Voyager 1 NASA Menangkap Frekuensi Suara Alien di Luar Angkasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wahana NASA yang dikirim ke ruang angkasa, Voyager 1 menangkap suara misterius di luar angkasa. Suara tak dikenal itu berada dalam bandwidth frekuensi yang sempit dan monoton.
Dilansir Express.co.uk, Voyager 1 NASA dikirim ke luar angkasa 44 tahun yang lalu dan terus melakukan penjelajahan hingga kini. Wahana tersebut berhasil melampaui tepi tata surya pada tahun 2012 dan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Voyager 1 sekarang berjarak 23 miliar kilometer dari Bumi dan terus menjauh. Meskipun sinyal dari Voyager 1 bergerak dengan kecepatan cahaya, mereka masih membutuhkan waktu lebih dari 21 jam untuk mencapai Bumi.
Para ilmuwan yang memeriksa data telah memeriksa dengungan konstan di ruang antarbintang yang dikirim Voyager 1 .
Stella Koch Ocker, seorang mahasiswa doktoral Cornell di bidang astronomi di Cornell University, mengatakan, sinyanya sangat redup dan monoton, karena berada dalam bandwidth frekuensi yang sempit. "Kami mendeteksi dengungan gas antarbintang yang samar dan terus-menerus," katanya dikutip Expresss.co.uk.
Dengungan konstan disebabkan oleh gelombang plasma dari bintang lain di alam semesta. Tata surya dikelilingi oleh sesuatu yang disebut heliopause. Ini adalah batas di mana angin matahari dapat mendorong angin plasma dari bintang yang jauh.
Setelah melewati tepi heliopause pada tahun 2012, Voyager 1 sekarang tidak terlindungi dari angin plasma, yang telah terdeteksi oleh Sistem Gelombang Plasma.
Dilansir Express.co.uk, Voyager 1 NASA dikirim ke luar angkasa 44 tahun yang lalu dan terus melakukan penjelajahan hingga kini. Wahana tersebut berhasil melampaui tepi tata surya pada tahun 2012 dan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Voyager 1 sekarang berjarak 23 miliar kilometer dari Bumi dan terus menjauh. Meskipun sinyal dari Voyager 1 bergerak dengan kecepatan cahaya, mereka masih membutuhkan waktu lebih dari 21 jam untuk mencapai Bumi.
Para ilmuwan yang memeriksa data telah memeriksa dengungan konstan di ruang antarbintang yang dikirim Voyager 1 .
Stella Koch Ocker, seorang mahasiswa doktoral Cornell di bidang astronomi di Cornell University, mengatakan, sinyanya sangat redup dan monoton, karena berada dalam bandwidth frekuensi yang sempit. "Kami mendeteksi dengungan gas antarbintang yang samar dan terus-menerus," katanya dikutip Expresss.co.uk.
Dengungan konstan disebabkan oleh gelombang plasma dari bintang lain di alam semesta. Tata surya dikelilingi oleh sesuatu yang disebut heliopause. Ini adalah batas di mana angin matahari dapat mendorong angin plasma dari bintang yang jauh.
Setelah melewati tepi heliopause pada tahun 2012, Voyager 1 sekarang tidak terlindungi dari angin plasma, yang telah terdeteksi oleh Sistem Gelombang Plasma.
(ysw)