Indonesia Siap Rakit Pesawat N219 Versi Amfibi dan Terbangkan Drone Elang Hitam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemajuan teknologi telah membawa Indonesia menjadi lebih inovatif. Salah satu karya inovasi yang berhasil diciptakan adalah pesawat nirawak Puna jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam.
Puna MALE merupakan hasil konsorsium antara Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN (Kemenristek/BRIN) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang dipimpin oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Drone Elang Hitam awalnya direncanakan melakukan penerbangan perdana di tahun 2020. Tetapi karena kondisi pandemi Covid-19, rencana tersebut akhirnya diundur dan akan dilakukan pada Agustus tahun ini.
"Menurut Kepala BPPT, rencananya sekitar bulan Agustus 2021. Mudah-mudahan akan menjadi awal kemampuan kita dalam mengembangkan teknologi drone untuk keperluan militer," ungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, dalam Rapat Koordinasi Nasional Riset dan Inovasi 2021, yang diselenggarakan virtual, Rabu (27/1/2021).
Selain itu, inovasi Indonesia di bidang kedirgantaraan lainnya adalah terciptanya pesawat N219. Pesawat 100% karya anak bangsa ini merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Pada akhir tahun lalu, N219 sudah mendapat sertifikat dari Kementerian Perhubungan. N219 menjadi pesawat pertama yang didesain Indonesia dan mendapat sertifikasi lengkap.
"Harapannya tahun ini N219 sudah bisa diproduksi lebih banyak oleh PTDI dan bisa dikomersialkan," kata Bambang.
Di tahun ini juga, tambah Bambang, rencananya N219 akan dibuat varian amfibi, yakni N219A. Tujuannya untuk menjangkau potensi yang lebih luas lagi, karena bisa mendarat di perairan. JUGA - Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Sensor Otomatis Boeing 737 Series Terkenal Bermasalah
"Sehingga tidak hanya bisa digunakan untuk tanggap darurat bencana, tapi juga mendukung upaya pengembangan pariwisata ke pulau-pulau yang sulit dijangkau," tandas Bambang.
Puna MALE merupakan hasil konsorsium antara Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN (Kemenristek/BRIN) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang dipimpin oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Drone Elang Hitam awalnya direncanakan melakukan penerbangan perdana di tahun 2020. Tetapi karena kondisi pandemi Covid-19, rencana tersebut akhirnya diundur dan akan dilakukan pada Agustus tahun ini.
"Menurut Kepala BPPT, rencananya sekitar bulan Agustus 2021. Mudah-mudahan akan menjadi awal kemampuan kita dalam mengembangkan teknologi drone untuk keperluan militer," ungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, dalam Rapat Koordinasi Nasional Riset dan Inovasi 2021, yang diselenggarakan virtual, Rabu (27/1/2021).
Selain itu, inovasi Indonesia di bidang kedirgantaraan lainnya adalah terciptanya pesawat N219. Pesawat 100% karya anak bangsa ini merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Pada akhir tahun lalu, N219 sudah mendapat sertifikat dari Kementerian Perhubungan. N219 menjadi pesawat pertama yang didesain Indonesia dan mendapat sertifikasi lengkap.
"Harapannya tahun ini N219 sudah bisa diproduksi lebih banyak oleh PTDI dan bisa dikomersialkan," kata Bambang.
Di tahun ini juga, tambah Bambang, rencananya N219 akan dibuat varian amfibi, yakni N219A. Tujuannya untuk menjangkau potensi yang lebih luas lagi, karena bisa mendarat di perairan. JUGA - Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Sensor Otomatis Boeing 737 Series Terkenal Bermasalah
"Sehingga tidak hanya bisa digunakan untuk tanggap darurat bencana, tapi juga mendukung upaya pengembangan pariwisata ke pulau-pulau yang sulit dijangkau," tandas Bambang.
(wbs)