Black Box Berhasil Diunduh, KNKT Pastikan SJ182 Dalam Keadaan Hidup hingga Membentur Air

Rabu, 10 Februari 2021 - 15:36 WIB
loading...
Black Box Berhasil Diunduh,...
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 . FOTO SKY TEAM
A A A
JAKARTA - Black Box Flight data recorder (FDR) Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang telah ditemukan dan diserahkan ke KNKT pada tanggal 12 Januari 2021 telah berhasil diunduh. Ada 370 parameter dan semua dalam kondisi baik.

Ketua Subkomite investigasi kecelakaan penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Capt. Nurcahyo Utomo mengatakan

KNKT telah menerima CSMU (Crash Survivable Memory Unit). "CSMU merupakan bagian dari Black Box / kotak hitam yang paling tahan benturan, dan tahan panas hingga suhu 1.000 derajat celcius selama 1 jam.

Sebelum proses pengunduhan data, perlu ada treatment khusus yang harus dilakukan. Kami membersihkan unit memori, dari kotoran dan sisa-sisa garam yang menempel karena terendam air laut.

''Berdasarkan data ADS-B dan wreckage engine, kedua mesin pesawat masih masih beroperasi atau hidup sampai pesawat membentur air. Temuan KNKT dari data FDR telah mengkonfirmasi data ADS-B dan wreckage engine tersebut,'' tulis KNKT dalam keterangan persnya.



Saat ini, KNKT masih menunggu pencarian CVR (Cockpit Voice Recorder), yang masih dilakukan Tim Gabungan. CVR merupakan salah satu bagian penting kotak hitam lainnya, yang digungakan untuk proses investigasi lebih lanjut.

Adapun tentang data Black Box Flight Data Recorder (FDR) yang telah berhasil diunduh, mantan pilot senior tersebut mengungkapkan, pihaknya sudah berhasil mengunduh 370 parameter, durasi 27 jam, sebanyak 18 penerbangan termasuk penerbangan SJ182 rute Jakarta – Pontianak yang mengalami kecelakaan.

"Data-data ini detilnya masih belum bisa kami publikasikan," ucap Nurcahyo.

Saat ini, KNKT bersama Basarnas dan pihak terkait lainnya masih berupaya menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR). Data CVR sangat dibutuhkan untuk mendukung data yang sudah ada sebelumnya. KNKT akan tetap meneruskan pencarian CVR ini, meskipun Basarnas sudah menghentikan operasi pencarian korban.



“Kami berharap dalam 30 hari setelah kecelakaan, kami dapat menyusun laporan awal untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat luas,” ujarnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)