Fenomena Astronomi di Pekan Ketiga Juli 2021, Apa Saja?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tak terasa kita telah masuk pekan ketiga Juli 2021. Selama 19-25 Juli ini tercatat setidaknya akan ada 4 fenomena astronomi yang terjadi di langit.
Mulai dari konjungsi antares hingga fase bulan purnama, akan menjadi kalender astronomi yang akan terjadi di pekan ketiga Juli 2021.
Dilansir dari Instagram Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), berikut ini fenomena astronomi yang akan terjadi.
1. Konjungsi bulan - antares
Puncak konjungsi bulan-antares terjadi pada 20 Juli 2021 pada pukul 19.06 WIB. Fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 18.10 WIB dari arah timur-timur tenggara. Kemudian akan terbenam di arah barat-barat daya pukul 02.30.
2. Perige Bulan
Perige bulan terjadi setiap rata-rata 27 1/3 hari dengan interval dua perige bulan yang berdekatan bervariasi. Perige bulan di Juli 2021 terjadi pada 21 Juli pukul 17.34 WIB dengan jarak 364.546 km dari bumi, iluminasi 90,4% dan berada di sekitar konstelasi Ofiukus.
Perige bulan ini dapat disaksikan sejak pukul 15.00 WIB dari arah timur-tenggara dan terbenam keesokan harinya di barat-barat daya sekitar pukul 04.00 WIB.
3. Perihelion merkurius
Perihelion merkurius teradi setiap rata-rata 88 hari sekali atau dalam setahun terjadi empat kali.
Perihelion merkurius di bulan ini terjadi pada 27 Juli 2021 pukul 08.04 WIB dengan jarak 46 juta kilometer dari Matahari.
Sebelumnya fenomena ini terjadi pada 29 Januari dan 27 April dan seri berikutnya akan terjadi pada 20 Oktober 2021.
Lebar sudut merkurius jika diamati dari bumi ketika perihelion 26,6% lebih besar dibangingkan ketika aphelion, meskipun perbedaanya tidak begitu signifikan ketika diamati melalui teleskop.
4. Fase bulan purnama
Konfigurasi ketika bulan terletak membelakangi matahari dan segaris dengan bumi dan matahari Mengingat orbit bulan yang membentuk sudut 5.1 derajat terhadap ekliptika.
Puncak fase bulan purnama ini terjadi pada 24 Juli pukul 09.36 WIB dengan jarak 364.546km dari bumi.
Bulan purnama dapat disaksikan selama dua hari berturut-turut yakni pada malam sebelum 23 Juli dan kemudian berkulminasi keesokan harinya.
Selain itubulan purnama dapat disaksikan pada 24 Juli malam hari setelah terbenam matahari.
Mulai dari konjungsi antares hingga fase bulan purnama, akan menjadi kalender astronomi yang akan terjadi di pekan ketiga Juli 2021.
Dilansir dari Instagram Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), berikut ini fenomena astronomi yang akan terjadi.
1. Konjungsi bulan - antares
Puncak konjungsi bulan-antares terjadi pada 20 Juli 2021 pada pukul 19.06 WIB. Fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 18.10 WIB dari arah timur-timur tenggara. Kemudian akan terbenam di arah barat-barat daya pukul 02.30.
2. Perige Bulan
Perige bulan terjadi setiap rata-rata 27 1/3 hari dengan interval dua perige bulan yang berdekatan bervariasi. Perige bulan di Juli 2021 terjadi pada 21 Juli pukul 17.34 WIB dengan jarak 364.546 km dari bumi, iluminasi 90,4% dan berada di sekitar konstelasi Ofiukus.
Perige bulan ini dapat disaksikan sejak pukul 15.00 WIB dari arah timur-tenggara dan terbenam keesokan harinya di barat-barat daya sekitar pukul 04.00 WIB.
3. Perihelion merkurius
Perihelion merkurius teradi setiap rata-rata 88 hari sekali atau dalam setahun terjadi empat kali.
Perihelion merkurius di bulan ini terjadi pada 27 Juli 2021 pukul 08.04 WIB dengan jarak 46 juta kilometer dari Matahari.
Sebelumnya fenomena ini terjadi pada 29 Januari dan 27 April dan seri berikutnya akan terjadi pada 20 Oktober 2021.
Lebar sudut merkurius jika diamati dari bumi ketika perihelion 26,6% lebih besar dibangingkan ketika aphelion, meskipun perbedaanya tidak begitu signifikan ketika diamati melalui teleskop.
4. Fase bulan purnama
Konfigurasi ketika bulan terletak membelakangi matahari dan segaris dengan bumi dan matahari Mengingat orbit bulan yang membentuk sudut 5.1 derajat terhadap ekliptika.
Puncak fase bulan purnama ini terjadi pada 24 Juli pukul 09.36 WIB dengan jarak 364.546km dari bumi.
Bulan purnama dapat disaksikan selama dua hari berturut-turut yakni pada malam sebelum 23 Juli dan kemudian berkulminasi keesokan harinya.
Selain itubulan purnama dapat disaksikan pada 24 Juli malam hari setelah terbenam matahari.
(wbs)