China Dicurigai Siapkan Tentara Bioteknologi, Israel Kaitkan Yajuj dan Majuj

Jum'at, 25 Desember 2020 - 13:28 WIB
loading...
China Dicurigai Siapkan Tentara Bioteknologi, Israel Kaitkan Yajuj dan Majuj
Wilayah Negara Palestina yang kini Dirampas Israel. FOTO/IST
A A A
TEL AVIV - Tudingan Amerika Serikat terhadap Pemerintah China yang dicurigai memiliki tentara bioteknologi super dengan teknologi biologis. Para peneliti dari Jamestown Foundation telah mengklaim bahwa teknologi secara "kemampuan telah ditingkatkan secara biologis".

(Baca juga : Diam-diam, Pentagon Siapkan Skenario Jika Trump Berlakukan Darurat Militer )

Mereka mengatakan para ilmuwan China sedang melihat "potensi bioteknologi di medan perang masa depan". ( )

Ini adalah inovasi baru untuk pengeditan gen yang dapat mencakup teknik seperti menumbuhkan organ mirip manusia, menurut Israel 365 News. ( )

Ide tentara tambahan dapat dianggap sebagai ditelusuri kembali ke Kitab Yehezkiel dalam Alkitab, situs web israel itu melaporkan.

Dalam Perang Yajuj dan Majuj pra-Mesias, ada referensi tentang apa yang dapat dipahami sebagai perang termo-nuklir global, klaimnya.

Bagian itu menyebutkan seorang raja yang tingginya mencapai 13 kaki, dengan perang yang dilakukan oleh tentara raksasa yang bahkan mungkin telah ditingkatkan secara genetik.

(Baca juga : Anggaran Pertahanan Dipangkas, Jenderal Rusia Tidak Tertarik Ikut Perlombaan Senjata )

Para peneliti di Jamestown Foundation menulis: "Pada akhirnya, kemajuan bioteknologi saat ini mungkin terbukti revolusioner, dan implikasi strategisnya, baik untuk kedokteran atau militer atau daya saing nasional agregat, baru saja mulai dihargai."

Direktur Intelijen Nasional AS John Ratcliffe membuat klaim tersebut dalam sebuah editorial surat kabar. Dia menyebut China merupakan ancaman terbesar bagi Amerika saat ini.

(Baca juga : Diperkirakan Sudah Masuk Indonesia, Virus Inggris Bisa Ganggung Vaksinasi Covid-19 )

Dalam editorial WSJ, Ratcliffe menyebut sebelumnya upaya intelijen AS berfokus pada anti-terorisme dan Rusia. Namun belakangan ini AS mengalihkan sumber daya mereka untuk berfokus pada China.

"Kecerdasannya jelas. Beijing bermaksud mendominasi AS dan seluruh dunia secara ekonomi, militer dan teknologi. Banyak inisiatif publik China dan perusahaan terkemuka hanya kamuflase dari aktivitas Partai Komunis China," tulis Ratcliffe, seperti diberitakan The Sun.

Dia menyebut intelijen AS menemukan China melakukan pengujian manusia pada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Hal itu dilakukan dengan harapan negara itu mengembangkan tentara dengan kemampuan yang bisa ditingkatkan secara biologis. Namun ia tak memberikan rincian lebih lanjut mengenai informasi tersebut.

Beberapa waktu lalu akademisi pernah mengangkat mengenai ambisi China menggunakan modifikasi genetik , untuk meningkatkan kinerja tentara mereka di medan perang. Tahun lalu sebuah makalah penelitian menguraikan rencana China menerapkan bioteknologi untuk meningkatkan kapasitas militernya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2828 seconds (0.1#10.140)