Vaksin Pfizer Diklaim 90% Manjur Melindungi Serangan COVID-19

Rabu, 11 November 2020 - 10:01 WIB
loading...
Vaksin Pfizer Diklaim...
VAKSIN virus corona saat ini terus diuji oleh lembaga riset di dunia. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - Raksasa farmasi yang bermarkas di New York, Amerika Serikat, Pfizer, ikut mengembang vaksin Covid-19. Dari hasil analisis awal pengujian, vaksin tersebut diklaim efektivitas hingga 90%. (Baca juga: Telkom University Hibahkan 2 Produk Inovasi Pembakaran Sampah Modern )

Jika benar-benar manjur, kinerja vaksin ini melebihi ekspektasi. Dari 43.000 relawan yang disuntikan dua dosis vaksin atau plasebo,hanya 94 relawan yang dikonfirmasi terpapar virus corona. (Baca juga: UI Peringkat Pertama PT Inovatif Kategori Manajemen Inovasi )

Artinya, mengutip dari CNN, Selasa (10/11/2020), tak sampai 10% dari relawan tersebut ditemukan kasus terinfeksi. Vaksin Pfizer diklaim mampu memberikan perlindungan tujuh hari setelah vaksin kedua, dan 28 hari setalah dosis awal vaksin diberikan.

Namun, pengujian akhir dari vaksin ini ditargetkan untuk mencapai 164 kasus yang terkonfirmasi virus corona. Rencananya, Pfizer akan meminta izin kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, untuk pengecekan setelah relawan vaksin dipantau selama dua bulan pasca mendapatkan injeksi vaksin kedua.

Vaksin Pfizer dikembangkan atas kolaborasi dengan perusahaan farmasi Jerman, BioNtech, sejak 27 Juli lalu. Sejauh ini, ada 43.538 peserta yang didaftarkan.

Sementara itu, tercatat hingga Minggu (8/11/2020) kemarin, sudah sebanyak 38.955 relawan yang telah mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19 buatan Pfizer.

Sedangkan uji coba fase ketiga, yakni sebanyak 42% akan dilakukan secara internasional. Sementara 30% lainnya diuji di Amerika Serikat, yang melibatkan relawan dari berbagai latar belakang ras dan etnis.

Pfizer telah menambal kelemahan untuk mengevaluasi apakah vaksin buatannya mampu melindungi orang dari Covid-19 yang parah. Selain itu, juga untuk melihat kemampuan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit Covid-19, bahkan pada pasien yang telah terinfeksi sebelumnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1850 seconds (0.1#10.140)