Gempa Mentawai Hari Ini, Efek Aktivitas Penyesaran IFZ di Tumbukan Lempeng
loading...
A
A
A
PADANG - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meriIis, gempa pada Selasa (17/11/2020) pukul 08.44.07 WIB di wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat dekat dengan tumbukan lempeng. BACA JUGA - Mirip di Palu, Fenomena Alam Menakutkan 'Likuifaksi' Guncang Irlandia
Berdasarkan pantauan SINDOnews pada situs resmi BMKG gempa tektonik dengan parameter awal dengan magnitudo M=6,3 kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=6,0. BACA JUGA - Berdenyut 26 Detik Sekali, Ahli Sebut Bumi dalam Keadaan Genting
Episenter gempa terletak pada koordinat 2,90 LS dan 99,07 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Daya Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat pada kedalaman 13 km,a.
Jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. Gempa ini terjadi akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone (IFZ) dekat dengan batas tumbukan lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault).
Guncangan dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Padang, Painan, Sipora, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kepahiang, Pasaman, Kerinci, Payakumbuh, dan Solok Selatan.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Namun, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Diberitakan sebelumnya, Selain di Mentawai gempa juga terasa di Padang, beberapa warga yang dipantau sampai ke luar rumah seperti di wilayah Kelurahan Gunung Pangilun, Kota Padang.
Beberapa warga yang baru selesai mandi bahkan sedang sarapan keluar rumah menyelamatkan diri.
Berdasarkan pantauan SINDOnews pada situs resmi BMKG gempa tektonik dengan parameter awal dengan magnitudo M=6,3 kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=6,0. BACA JUGA - Berdenyut 26 Detik Sekali, Ahli Sebut Bumi dalam Keadaan Genting
Episenter gempa terletak pada koordinat 2,90 LS dan 99,07 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Daya Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat pada kedalaman 13 km,a.
Jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. Gempa ini terjadi akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone (IFZ) dekat dengan batas tumbukan lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault).
Guncangan dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Padang, Painan, Sipora, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kepahiang, Pasaman, Kerinci, Payakumbuh, dan Solok Selatan.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Namun, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Diberitakan sebelumnya, Selain di Mentawai gempa juga terasa di Padang, beberapa warga yang dipantau sampai ke luar rumah seperti di wilayah Kelurahan Gunung Pangilun, Kota Padang.
Beberapa warga yang baru selesai mandi bahkan sedang sarapan keluar rumah menyelamatkan diri.
(wbs)