Varian Delta Meletus, China Akui Lebih Ganas dari COVID-19 Wuhan
loading...
A
A
A
BEIJING - China pada Senin (2/8/2021) waktu setempat telah terapkan lockdown. Jutaan warga di negeri itu dikurung di rumah, Padahal China sudah berusaha menahan varian Delta yang mengganas di beberapa negara pertengahan 2021.
Pemerintah China sebelumnya membanggakan keberhasilannya dalam menurunkan kasus domestik menjadi hampir nol, setelah virus corona pertama kali muncul di Wuhan , memungkinkan ekonomi untuk pulih.
Namun Pemerintah China melaporkan 55 kasus baru yang ditransmisikan secara lokal pada Senin, ketika wabah varian Delta yang menyebar cepat menjangkau lebih dari 20 kota di belasan provinsi.
Klaster penyebaran virus di Wuhan dikonfirmasi setelah penghitungan harian resmi dirilis, tetapi dikonfirmasi oleh media pemerintah yang mengatakan infeksi telah dilacak ke stasiun kereta api.
Pejabat pencegahan dan pengendalian Covid-19 melaporkan “Ketujuhnya diidentifikasi sebagai pekerja imigran,” seperti dilansir dari Xinhua pada Senin (2/8/2021).
Kota-kota besar termasuk Beijing kini telah menguji jutaan penduduk, sambil menutup kompleks perumahan dan menempatkan kontak dekat dengan orang yang positif virus di bawah karantina.
Otoritas di ibu kota bertemu dan menyepakati perlunya meningkatkan kewaspadaan.
“Mengambil tindakan pencegahan yang ketat dan mempertahankan (kota) sampai mati, tanpa mengeluarkan biaya,” demikian komentar yang dikeluarkan oleh pemerintah Beijing.
Di tempat lain, lebih dari 1,2 juta penduduk ditempatkan di bawah penguncian ketat selama tiga hari ke depan di pusat kota Zhuzhou, Provinsi Hunan pada Senin. Di hari itu, pihak berwenang meluncurkan kampanye tes dan vaksinasi di seluruh kota, menurut pernyataan resmi. "Situasinya masih suram dan rumit,” kata otoritas Zhuzhou.
Tetapi wabah terbaru, terkait dengan sebuah klaster di Nanjing mengancam kesuksesan itu dengan lebih dari 360 kasus domestik dilaporkan dalam dua minggu terakhir. Sembilan petugas kebersihan di sebuah bandara internasional Nanjing dinyatakan positif pada 20 Juli.
Di tujuan wisata Zhangjiajie, yang terkenal dengan taman hutan nasionalnya, wabah menyebar bulan lalu di antara penonton teater. Mereka kemudian membawa virus kembali ke rumah di seluruh negeri.
Otoritas Zhangjiajie mengunci semua 1,5 juta penduduk pada Jumat (30/7/2021). Dan Pejabat tinggi kota pada Minggu (1/8/2021) menyerukan penduduknya untuk tidak meninggalkan Beijing kecuali jika sangat diperlukan.
Para pejabat segera mencari orang-orang yang baru saja melakukan perjalanan dari Nanjing atau Zhangjiajie. Pihaknya kemudian mendesak wisatawan untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah di mana kasus telah ditemukan.
Sementara itu, pemerintah China telah memblokir wisatawan memasuki ibukota selama perjalanan puncak liburan musim panas.
Dikatakan, hanya wisatawan penting dengan tes asam nukleat negatif yang diizinkan masuk, setelah penemuan beberapa kasus di antara penduduk yang kembali dari Zhangjiajie
Pemerintah China sebelumnya membanggakan keberhasilannya dalam menurunkan kasus domestik menjadi hampir nol, setelah virus corona pertama kali muncul di Wuhan , memungkinkan ekonomi untuk pulih.
Namun Pemerintah China melaporkan 55 kasus baru yang ditransmisikan secara lokal pada Senin, ketika wabah varian Delta yang menyebar cepat menjangkau lebih dari 20 kota di belasan provinsi.
Klaster penyebaran virus di Wuhan dikonfirmasi setelah penghitungan harian resmi dirilis, tetapi dikonfirmasi oleh media pemerintah yang mengatakan infeksi telah dilacak ke stasiun kereta api.
Pejabat pencegahan dan pengendalian Covid-19 melaporkan “Ketujuhnya diidentifikasi sebagai pekerja imigran,” seperti dilansir dari Xinhua pada Senin (2/8/2021).
Kota-kota besar termasuk Beijing kini telah menguji jutaan penduduk, sambil menutup kompleks perumahan dan menempatkan kontak dekat dengan orang yang positif virus di bawah karantina.
Otoritas di ibu kota bertemu dan menyepakati perlunya meningkatkan kewaspadaan.
“Mengambil tindakan pencegahan yang ketat dan mempertahankan (kota) sampai mati, tanpa mengeluarkan biaya,” demikian komentar yang dikeluarkan oleh pemerintah Beijing.
Di tempat lain, lebih dari 1,2 juta penduduk ditempatkan di bawah penguncian ketat selama tiga hari ke depan di pusat kota Zhuzhou, Provinsi Hunan pada Senin. Di hari itu, pihak berwenang meluncurkan kampanye tes dan vaksinasi di seluruh kota, menurut pernyataan resmi. "Situasinya masih suram dan rumit,” kata otoritas Zhuzhou.
Tetapi wabah terbaru, terkait dengan sebuah klaster di Nanjing mengancam kesuksesan itu dengan lebih dari 360 kasus domestik dilaporkan dalam dua minggu terakhir. Sembilan petugas kebersihan di sebuah bandara internasional Nanjing dinyatakan positif pada 20 Juli.
Di tujuan wisata Zhangjiajie, yang terkenal dengan taman hutan nasionalnya, wabah menyebar bulan lalu di antara penonton teater. Mereka kemudian membawa virus kembali ke rumah di seluruh negeri.
Otoritas Zhangjiajie mengunci semua 1,5 juta penduduk pada Jumat (30/7/2021). Dan Pejabat tinggi kota pada Minggu (1/8/2021) menyerukan penduduknya untuk tidak meninggalkan Beijing kecuali jika sangat diperlukan.
Para pejabat segera mencari orang-orang yang baru saja melakukan perjalanan dari Nanjing atau Zhangjiajie. Pihaknya kemudian mendesak wisatawan untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah di mana kasus telah ditemukan.
Sementara itu, pemerintah China telah memblokir wisatawan memasuki ibukota selama perjalanan puncak liburan musim panas.
Dikatakan, hanya wisatawan penting dengan tes asam nukleat negatif yang diizinkan masuk, setelah penemuan beberapa kasus di antara penduduk yang kembali dari Zhangjiajie
(wbs)