Peneliti Sebut Awan Venus Terlalu Kering untuk Mendukung Kehidupan

Selasa, 29 Juni 2021 - 07:25 WIB
loading...
Peneliti Sebut Awan Venus Terlalu Kering untuk Mendukung Kehidupan
Tim Peneliti internasional yang dipimpin ahli dari Queens University Belfast, Inggris mematahkan anggapan bahwa Planet Venus memiliki kehidupan. Foto/dok
A A A
LONDON - Tim Peneliti internasional yang dipimpin ahli dari Queen's University Belfast, Inggris mematahkan anggapan bahwa Planet Venus memiliki kehidupan.

Dilansir BBC News, Selasa (29/6/2021), sebelumnya harapan muncul soal adanya kehidupan di Planet venus. Adanya gas fosfin (PH3) membuat peneliti mengambil kesimpulan adanya mikroba di atmosfer Venus.



Kemudian tim peneliti membandingkan kemungkinan tersebut dengan atmosfer yang ada di Bumi. Analisis menyimpulkan bahwa "ekstrimofil" paling ekstrem sebutan untuk mikroba yang hidup dalam kondisi yang sangat menantang tidak akan mampu bertahan, apalagi berkembang.

"Kami menemukan tidak hanya konsentrasi efektif molekul air sedikit di bawah apa yang dibutuhkan untuk mikroorganisme paling tangguh di Bumi, itu lebih dari 100 kali terlalu rendah," kata Dr John Hallsworth dari Sekolah Ilmu Biologi Belfast.

Hasil ini berbanding terbalik dengan penelitian ahli sebelumnya soal PH3 di planet Venus. Di Bumi, fosfin dikaitkan dengan kehidupan dengan mikroba yang hidup di usus hewan seperti penguin, atau di lingkungan yang miskin oksigen seperti rawa.

Tim September, dipimpin oleh Prof Jane Greaves dari Universitas Cardiff, mengangkat kemungkinan kehidupan mikroba di planet Venus dan mengundang kelompok lain untuk mematahkan teori mereka.

Beberapa astronom awalnya mempertanyakan kebenaran pengamatan PH3 yang dilakukan dengan dua sistem teleskop yang berbeda. Namun tantangan terbaru ini datang dari sudut yang sangat berbeda - dari para ahli biokimia. Dr Hallsworth adalah ahli mikrobiologi yang fokusnya adalah reaksi organisme hidup terhadap stres.



Prof Greaves menyoroti garis-garis gelap yang terkadang terlihat pada rentang waktu yang singkat di atmosfer dalam cahaya ultraviolet. Ada spekulasi bahwa ini bisa menjadi koloni mikroba yang berevolusi, mati, dan kemudian muncul kembali.

Dr Chris McKay astrobiologi dan Peneliti badan antariksa AS (NASA) mengatakan dia akan senang untuk berpikir bahwa Venus berpenghuni. Tetapi pengukuran langsung atmosfer yang dilakukan oleh penyelidikan masa lalu benar-benar menunjukkan bahwa ini tidak mungkin.

"Jauh lebih sulit untuk mengatakan suatu tempat layak huni daripada mengatakan suatu tempat tidak layak huni, Dr McKay menjelaskan.

NASA dan Badan Antariksa Eropa baru saja menyetujui tiga misi baru untuk mengunjungi Venus mulai akhir dekade ini. Rocket Lab dikirim untuk masuk atmosfer Venus segera setelah 2023. Pesawat itu akan mencoba mengambil sampel gas fosfin saat probe turun melalui awan.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)