Usai Banjir Besar 3 Bulan Lalu, Air Kanal di Venesia Surut
loading...
A
A
A
VENESIA - Dua bulan usai mengalami beberapa banjir terburuk dalam sejarah kota, kanal-kanal ikonik di Venesia airnya nenjadi surut yang luar biasa.
Melansir laman dari Daily Express, gondola dan perahu tradisional terlihat hampir terdampar di kanal pada hari Selasa (2/3/2021). Hal itu karena air surut yang menyebabkan gondola-gondola tidak bisa beroperasi.
Banyak jalur air kota menjadi tidak bisa dilewati, dengan perahu dan gondola terdampar di sepanjang sisi kanal.
Penurunan air memuncak pada 45 sentimeter di bawah permukaan laut.
Penurunan permukaan air Venesia biasanya bervariasi sekitar 50cm, tetapi penurunan yang sangat rendah bukanlah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebelumnya banjir hebat melanda Venesia bahkan Lapangan Santo Markus di Venesia telah terendam banjir pada Selasa (8/12) setelah bendungan buatan yang bisa dikendalikan, gagal untuk diaktifkan. Para penduduk memakai sepatu bot karet untuk mengatasi banjir yang mencapai ketinggian 1,37 meter di atas permukaan laut.
Air menenggelamkan Lapangan Santo Markus, yaitu bagian terendah dari kota Renaisans sekitar satu meter di atas permukaan laut, dan mengarah ke basilika karena banyak pemilik toko memblokir pintu masuk mereka dengan panel-panel kayu agar air tetap berada di luar.
Sistem pertahanan banjir masif yang disebut MOSE bertujuan melindungi laguna Venesia saat air pasang akhirnya terpasang pada Oktober.
Jaringan kaison, yang dirancang untuk ditingkatkan selama 30 menit, bertujuan menciptakan penghalang yang mampu menahan lonjakan air sampai tiga meter di atas normal. Namun, pada Selasa, jaringan itu gagal beraksi karena perkiraan keliru kenaikan hanya 1,2 meter di atas permukaan laut.
BACA JUGA - American Airlines Berhadapan dengan Benda Misterius di Langit
“Untuk mengaktifkan MOSE diperlukan ramalan yang cukup,” kata Wali Kota Venice Luigi Brugnaro kepada kantor berita Agi. Kita akan mendapatkan evaluasi aturan dari pos komando,” lanjut Brugnaro.
Melansir laman dari Daily Express, gondola dan perahu tradisional terlihat hampir terdampar di kanal pada hari Selasa (2/3/2021). Hal itu karena air surut yang menyebabkan gondola-gondola tidak bisa beroperasi.
Banyak jalur air kota menjadi tidak bisa dilewati, dengan perahu dan gondola terdampar di sepanjang sisi kanal.
Penurunan air memuncak pada 45 sentimeter di bawah permukaan laut.
Penurunan permukaan air Venesia biasanya bervariasi sekitar 50cm, tetapi penurunan yang sangat rendah bukanlah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebelumnya banjir hebat melanda Venesia bahkan Lapangan Santo Markus di Venesia telah terendam banjir pada Selasa (8/12) setelah bendungan buatan yang bisa dikendalikan, gagal untuk diaktifkan. Para penduduk memakai sepatu bot karet untuk mengatasi banjir yang mencapai ketinggian 1,37 meter di atas permukaan laut.
Air menenggelamkan Lapangan Santo Markus, yaitu bagian terendah dari kota Renaisans sekitar satu meter di atas permukaan laut, dan mengarah ke basilika karena banyak pemilik toko memblokir pintu masuk mereka dengan panel-panel kayu agar air tetap berada di luar.
Sistem pertahanan banjir masif yang disebut MOSE bertujuan melindungi laguna Venesia saat air pasang akhirnya terpasang pada Oktober.
Jaringan kaison, yang dirancang untuk ditingkatkan selama 30 menit, bertujuan menciptakan penghalang yang mampu menahan lonjakan air sampai tiga meter di atas normal. Namun, pada Selasa, jaringan itu gagal beraksi karena perkiraan keliru kenaikan hanya 1,2 meter di atas permukaan laut.
BACA JUGA - American Airlines Berhadapan dengan Benda Misterius di Langit
“Untuk mengaktifkan MOSE diperlukan ramalan yang cukup,” kata Wali Kota Venice Luigi Brugnaro kepada kantor berita Agi. Kita akan mendapatkan evaluasi aturan dari pos komando,” lanjut Brugnaro.
(wbs)