 450 individu. (Baca: Horor Macet, Stop Ratusan Km Berhari-hari, Salah satunya di Brebes 2016)

Pada 1960-an, perlindungan paus diadopsi, dan pada 1980-an Komisi Perburuan Paus Internasional mengeluarkan larangan total terhadap semua perburuan paus komersial. Studi yang diterbitkan pada Oktober 2019 di Royal Society Open Science menunjukkan, populasi paus bungkuk telah meningkat signifikan. Studi juga menemukan paus bungkuk memainkan peran penting dalam menstabilkan rantai makanan dan menjaga lautan yang sehat.

2. Memulihkan Delta Danube Ukraina

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


Restorasi Delta Danube di Ukraina dilakukan dengan menghilangkan sepuluh bendungan usang dan pengenalan kerbau untuk membantu memulihkan alam liar serta melayani beberapa manfaat ekonomi bagi masyarakat di sekitar Delta. Titik di mana Laut Hitam bertemu Sungai Danube adalah area lahan basah terbesar di Eropa.

Menghidupkannya kembali adalah salah satu pendekatan yang digunakan melestarikan dan memulihkan Delta. Kerbau diperkenalkan pada Mei 2019. Kawanan tujuh hewan diperkenalkan di Pulau Ermakov di Delta Danube. Kerbau memiliki efek positif karena mereka mencegah satu spesies tanaman menjadi dominan. Kotoran kerbau adalah sumber makanan bagi serangga. Kerbau juga menciptakan kolam kecil untuk amfibi.

3. Menentang Perdagangan Satwa Liar

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


Salah satu kisah sukses konservasi di 2019 adalah upaya China menghentikan perdagangan satwa liar ilegal dari Afrika. Pada Maret 2019, lokakarya diadakan di Kenya dan Botswana untuk warga negara China yang bekerja dan tinggal di kedua negara itu. Lokakarya ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang perdagangan satwa liar. Seperti diketahui China banyak melakukan investasi besar-besaran di kawasan Afrika.

Data menyebutkan, penggerak utama perdagangan ilegal satwa liar adalah permintaan konsumen asal China dan telah mengancam berbagai spesies hewan di Afrika seperti badak, gajah, dan trenggiling. Tahun 2019 pemerintah China tegas melarang pemrosesan komersial cula badak, menutup pasar domestik gading gajah dan memperketat lebih lanjut undang-undang negara tentang perdagangan spesies langka. (Baca juga: Patung-patung Termahal di Dunia, Harganya Bisa untuk Hidup 7 Turunan)

4. Penemuan Kembali Mamalia Chevrotain yang Hampir Punah

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


Pada November 2019, jurnal ilmiah Nature Ecology and Evolution menerbitkan bahwa mereka telah menemukan silverback chevrotain (Tragulus versicolor). Spesies ini adalah mamalia seperti rusa, ukuran kucing kecil seperti kelinci. Ini terdaftar oleh Global Wildlife Conservation sebagai mamalia pertama dari 25 spesies mamalia yang paling dicari untuk ditemukan kembali setelah mereka hilang. Sebelum ditemukan kembali pada 2019, hanya ada satu catatan tentang spesies ini sejak 1907, yang dikumpulkan di pantai selatan Vietnam dekat Nha Trang. Mamalia bukan tikus atau rusa, tetapi itu adalah ungulata terkecil di dunia.

5. Penemuan Spesies Langka Anjing Dingo Ras Murni

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


Seekor anak anjing kecil ditemukan di Kota Victoria Wandiligong Australia pada Agustus 2019. Awalnya, anak anjing itu dikira rubah tetapi hasil sampel tes DNA menunjukkan bahwa anak anjing itu adalah dingo ras murni.

