Peneliti Beberkan Penyebab Sebagian Besar Sungai di Bumi Mengering

Minggu, 20 Juni 2021 - 14:04 WIB
loading...
Peneliti Beberkan Penyebab Sebagian Besar Sungai di Bumi Mengering
Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan setidaknya 51 persen dari semua sungai di seluruh dunia berhenti mengalir setidaknya satu hari per tahun. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan setidaknya lebih dari 50 persen sungai di seluruh dunia berhenti mengalir setidaknya satu hari per tahun. Ini harus menjadi peratian karena bisa menimbulkan efek jangka panjang yang luas.

Di iklim yang lebih dingin, sungai dapat membeku untuk sementara dan di iklim yang lebih hangat air dapat menguap sehingga aliran sungai terhenti. Di Australia, misalnya, 70 persen sungai dianggap tidak mengalir sepanjang hari.



Ini adalah pertama kalinya para peneliti mencoba memetakan semua saluran air non-abadi di dunia, dan ternyata ada di mana-mana. Lebih dari setengah sungai di dunia berhenti mengalir di beberapa titik dalam setahun.

"Sungai dan aliran air yang tidak abadi adalah ekosistem yang sangat berharga karena merupakan rumah bagi banyak spesies berbeda yang disesuaikan dengan siklus ada dan tidaknya air," kata ekohidrologi Mathis Messager dari McGill University di Kanada seperti dikutip Science Alert, Minggu (20/6/2021).

Sungai-sungai ini dapat menyediakan sumber air dan makanan yang penting bagi manusia dan mereka memainkan peran penting dalam mengendalikan kualitas air. "Banyak dari sungai ini salah urus atau tidak dikelola dengan baik dan diabaikan pemerintah setempat begitu saja," kata Messager.



Sungai terputus-putus dan aliran sesaat bergabung untuk menciptakan saluran air yang jauh lebih besar, yang merupakan sumber utama air tawar di seluruh dunia. Hulu membantu menjebak air banjir, mengisi ulang air tanah, mengurangi polusi, dan menyediakan habitat penting bagi flora dan fauna.

Selama 50 tahun terakhir, pemanasan global dan perubahan lahan telah menghentikan aliran sungai . Bahkan sebagian Sungai Nil di Mesir, Indus di Asia, Sungai Kuning di China, dan Sungai Colorado di Amerika Utara sudah mulai berhenti mengalir.

Tempat-tempat di mana kekeringan meningkat sangat berisiko mengalami penurunan aliran sungai. Di daerah panas dan kering seperti India, Australia utara, dan Afrika khatulistiwa, para peneliti menemukan 95 persen sungai dan aliran sungai sudah terputus-putus.



Bahkan batang utama sungai besar seperti Sungai Niger di Afrika Barat dan Godavari di India dapat mengering dalam kondisi yang cepat.

Banyak aliran fana saat ini dikecualikan dari undang-undang pengelolaan dan konservasi, serta studi ilmiah. Akibatnya, peneliti hanya tahu sedikit tentang bagaimana saluran air ini menghadapi dunia yang berubah. Sangat sedikit peneliti yang memantau keberadaan sungai ini.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1916 seconds (0.1#10.140)