Peneliti Korea Selatan Ciptakan Robot Terbang Mini Tahan Tabrakan
loading...
A
A
A
Korea Selatan - Peneliti di Universitas Konkuk, Korea Selatan, Hoang Vu Phan dan Hoon Cheol Park, telah merancang miniatur kendaraan udara mikro (MAV) yang disebut robot KUBeetle-S. Miniatur kendaraan ini mampu pulih dari tabrakan di udara.
Mereka menjelaskan bahwa ide awal penelitian ini diperoleh dari pemulihan tabrakan pada kumbang badak. Temuan tersebut diterapkan pada desain MAV jenis baru.
Baca juga : NASA Siap Beli Batu dari Bulan dengan Harga Rp13.900
Mengutip laman Techxplore, para peneliti menunjukkan bahwa kumbang memiliki sayap depan yang keras seperti cangkang untuk berlindung dan sayap belakang untuk terbang. Kumbang juga mampu mempertahankan penerbangan bahkan setelah bertabrakan dengan benda lain saat terbang.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti mempelajari keterampilan ini dan menerapkan apa yang mereka pelajari pada desain baru MAV. Mereka mencoba untuk memahami bagaimana kumbang dapat mempertahankan penerbangan bahkan setelah tabrakan.
Para peneliti menggunakan beberapa sampel kumbang badak dan memanfaatkan kamera berkecepatan tinggi untuk menangkap perilaku terbang mereka dalam gerakan lambat. Video tersebut mengungkapkan bahwa kumbang mampu mempertahankan penerbangan setelah tabrakan karena morfologi sayap belakang.
Untuk mengetahui lebih jelas, para peneliti menggambarkan sayap kumbang sebagai konstruksi tipe origami yang terlipat saat beristirahat. Sayap akan mengembang saat dibutuhkan selama penerbangan.
Melalui fitur ini, setiap sayap terkunci pada tempatnya secara otomatis. Mereka mencatat bahwa struktur origami dapat terlipat sebagian selama tabrakan terjadi dan bertindak sebagai peredam kejut. Setelah tabrakan, sayap secara otomatis kembali ke bentuk semula dan memungkinkan kumbang kembali terbang setelah tabrakan.
Baca juga : Ini Biang Kerok Tanah di Jawa Tengah Ambles Setiap Tahun
Para peneliti juga menemukan bahwa dalam beberapa kasus seperti saat kumbang bertabrakan dengan objek tetap seperti tiang. Kumbang akan menggunakan kedua kaki dan sayapnya untuk memperbaiki diri sebelum melanjutkan penerbangan.
Phan dan Park menerapkan temuan ini pada desain MAV jenis baru yang mampu mempertahankan penerbangan bahkan setelah bertabrakan dengan MAV atau objek lain. Mereka menemukan bahwa desain baru lebih tahan terhadap benturan daripada desain sebelumnya.
Mereka menjelaskan bahwa ide awal penelitian ini diperoleh dari pemulihan tabrakan pada kumbang badak. Temuan tersebut diterapkan pada desain MAV jenis baru.
Baca juga : NASA Siap Beli Batu dari Bulan dengan Harga Rp13.900
Mengutip laman Techxplore, para peneliti menunjukkan bahwa kumbang memiliki sayap depan yang keras seperti cangkang untuk berlindung dan sayap belakang untuk terbang. Kumbang juga mampu mempertahankan penerbangan bahkan setelah bertabrakan dengan benda lain saat terbang.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti mempelajari keterampilan ini dan menerapkan apa yang mereka pelajari pada desain baru MAV. Mereka mencoba untuk memahami bagaimana kumbang dapat mempertahankan penerbangan bahkan setelah tabrakan.
Para peneliti menggunakan beberapa sampel kumbang badak dan memanfaatkan kamera berkecepatan tinggi untuk menangkap perilaku terbang mereka dalam gerakan lambat. Video tersebut mengungkapkan bahwa kumbang mampu mempertahankan penerbangan setelah tabrakan karena morfologi sayap belakang.
Untuk mengetahui lebih jelas, para peneliti menggambarkan sayap kumbang sebagai konstruksi tipe origami yang terlipat saat beristirahat. Sayap akan mengembang saat dibutuhkan selama penerbangan.
Melalui fitur ini, setiap sayap terkunci pada tempatnya secara otomatis. Mereka mencatat bahwa struktur origami dapat terlipat sebagian selama tabrakan terjadi dan bertindak sebagai peredam kejut. Setelah tabrakan, sayap secara otomatis kembali ke bentuk semula dan memungkinkan kumbang kembali terbang setelah tabrakan.
Baca juga : Ini Biang Kerok Tanah di Jawa Tengah Ambles Setiap Tahun
Para peneliti juga menemukan bahwa dalam beberapa kasus seperti saat kumbang bertabrakan dengan objek tetap seperti tiang. Kumbang akan menggunakan kedua kaki dan sayapnya untuk memperbaiki diri sebelum melanjutkan penerbangan.
Phan dan Park menerapkan temuan ini pada desain MAV jenis baru yang mampu mempertahankan penerbangan bahkan setelah bertabrakan dengan MAV atau objek lain. Mereka menemukan bahwa desain baru lebih tahan terhadap benturan daripada desain sebelumnya.
(fan)