Asteroid Besar Melintasi Bumi, NASA Pastikan Jaraknya hanya 2 Juta Km

Sabtu, 13 Maret 2021 - 17:27 WIB
loading...
Asteroid Besar Melintasi Bumi, NASA Pastikan Jaraknya hanya 2 Juta Km
Ilustrasi batu Asteroid di Luar Angkasa. FOTO/ IST
A A A
WASHINGTON - Lembaga Antariksa Amerika Serikat ( NASA ), mengumumkan bahwa pada 21 Maret mendatang asteroid besar akan melewati Bumi. Asteroid 2001 FO32 itu merupakan benda langit terbesar yang melintasi Bumi di tahun ini.

Kendati demikian, batu besar tersebut hanya akan melintas pada jarak 1,25 juta mil atau sekitar 2 juta kilometer dari Bumi. Jet Propulsion Laboratory (JPL) dari NASA, menegaskan bahwa tidak akan ada ancaman tabrakan dengan Bumi saat ini atau selama berabad-abad mendatang.



"Kami mengetahui jalur orbit 2001 FO32 mengelilingi Matahari dengan sangat akurat, sejak ditemukan 20 tahun lalu dan terus dilacak sejak saat itu," ucap Paul Chodas, direktur Center for Near Earth Object Studies (CNEOS), yang dikelola oleh JPL.

"Tidak ada kemungkinan asteroid akan lebih dekat ke Bumi dari (jarak) 1,25 juta mil," tambahnya, dilansir dari Space, Jumat (12/3/2021).

Asteroid 2001 FO32 diperkirakan memiliki lebar 1.300 kaki hingga 2.230 kaki (440 hingga 680 meter), dan akan meluncur melewati Bumi dengan kecepatan 77.000 mph (124.00 kilometer per jam), lebih cepat daripada kebanyakan asteroid yang bergerak di dekat Bumi.

Menurut JPL, kecepatannya tidak biasa karena orbitnya yang memanjang dan sangat miring di sekitar Matahari. Saat batu tersebut mendekati tata surya bagian dalam, kecepatannya bertambah sebelum berputar kembali ke luar angkasa dan berbalik kembali ke Matahari, mengorbit sekali setiap 810 hari.

CNEOS menilai batu tersebut sebagai "asteroid yang berpotensi berbahaya" atau potentially hazardous asteroid (PHA). CNEOS memantau PHA seperti 2001 FO32 menggunakan radar dan teleskop berbasis darat, serta melacak pergerakan mereka jika cukup dekat dengan Bumi untuk menimbulkan risiko benturan.

Menurut JPL, asteroid 2001 FO32 tidak akan kembali sedekat ini dengan Bumi sampai 2052. Lintasannya dipastikan tidak menimbulkan risiko bagi penghuni Bumi, malah memberikan kesempatan bagi para astronom untuk memantaunya dengan baik.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3535 seconds (0.1#10.140)