Gali Semua Tanah Palestina, Arkeolog Blak-Blakan Soal Kuil Suci Sulaiman

Rabu, 09 Juni 2021 - 11:10 WIB
loading...
Gali Semua Tanah Palestina, Arkeolog Blak-Blakan Soal Kuil Suci Sulaiman
Area yang diyakini bangsa Yahudi sebagai tempat Kuil Suci Sulaiman. FOTO/ IST
A A A
TEL AVIV - Fenomena tak biasa di Tanah Yerusalem diyakini banyak pihak sebagai upaya Israel mencari istana atau kuil Suci Sulaiman bukanlah hal yang baru, Bahkan arkeolog kesulitan mencari Kuil Sulaiman.

Seperti dilansr dari livesience, pencarian keberadaan Kuil Suci Sulaiman pertama kali dilakukan oleh arkeolog Desolce pada tahun 1836 lewat ekspedisi Prancis. Usaha tersebut kemudian dilanjutkan oleh lembaga arkeologi dari Inggris pada tahun 1867-1870 bersama peneliti sejarah ternama, Kolonel Charles Warren, hingga Arkeolog Amerika Nelson G pada tahun 1940. Tak ada bukti yang dikemukakan secara eksplisit soal keberadaan Haikal Sulaiman hingga saat ini.

BACA JUGA -

Tanah Yerusalem Tunjukkan Fenomena Tak Biasa, Warga Israel Ketakutan

Keberadaan Kuil Suci Sulaiman hingga saat ini masih menjadi perdebatan dan mengundang kontroversi. Bagi sebagian sejarawan, kuil tersebut dianggap tidak ada dan hanya merupakan khayalan bangsa Yahudi semata. Namun beberapa kalangan, yakni kaum Yahudi pro-Zionisme, meyakini bahwa kuil tersebut benar-benar ada di sana dan menjadi salah satu alasan untuk menaklukkan Palestina.

Ambisi untuk menguasai Palestina menjadi tujuan kaum Yahudi hingga hari ini. Salah satu latar belakangnya adalah keinginan besar untuk terus mencari keberadaan Kuil Suci Sulaiman – di samping politik dan narasi sejarah masa lalu mereka, terkait tanah Palestina. Dalam Ensiklopedi tentang Inggris, terbitan tahun 1926, kaum Yahudi ingin menghimpun sesama mereka di Palestina, untuk mewujudkan Israel Raya dan membangun kembali kejayaan masa lalu mereka lewat Haikal Sulaiman.

Tercatat, Haikal Sulaiman mengalami beberapa kali kehancuran akibat invasi yang dilakukan bangsa lain di masa lalu, yakni pada 634-562 Sebelum Masehi (SM) yang dilakukan oleh Raja Nebukadnezar dari Babilonia dan 70 M oleh bangsa Romawi hingga rata dengan tanah. Kaum Yahudi percaya sisa-sisa dari kuil tersebut adalah ‘Tembok sebelah Barat’ yang kini disebut Tembok Ratapan (Wailing Wall).
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)