Catat Tanggalnya, Gerhana Bulan Total Terjadi Lagi Pada 26 Mei

Kamis, 29 April 2021 - 13:36 WIB
loading...
Catat Tanggalnya, Gerhana Bulan Total Terjadi Lagi Pada 26 Mei
Ilustrasi, antusiasme warga Jakarta saat menyaksikan gerhana bulan di Planetarium, Jakarta Pusat. Foto: dok/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Gerhana Bulan Total adalah salah satu fenomena alam yang kerap ditunggu para pecinta astronomi. Bahkan pada April 2021, gerhana bulan terlihat indah pada tiga hari berturut-turut, yakni pada 26-28 April 2021.

Beruntungnya, tahun ini gerhana bulan total akan terjadi lagi pada 26 Mei 2021 mendatang. Gerhana bulan total terjadi ketika bayangan bumi menghalangi cahaya matahari sehingga memantulkan bulan.



Dilansir dari laman Space.com, gerhana bulan total akan berpusat di Samudra Pasifik, dengan sebagian besar Australia, Selandia Baru, dan seluruh Oseania. Gerhana akan mencapai puncaknya pada pukul 7:19 EDT (1119 GMT).

Sedangkan di Jakarta, gerhana bulan total diperkirakan akan terlihat pada pukul 18.18.42 WIB hingga 18.25.54 WIB. Fenomena langit itu akan berakhir sekitar pukul 20.49.44 WIB, Rabu 26 mei 2021.

Gerhana bulan total ini akan berlangsung kurang dari 15 menit. Namun untuk menuju proses gerhana bulan total memakan waktu sekitar 3 jam.

Dalam proses gerhana ini, Bumi menghasilkan dua bayangan yang jatuh di bulan selama gerhana bulan, yakni Umbra (bayangan gelap pekat) dan Penumbra (bayangan luar parsial).



Menurut NASA, fenomena gerhana bulan total hanya dapat terjadi jika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis sempurna.

Gerhana bulan total sendiri termasuk fenomena yang langka sedangkan gerhana matahari terjadi sekitar 2-4 kali setiap tahun. "Dalam satu tahun kalender, jumlah maksimum gerhana adalah empat matahari dan tiga bulan," kata NASA.

Setelah fenomena gerhana bulan total berakhir, pecinta astronomi juga akan dapat melihat gerhana bulan separuh (parsial) yang tak kalah cantiknya.

Fenomena ini akan terjadi pada 19 November 2021, dan akan terlihat dari Amerika Utara dan Selatan, Australia, dan sebagian Eropa dan Asia.



Gerhana bulan parsial ini terjadi ketika matahari, Bumi, dan bulan tidak sejajar dengan sempurna. Di sini bayangan Bumi tampak seperti memotong bulan.

"Apa yang orang lihat dari Bumi selama gerhana bulan parsial tergantung pada bagaimana matahari, Bumi dan bulan berbaris," kata NASA.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)