NASA Siap Kucurkan Rp5,7 Triliun untuk Kembangkan Stasiun Luar Angkasa

Selasa, 06 April 2021 - 18:00 WIB
loading...
NASA Siap Kucurkan Rp5,7 Triliun untuk Kembangkan Stasiun Luar Angkasa
NASA siap mengucurkan dana hingga Rp5,7 triliun bagi perusahaan swasta yang ingin membangun stasiun luar angkasa. Foto/IST
A A A
CALIFORNIA - NASA menawarkan kucuran dana bagi perusahaan swasta yang ingin mengembangkan dan membangun stasiun luar angkasa baru.

Badan penerbangan AS ini menawarkan dana USD 400 juta atau sekitar Rp5,7 triliun kepada sebanyak empat perusahaan. Adapun pendanaan tersebut akan ditawarkan di bawah proyek Komersial LEO Destinasi (CLD).



NASA sendiri ingin meniru keberhasilan program Commercial Cargo and Commercial Crew lewat proyek CLD. NASA memperkirakan program Commercial Cargo and Commercial Crew bisa menghemat anggaran sekitar USD 20 miliar hingga USD 30 miliar.

Kucuran dana ini akan diberikan mulai Q4 2021 bagi perusahaan swasta terpilih yang bersedia memulai pengembangan stasiun luar angkasa mereka.

Direktur NASA LEO Phil McAllister melihat tiga aktivitas utama di orbit rendah bumi, termasuk transportasi kargo, transportasi kru, dan tujuan.

Perusahaan swasta sudah menangani pengangkutan kargo dan awak, dan sekarang NASA ingin mereka menangani tujuan.

"Jika NASA memiliki kepemilikan penuh atas ketiga aktivitas tersebut, aspirasi manusia di orbit rendah Bumi akan selalu dibatasi oleh besarnya anggaran NASA," ujarnya dikutip dari Slashgear, Selasa (6/4/2021).

Melibatkan perusahaan swasta ke dalam sektor ini sehingga dapat memperluas peluang menempatkan lebih banyak orang ke orbit Bumi yang rendah.



Kendati demikian, motivator utama untuk program CLD adalah potensi penghematan biaya bagi NASA, dengan menjadi pengguna stasiun luar angkasa swasta daripada menjadi pemilik dan operator. Untuk diketahui, mengoperasikan ISS membebani NASA dengan biaya sekitar USD 4 miliar per tahun.

Pengembangan dan pembangunan ISS terdahulu menelan biaya sekitar USD 150 miliar. NASA menanggung sebagian besar tagihan itu dengan Rusia, Eropa, Jepang, dan Kanada.

NASA juga mendorong program CLD seiring bertambahnya usia ISS setelah berada di orbit sejak 1990-an.

McAllister mengatakan meskipun ISS adalah sistem yang luar biasa, itu tidak akan bertahan selamanya.

"Stasiun luar angkasa dapat mengalami anomali yang tidak dapat dipulihkan kapan saja," pungkasnya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2983 seconds (0.1#10.140)