Pesan-pesan Ini Dikirim Manusia ke Luar Angkasa dengan Harapan Dijawab Alien
loading...
A
A
A
Baru-baru ini, radio digunakan untuk mengirimkan segala sesuatu mulai dari seni hingga iklan. Pada 2008, Doritos memancarkan iklannya sendiri ke Tata Surya di konstelasi Ursa Majoris, sekitar 42 tahun cahaya, menurut artikel di International Journal of Astrobiology. Pada 2010, sebuah pesan yang ditulis dalam bahasa Klingon, bahasa yang digunakan oleh alien fiksi di alam semesta "Star Trek", mengundang alien sungguhan untuk menghadiri opera Klingon di Belanda.
Manusia tidak hanya mengandalkan radio untuk berkomunikasi, kita juga telah meluncurkan pesawat ruang angkasa yang berisi artefak dari Bumi. Dengan harapan mereka pada akhirnya akan dibawa keluar dari ruang antarbintang oleh bentuk kehidupan cerdas.
Voyagers 1 dan 2 diluncurkan pada 1977 untuk menjelajahi Tata Surya kita dan ruang antarbintang. Masing-masing membawa Rekaman Emas yang berisi musik, suara sekitar dari Bumi, dan 116 gambar planet dan Tata Surya kita.
Pesawat ruang angkasa Voyager masih melintasi ruang antarbintang, menunggu untuk ditemukan. Tapi kemungkinan itu terjadi? "Nol," kata Sheri Wells-Jensen, ahli bahasa di Bowling Green State University di Ohio yang berspesialisasi dalam kecerdasan luar angkasa.
"Itu hanya upaya yang indah dan puitis, indah, dan berani yang benar-benar meringkas yang terbaik dari kita, bahkan jika itu tidak ada gunanya dalam hal berkomunikasi," kata Wells-Jensen melalui Live Science.
Para ahli setuju kemungkinan salah satu dari upaya ini akan mencapai peradaban asing rendah. Hasil itu tentu saja tergantung pada apakah ada kehidupan asing di sistem bintang kita. Tetapi kehidupan yang dimaksud juga harus mendengarkan sinyal radio dengan cermat dan cukup memahami tentang matematika dan sains untuk menafsirkan pesan kita.
Akhirnya, pesan yang kita kirim cenderung berasumsi alien ini merasakan alam semesta dengan cara yang sama seperti yang manusia lakukan yakni dengan pendengaran dan penglihatan.
Tapi itu tidak berarti semua pesan ini tidak ada gunanya. "Kami sedang mencari. Mengapa mereka tidak mencari?" ujar Wells-Jensen.
Dan jika pesan manusia tidak dapat dipahami oleh makhluk hipotetis ini? "Tidak apa-apa. Saya pikir hal terpenting yang pernah kami katakan adalah kami ada," tegasnya.
Manusia tidak hanya mengandalkan radio untuk berkomunikasi, kita juga telah meluncurkan pesawat ruang angkasa yang berisi artefak dari Bumi. Dengan harapan mereka pada akhirnya akan dibawa keluar dari ruang antarbintang oleh bentuk kehidupan cerdas.
Voyagers 1 dan 2 diluncurkan pada 1977 untuk menjelajahi Tata Surya kita dan ruang antarbintang. Masing-masing membawa Rekaman Emas yang berisi musik, suara sekitar dari Bumi, dan 116 gambar planet dan Tata Surya kita.
Pesawat ruang angkasa Voyager masih melintasi ruang antarbintang, menunggu untuk ditemukan. Tapi kemungkinan itu terjadi? "Nol," kata Sheri Wells-Jensen, ahli bahasa di Bowling Green State University di Ohio yang berspesialisasi dalam kecerdasan luar angkasa.
"Itu hanya upaya yang indah dan puitis, indah, dan berani yang benar-benar meringkas yang terbaik dari kita, bahkan jika itu tidak ada gunanya dalam hal berkomunikasi," kata Wells-Jensen melalui Live Science.
Para ahli setuju kemungkinan salah satu dari upaya ini akan mencapai peradaban asing rendah. Hasil itu tentu saja tergantung pada apakah ada kehidupan asing di sistem bintang kita. Tetapi kehidupan yang dimaksud juga harus mendengarkan sinyal radio dengan cermat dan cukup memahami tentang matematika dan sains untuk menafsirkan pesan kita.
Akhirnya, pesan yang kita kirim cenderung berasumsi alien ini merasakan alam semesta dengan cara yang sama seperti yang manusia lakukan yakni dengan pendengaran dan penglihatan.
Tapi itu tidak berarti semua pesan ini tidak ada gunanya. "Kami sedang mencari. Mengapa mereka tidak mencari?" ujar Wells-Jensen.
Dan jika pesan manusia tidak dapat dipahami oleh makhluk hipotetis ini? "Tidak apa-apa. Saya pikir hal terpenting yang pernah kami katakan adalah kami ada," tegasnya.
(iqb)