NASA Menemukan 'Galaxy yang Hilang' Bersinar di Gugus Virgo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Galaksi spiral berkabut yang dilihat NASA ini adalah salah satu yang terbesar di gugus Virgo, kumpulan lebih dari 2.000 galaksi. Galaksi yang ditandai sebagai NGC 4535 merupakan salah satu galaksi terbesar yang berjarak 50 juta tahun cahaya.
Jika dilihat melalui Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA, kabut yang menyelimuti Copeland's Lost Galaxy menghilang untuk menyingkapkan lautan bintang yang tidak begitu berbeda dari Bima Sakti. (Baca: NASA Penasaran dengan Misteri Hilangnya Lubang Hitam)
Seperti galaksi Bima Sakti, Galaksi yang Hilang adalah galaksi spiral berbatang: pusaran bintang yang sangat luas dengan struktur batang yang berbeda di tengahnya. Menurut NASA, warna bintang-bintang itu bisa memberi tahu kita sedikit tentang sejarah galaksi.
Cahaya kekuningan dari tonjolan pusat galaksi menunjukkan jalan menuju rombongan bintang terdingin dan tertua di The Lost Galaxy, tulis perwakilan NASA dalam sebuah pernyataan. Sementara itu, awan biru cerah yang berkumpul di lengan spiral galaksi mengungkapkan di mana bintang-bintang termuda dan terpanas berkumpul, menerangi gas dan debu di sekitarnya. (Baca juga: Fosil Ini Membuktikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)
Saat ini, ' galaksi yang hilang' tidak sulit ditemukan, terutama untuk observatorium terapung seperti Hubble. Faktanya, lengannya yang panjang dan anggun menjadikannya kandidat utama untuk mempelajari struktur galaksi spiral. NASA merilis gambar di atas pada 11 Januari sebagai bagian dari survei yang sedang berlangsung terhadap 38 galaksi spiral yang terletak dalam jarak 75 juta tahun cahaya dari Bumi.
Jika dilihat melalui Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA, kabut yang menyelimuti Copeland's Lost Galaxy menghilang untuk menyingkapkan lautan bintang yang tidak begitu berbeda dari Bima Sakti. (Baca: NASA Penasaran dengan Misteri Hilangnya Lubang Hitam)
Seperti galaksi Bima Sakti, Galaksi yang Hilang adalah galaksi spiral berbatang: pusaran bintang yang sangat luas dengan struktur batang yang berbeda di tengahnya. Menurut NASA, warna bintang-bintang itu bisa memberi tahu kita sedikit tentang sejarah galaksi.
Cahaya kekuningan dari tonjolan pusat galaksi menunjukkan jalan menuju rombongan bintang terdingin dan tertua di The Lost Galaxy, tulis perwakilan NASA dalam sebuah pernyataan. Sementara itu, awan biru cerah yang berkumpul di lengan spiral galaksi mengungkapkan di mana bintang-bintang termuda dan terpanas berkumpul, menerangi gas dan debu di sekitarnya. (Baca juga: Fosil Ini Membuktikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)
Saat ini, ' galaksi yang hilang' tidak sulit ditemukan, terutama untuk observatorium terapung seperti Hubble. Faktanya, lengannya yang panjang dan anggun menjadikannya kandidat utama untuk mempelajari struktur galaksi spiral. NASA merilis gambar di atas pada 11 Januari sebagai bagian dari survei yang sedang berlangsung terhadap 38 galaksi spiral yang terletak dalam jarak 75 juta tahun cahaya dari Bumi.
(ysw)