Dingo alpine di Australia adalah spesies langka di ambang kepunahan. Anak anjing dingo diberi nama Wandi yang berasal dari nama kota tempat ia diselamatkan. Saat ini, ada 40 dingo dalam program pemuliaan dan Wandi telah bergabung dengan mereka. (Baca juga: Arkeolog Israel Menemukan 'Wajah Tuhan')

6. Konservasi Badak Putih Utara yang Punah

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


Pada 11 September 2019, para ilmuwan dari Italia di laboratorium Avantea mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menciptakan dua embrio badak putih Utara yang punah. Embrio dibuat menggunakan telur yang diekstraksi dari dua betina terakhir badak putih utara dan sperma beku yang diekstraksi dari dua jantan mati.

Kedua embrio disimpan dalam nitrogen cair. Menurut para ilmuwan, embrio akan ditanam di badak putih selatan sebagai ibu pengganti. Sekitar lima tahun yang lalu sulit dipercaya bahwa badak putih utara akan kembali.

7. Kembalinya Burung Langka California Condors

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


California condor adalah burung darat terbesar di Amerika dan merupakan salah satu burung nasar Dunia Baru. Nama ilmiahnya adalah Gymnogyps californianus. Pada awal 1980-an, hanya ada 22 burung jenis ini di alam liar yang mendasari berdirinya program pemuliaan pada 1987.

Pada tahun yang sama, burung ini dinyatakan punah di alam liar. Setelah berkembang biak dalam proses konservasi, burung burung ini secara bertahap dilepaskan ke alam liar dan pada Mei 2019. Menurut IUCN, California condor terdaftar sebagai burung terancam punah. Populasi total spesies yang hidup saat ini berjumlah lebih dari 500 ekor. (Baca juga: Ketika Minuman Beralkohol Menjadi Ikon Sebuah Negara)

8. Pemulihan Siput Darat Bermuda

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


Siput darat Bermuda besar (Poecilozonites bermudensis) adalah salah satu hewan endemik tertua di Bermuda di kawasan Karibia. Siput telah lama mengalami banyak perubahan pada ekologi dan lanskap di Kepulauan Bermuda selama lebih dari satu juta tahun. Namun, mulai tahun 1950-an dan 1960-an, populasi mereka menurun drastis sebagai akibat dari munculnya siput predator di habitat mereka.

Pada 1990-an, siput ini diyakini telah punah hingga pada 2014 ditemukan kembali di Hamilton. Beberapa siput dikirim ke Kebun Binatang Chester di Inggris untuk program pembiakan. Pemuliaan itu sangat sukses dan sekarang ada sekitar 13.000 siput. Pada Juni 2019, lebih dari 4.000 siput dibawa kembali dan dilepaskan ke alam liar di Bermuda.

9. Konservasi Burung Langka Warbler Kirtland

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


Pada 50 tahun lalu, masih ada kurang lebih 200 pasang atau pengembangbiakan burung langka Kirtland (Dendroica kirtlandii) di hutan Wisconsin, Michigan, AS dan Ontario Kanada. Melalui upaya konservasi agresif, habitat mereka telah berhasil dikelola untuk meniru proses alami yang telah mengurangi jumlah cowbird berkepala cokelat.

Sebagai spesies burung yang pertama terdaftar dalam Undang-undang Spesies Terancam Punah AS, pada 2019 burung ini direkomendasikan untuk dihapus dari daftar. Pemulihan warbler Kirtland adalah salah satu contoh terbaik dari upaya konservasi untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah. (Baca juga: 7 Institusi Kepolisian yang Diklaim Paling Korup di Dunia)

10. Konservasi Ikan Cod Australia

10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia


Konservasi ikan Cod Australia adalah salah satu kisah sukses tentang konservasi. Pada Desember 2019, IUCN memindahkan spesies dari status terancam punah dan diklasifikasikan sebagai rentan dalam daftar merah organisasi. Langkah ini merupakan hasil dari beberapa dekade tindakan konservasi. Fokusnya adalah membangun sub-populasi melalui re-introduksi serta translokasi liar ke liar.

Sumber: www.worldatlas.com
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0987 seconds (0.1#10.140)