VUI - 202012/01 Satu dari Ribuan Mutasi yang Berupaya Melawan Vaksin COVID-19
loading...
A
A
A
LONDON - Temuan mutasi virus Corona VUI - 202012/01 yang menggemparkan Inggris tercatat hingga 13 Desember, 1.108 kasus virus korona telah diidentifikasi dengan varian baru, terutama di selatan dan timur Inggris. BACA JUGA - Temuan Mutasi Corona VUI - 202012/01, Ilmuwan Ragukan Khasiat Vaksin COVID-19
Menanggapi laporan ini, Direktur eksekutif program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Michael Ryan, mengatakan WHO mengetahui varian virus Corona VUI - 202012/01 sebagai mutasi baru. (Baca juga: FDA Siapkan Uji Vaksin Corona untuk Anak di Bawah 16 Tahun )
"Jenis evolusi dan mutasi ini sebenarnya cukup umum. Pertanyaannya, seperti yang baru-baru ini kami alami dengan varian cerpelai di Denmark dan variasi sebelumnya, seperti apakah ini membuat virus lebih serius? Apakah ini memungkinkan virus untuk menularkan dengan lebih mudah? Apakah dengan cara apa pun mengganggu diagnosis? Apakah ini akan mengganggu keefektifan vaksin?," katanya dalam konferensi pers virtual pada 14 Desember seperti dilansi situs resmi WHO.
Sementara itu, Kepala petugas medis Inggris Profesor Chris Whitty mengatakan dalam konferensi pers bahwa tidak ada yang menunjukkan bahwa vaksin tidak akan bekerja melawan rangkaian virus baru. Ia juga mengkonfirmasi bahwa tes usap COVID-19 saat ini yang digunakan di Inggris dapat mendeteksinya.
"Masih ada sebagian kecil dari populasi yang diperkirakan saat ini memiliki kekebalan karena infeksi sebelumnya," kata Whitty. Sehingga, menurutnya akan sangat mengejutkan, meskipun bukannya tidak mungkin sama sekali, jika rangkaian virus corona baru tersebut telah berevolusi untuk dapat menghindari vaksin.
Menurut laporan Public Health UK (PHE) namun, saat ini tidak ada bukti bahwa varian virus Corona VUI - 202012/01 dapat menyebabkan infeksi Govt-19 yang parah, kata para ilmuwan, atau membuat vaksin menjadi kurang efektif.
“Penelitian lebih lanjut pada kedua pertanyaan tersebut perlu dilakukan dengan cepat,” kata para ilmuwan COG-UK.
Mutasi genetik terjadi secara alami pada semua virus, termasuk virus corona lainnya SARS-CoV-2, karena disalin dan disebarkan ke seluruh populasi manusia.
Bahkan Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan bahwa setidaknya 60 otoritas lokal yang berbeda, terutama di Inggris Selatan dan Timur, telah mencatat infeksi COVID-19 yang disebabkan oleh varian virus Corona VUI - 202012/01 , seperti dilansir dari BBC.
Para ilmuwan yang melacak genetika virus, dari COVID-19 Genomics UK (COG-UK) Consortium, merilis pernyataan pada 14 Desember yang menjelaskan bahwa varian virus Corona VUI - 202012/01 memiliki sejumlah besar mutasi.
Menanggapi laporan ini, Direktur eksekutif program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Michael Ryan, mengatakan WHO mengetahui varian virus Corona VUI - 202012/01 sebagai mutasi baru. (Baca juga: FDA Siapkan Uji Vaksin Corona untuk Anak di Bawah 16 Tahun )
"Jenis evolusi dan mutasi ini sebenarnya cukup umum. Pertanyaannya, seperti yang baru-baru ini kami alami dengan varian cerpelai di Denmark dan variasi sebelumnya, seperti apakah ini membuat virus lebih serius? Apakah ini memungkinkan virus untuk menularkan dengan lebih mudah? Apakah dengan cara apa pun mengganggu diagnosis? Apakah ini akan mengganggu keefektifan vaksin?," katanya dalam konferensi pers virtual pada 14 Desember seperti dilansi situs resmi WHO.
Sementara itu, Kepala petugas medis Inggris Profesor Chris Whitty mengatakan dalam konferensi pers bahwa tidak ada yang menunjukkan bahwa vaksin tidak akan bekerja melawan rangkaian virus baru. Ia juga mengkonfirmasi bahwa tes usap COVID-19 saat ini yang digunakan di Inggris dapat mendeteksinya.
"Masih ada sebagian kecil dari populasi yang diperkirakan saat ini memiliki kekebalan karena infeksi sebelumnya," kata Whitty. Sehingga, menurutnya akan sangat mengejutkan, meskipun bukannya tidak mungkin sama sekali, jika rangkaian virus corona baru tersebut telah berevolusi untuk dapat menghindari vaksin.
Menurut laporan Public Health UK (PHE) namun, saat ini tidak ada bukti bahwa varian virus Corona VUI - 202012/01 dapat menyebabkan infeksi Govt-19 yang parah, kata para ilmuwan, atau membuat vaksin menjadi kurang efektif.
“Penelitian lebih lanjut pada kedua pertanyaan tersebut perlu dilakukan dengan cepat,” kata para ilmuwan COG-UK.
Mutasi genetik terjadi secara alami pada semua virus, termasuk virus corona lainnya SARS-CoV-2, karena disalin dan disebarkan ke seluruh populasi manusia.
Bahkan Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan bahwa setidaknya 60 otoritas lokal yang berbeda, terutama di Inggris Selatan dan Timur, telah mencatat infeksi COVID-19 yang disebabkan oleh varian virus Corona VUI - 202012/01 , seperti dilansir dari BBC.
Para ilmuwan yang melacak genetika virus, dari COVID-19 Genomics UK (COG-UK) Consortium, merilis pernyataan pada 14 Desember yang menjelaskan bahwa varian virus Corona VUI - 202012/01 memiliki sejumlah besar mutasi.
(wbs)