Vaksin Sputnik V Rusia Tunjukkan Keefektifan Tinggi Lawan COVID
loading...
A
A
A
MOSKOW - Vaksin yang mengandalkan virus flu dimodifikasi dilaporkan lebih dari 91% efektif melawan gejala COVID-19. Ini merujuk hasil sementara dari uji klinis yang melibatkan hampir 22.000 orang.
Patogen dalam kelompok adenovirus biasanya menyebabkan penyakit ringan, seperti flu biasa. Vaksin Sputnik V yang dikembangkan di Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya di Moskow terdiri dari dua jenis adenovirus. Masing-masing membawa instruksi genetik untuk protein lonjakan yang digunakan SARS-CoV-2 untuk menempel pada sel inang. Penggunaan dua virus dapat membantu meningkatkan respons imun terhadap vaksinasi. Lihat juga: Vaksinasi Massal Tenaga Kesehatan DKI Jakarta Kembali Dibuka
Denis Logunov di Pusat Gamaleya dan rekan-rekannya menganalisis data dari sekitar 15.000 peserta uji klinis yang telah menerima suntikan awal mengandung satu jenis adenovirus. 21 hari kemudian diberi suntikan penguat jenis virus kedua.
Tim juga mempelajari 4.900 peserta yang menerima dua dosis plasebo. Mulai dari 21 hari setelah suntikan pertama, 16 kasus gejala COVID-19 -semuanya ringan- dicatat dalam kelompok vaksin. Kelompok plasebo mengalami 62 kasus, 20 di antaranya sedang atau berat.
Bukti awal menunjukkan vaksin mulai menawarkan perlindungan 16-18 hari setelah dosis pertama. Tetapi periset mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan awal ini.
Baca Juga
Patogen dalam kelompok adenovirus biasanya menyebabkan penyakit ringan, seperti flu biasa. Vaksin Sputnik V yang dikembangkan di Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya di Moskow terdiri dari dua jenis adenovirus. Masing-masing membawa instruksi genetik untuk protein lonjakan yang digunakan SARS-CoV-2 untuk menempel pada sel inang. Penggunaan dua virus dapat membantu meningkatkan respons imun terhadap vaksinasi. Lihat juga: Vaksinasi Massal Tenaga Kesehatan DKI Jakarta Kembali Dibuka
Denis Logunov di Pusat Gamaleya dan rekan-rekannya menganalisis data dari sekitar 15.000 peserta uji klinis yang telah menerima suntikan awal mengandung satu jenis adenovirus. 21 hari kemudian diberi suntikan penguat jenis virus kedua.
Tim juga mempelajari 4.900 peserta yang menerima dua dosis plasebo. Mulai dari 21 hari setelah suntikan pertama, 16 kasus gejala COVID-19 -semuanya ringan- dicatat dalam kelompok vaksin. Kelompok plasebo mengalami 62 kasus, 20 di antaranya sedang atau berat.
Bukti awal menunjukkan vaksin mulai menawarkan perlindungan 16-18 hari setelah dosis pertama. Tetapi periset mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan awal ini.
(iqb)