Helikopter Ingenuity NASA Selesaikan Misi Terberat Melintasi Seitah Mars
loading...
A
A
A
JAKARTA - Helikopter Ingenuity yang menemani penjelajah Perseverance dalam misi di Planet Merah menyelesaikan misi terberatnya. Dikonfirmasi NASA, Ingenuity melakukan penerbangan lebih jauh dan lebih tinggi melintasi wilayah Seitah di Mars yang dikenal sebagai medan berat.
Ekspedisi terbaru ini membawa Ingenuity menjauh dari Perseverance dan melintasi wilayah Seitah di Mars. Ini merupakan sebuah area yang ditandai dengan riak pasir yang merupakan medan yang sangat menantang bagi para penjelajah.
Kepala pilot dan kepala insinyur untuk Proyek Helikopter Mars di Laboratorium Propulsi Jet NASA, Bob Balaram mengatakan, Perjalanan melewati medan yang tidak bersahabat diharapkan akan menantang algoritma navigasi Ingenuity dengan cara yang baru.
"Algoritma onboard yang memungkinkan Ingenuity menentukan di mana ia berada di sepanjang jalur penerbangan," katanya seperti dikutip CNN, Kamis (8/7/2021).
Tantangan potensial yang didapat Ingenuity di medan tersebut, yakni masalah dalam menemukan lokasi pendaratan, karena kamera Ingenuity mengasumsikan bahwa tanahnya datar.
"Ada kemungkinan bahwa Ingenuity akan mendarat di permukaan yang lebih berbahaya, dengan relief lebih tinggi daripada patch berpasir yang telah dipilih sejauh ini," katanya.
Selama penerbangan, Ingenuity diharapkan untuk mengambil gambar udara berwarna dari bebatuan dan riak yang dilewatinya selama penerbangan, yang akan membantu tim sains penjelajah.
Perverance mendarat di Mars pada 18 Februari bersama dengan Ingenuity , yang menyelesaikan penerbangan terkontrol pertama di planet lain pada 19 April 2021.
Ekspedisi terbaru ini membawa Ingenuity menjauh dari Perseverance dan melintasi wilayah Seitah di Mars. Ini merupakan sebuah area yang ditandai dengan riak pasir yang merupakan medan yang sangat menantang bagi para penjelajah.
Kepala pilot dan kepala insinyur untuk Proyek Helikopter Mars di Laboratorium Propulsi Jet NASA, Bob Balaram mengatakan, Perjalanan melewati medan yang tidak bersahabat diharapkan akan menantang algoritma navigasi Ingenuity dengan cara yang baru.
"Algoritma onboard yang memungkinkan Ingenuity menentukan di mana ia berada di sepanjang jalur penerbangan," katanya seperti dikutip CNN, Kamis (8/7/2021).
Tantangan potensial yang didapat Ingenuity di medan tersebut, yakni masalah dalam menemukan lokasi pendaratan, karena kamera Ingenuity mengasumsikan bahwa tanahnya datar.
"Ada kemungkinan bahwa Ingenuity akan mendarat di permukaan yang lebih berbahaya, dengan relief lebih tinggi daripada patch berpasir yang telah dipilih sejauh ini," katanya.
Selama penerbangan, Ingenuity diharapkan untuk mengambil gambar udara berwarna dari bebatuan dan riak yang dilewatinya selama penerbangan, yang akan membantu tim sains penjelajah.
Perverance mendarat di Mars pada 18 Februari bersama dengan Ingenuity , yang menyelesaikan penerbangan terkontrol pertama di planet lain pada 19 April 2021.
(ysw)