Suhu Laut Meningkat, Hiu Karang Malaysia Terserang Penyakit Misterius

Kamis, 24 Juni 2021 - 23:09 WIB
loading...
Suhu Laut Meningkat, Hiu Karang Malaysia Terserang Penyakit Misterius
Penyakit kulit misterius menjangkiti hiu di perairan Sipadan, Malaysia. Foto/cnn
A A A
JAKARTA - Ahli biologi kelautan sedang menyelidiki penyakit kulit misterius yang menyerang hiu karang sirip putih di Malaysia. Peneliti menduga, penyakit misterius itu disebabkan kenaikan suhu air laut.

Foto salah satu hiu dengan bintik-bintik luka di kepalanya menjadi viral di media sosial pada bulan April 2021 lalu. Foto itu diambil oleh seorang fotografer bawah laut di lepas pantai negara bagian Sabah di pulau Kalimantan.



Segera setelah foto itu viral, para penyelam di pulau Sipadan dan tim ahli dari universitas negeri dan pemerintah serta kelompok konservasi mulai melihat penyakit kulit pada setiap kelompok hiu yang mereka temui.

Mencoba mendiagnosis apa yang dapat menyebabkan penyakit itu, tim menemukan suhu permukaan laut di Sipadan telah meningkat menjadi 29,5 derajat Celcius pada Mei, satu derajat lebih tinggi daripada tahun 1985.

“Kita hampir pasti dapat menganggap lautan yang memanas memiliki peran penyebab hiu memiliki penyakit aneh di Sipadan,” kata Davies Austin Spiji, ahli biologi kelautan senior dengan kelompok konservasi nirlaba Reef Guardian.

Spiji mengesampingkan penyakit itu diebabkan faktor manusia. Karena wilayah Sipadan termasuk kawasan laut yang dilindungi dimana penangkapan ikan dilarang keras, dan tidak ada pemukiman atau industri di dekatnya.

"Kami tidak dapat mengabaikan bahwa perubahan sedang terjadi di sana karena suhu yang lebih tinggi," kata Mohamed Shariffseorang profesor dalam studi kedokteran hewan akuatik di Universiti Putra Malaysia.



Pada bulan Mei, tim peneliti mencoba tetapi gagal menangkap beberapa hiu bisa mendapatkan sampel untuk pengujian, kata Mabel Manjaji-Matsumoto, dosen senior di Borneo Marine Research Institute dari Universiti Malaysia Sabah.

"Jika kita bisa mendapatkan spesimen hiu, setidaknya kita bisa menemukan penyebab patogen dari lesi tersebut," kata Manjaji-Matsumoto, seraya menambahkan bahwa tim berencana untuk melakukan upaya lain pada bulan Juli.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1650 seconds (0.1#10.140)