SpaceX Perluas Jaringan Internet Starlink ke Mobil Hingga Pesawat Terbang
loading...
A
A
A
NEW YORK - SpaceX, perusahan penerbangan antariksa milik Elon Musk sedang meminta izin untuk menghubungkan jaringan satelit Starlink ke benda bergerak.
Laporan tersebut datang melalui pengajuan SpaceX baru-baru ini kepada Federal Communications Commision (FCC). Perusahaan mengajukan izin untuk memasang terminal internet pada kendaraan bergerak seperti mobil, pesawat terbang, truk dan kapal.
Sektor otomotif dipilih karena benda seperti mobil dapat menjadi jalur bisnis yang berpotensi menguntungkan dan akan memperluas penawaran Starlink ke rumah-rumah di pedesaan.
Baca juga: 5 Pejabat Meninggal Karena COVID-19, Terakhir Sekda DKI Saefullah
Pengajuan ke FCC diajukan pada 5 Maret 2021 dengan permintaan "operasi otorisasi lisensi menyeluruh" dari terminal Starlink pada Earth Stations in Motion - istilah umum untuk mobil, truk, kapal laut, dan pesawat terbang.
"Pengguna tidak lagi bersedia melepaskan konektivitas saat dalam perjalanan, baik mengendarai truk melintasi negara, memindahkan kargo dari Eropa ke pelabuhan AS, atau saat dalam penerbangan domestik atau internasional," tulis arsip permintaan itu, dikutip dari The Verge, Selasa (9/3/2021).
SpaceX mengatakan, pihaknya akan memastikan pemasangan terminal ESIM pada kendaraan dan kapal dilakukan oleh operator berkualitas yang memiliki pemahaman tentang lingkungan radiasi antena dan perlindungan maksimal untuk masyarakat dan orang-orang yang mengoperasikannya.
Sementara pengguna rumahan dari layanan Starlink dapat mengatur terminal sendiri, perusahaan mengatakan pemasangan sistem di kendaraan harus memenuhi syarat tertentu.
Dengan lebih dari 1.000 satelit di luar angkasa, Starlink SpaceX memiliki setidaknya 10.000 pengguna melalui program beta khusus undangan yang dimulai tahun lalu.
Program beta saat ini ditujukan untuk wilayah pedesaan AS yang kurang k atau tidak ada konektivitas internet. Kit Starlink dengan antena dan router dihargai USD 499, ditambah USD 99 per bulan untuk kecepatan sekitar 70 hingga 130 Mbps.
Laporan tersebut datang melalui pengajuan SpaceX baru-baru ini kepada Federal Communications Commision (FCC). Perusahaan mengajukan izin untuk memasang terminal internet pada kendaraan bergerak seperti mobil, pesawat terbang, truk dan kapal.
Sektor otomotif dipilih karena benda seperti mobil dapat menjadi jalur bisnis yang berpotensi menguntungkan dan akan memperluas penawaran Starlink ke rumah-rumah di pedesaan.
Baca juga: 5 Pejabat Meninggal Karena COVID-19, Terakhir Sekda DKI Saefullah
Pengajuan ke FCC diajukan pada 5 Maret 2021 dengan permintaan "operasi otorisasi lisensi menyeluruh" dari terminal Starlink pada Earth Stations in Motion - istilah umum untuk mobil, truk, kapal laut, dan pesawat terbang.
"Pengguna tidak lagi bersedia melepaskan konektivitas saat dalam perjalanan, baik mengendarai truk melintasi negara, memindahkan kargo dari Eropa ke pelabuhan AS, atau saat dalam penerbangan domestik atau internasional," tulis arsip permintaan itu, dikutip dari The Verge, Selasa (9/3/2021).
SpaceX mengatakan, pihaknya akan memastikan pemasangan terminal ESIM pada kendaraan dan kapal dilakukan oleh operator berkualitas yang memiliki pemahaman tentang lingkungan radiasi antena dan perlindungan maksimal untuk masyarakat dan orang-orang yang mengoperasikannya.
Sementara pengguna rumahan dari layanan Starlink dapat mengatur terminal sendiri, perusahaan mengatakan pemasangan sistem di kendaraan harus memenuhi syarat tertentu.
Dengan lebih dari 1.000 satelit di luar angkasa, Starlink SpaceX memiliki setidaknya 10.000 pengguna melalui program beta khusus undangan yang dimulai tahun lalu.
Program beta saat ini ditujukan untuk wilayah pedesaan AS yang kurang k atau tidak ada konektivitas internet. Kit Starlink dengan antena dan router dihargai USD 499, ditambah USD 99 per bulan untuk kecepatan sekitar 70 hingga 130 Mbps.
(wbs)