Penasaran Bagaimana Dinosaurus Kawin, Ahli Temukan Fakta Ini
loading...
A
A
A
MANCHESTER - Sejauh ini peneliti belum mengetahui bagaimana dinosaurus berkembang biak dan bersarang. Namun setelah ditemukannya fosil burung purba di daratan China, sedikit demi sedikit misteri itu terungkap.
Tak hanya mengetahui bagaimana dinosaurus kawin, sebelumnya peneliti juga tak tahu bagaimana membedakan spesies jantan dan betina.
"Kami benar-benar tidak tahu, sebagai ahli paleontologi itu menarik dan menyenangkan untuk dijelajahi," kata ahli paleontologi Dean Lomax, seorang ilmuwan tamu di departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan Universitas Manchester seperti dikutip CNN, Rabu (22/9/2021).
Namun setelah ditemukannya Confuciusornis, dinosaurus berusia 125 juta tahun yang memiliki banyak kesamaan dengan spesies burung modern, peneliti bisa membedakan mana yang jantan dan betina.
"Dulu ada ilmuwan yang mengatakan bahwa burung bukanlah dinosaurus , tetapi sekarang kami memiliki lebih banyak bukti bahwa mereka adalah dinosaurus. Jadi Anda dapat melihat perilaku burung dan mencari tahu bagaimana dinosaurus ini berperilaku," kata Lomax.
Contohnya adalah jenis garukan yang dilakukan burung jantan yang bersarang di tanah untuk menandakan bahwa mereka siap kawin. Dinosaurus juga melakukan hal serupa dan bukti ini ada di bebatuan berusia 100 juta tahun di Dakota Sandstone prasejarah di Colorado barat.
Satu situs mengungkapkan lebih dari 60 goresan berbeda di satu area dengan panjang hingga 164 kaki (50 meter) dan lebar 49 kaki (15 meter). "Bukti gesekan memiliki implikasi yang signifikan," ujar Martin Lockley, profesor emeritus geologi di University of Colorado Denver ketika penelitian itu dirilis.
Ilmuwan menemukan bahwa goresan di batu itu merupakan cara dinosaurus melakukan foreplay sebelum mereka benar-benar kawin. "Jadi bukti gesekan fosil itu petunjuk bahwa mereka berkumpul di sini jutaan tahun yang lalu untuk berkembang biak dan kemudian bersarang di dekatnya," katanya.
Mengenai bagaimana dinosaurus kawin, hal itu baru terungkap setelah ahli paleontologi di University of Bristol dan University of Massachusetts Amherst berhasil menemukan kloaka dinosaurus milik Psittacosaurus.
Kemudian ahli mengamati bagimana burung kawin dengan ciuman kloaka dan kemungkinan dinosaurus melakukan hal serupa.
Jakob Vinther, ahli paleontologi dan dosen senior di University of Bristol's School of Earth Sciences, bagaimanapun, percaya bahwa Psittacosaurus jantan akan memiliki penis. Fosil ini mengungkapkan bagaimana dinosaurus buang air kecil, buang air besar, dan berhubungan seks.
Tapi ini adalah pertama kalinya kloaka dinosaurus telah dipelajari, dan banyak mekanisme seks dinosaurus menentang imajinasi, terutama untuk makhluk seperti Stegosaurus dengan kulit tebal dan ekor runcing. "Ini bisa juga digunakan sebagai senjata, jika betina tidak menyukai jantan dan mengusirnya dengan ekor berdurinya," kata Lomax.
Tak hanya mengetahui bagaimana dinosaurus kawin, sebelumnya peneliti juga tak tahu bagaimana membedakan spesies jantan dan betina.
"Kami benar-benar tidak tahu, sebagai ahli paleontologi itu menarik dan menyenangkan untuk dijelajahi," kata ahli paleontologi Dean Lomax, seorang ilmuwan tamu di departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan Universitas Manchester seperti dikutip CNN, Rabu (22/9/2021).
Namun setelah ditemukannya Confuciusornis, dinosaurus berusia 125 juta tahun yang memiliki banyak kesamaan dengan spesies burung modern, peneliti bisa membedakan mana yang jantan dan betina.
"Dulu ada ilmuwan yang mengatakan bahwa burung bukanlah dinosaurus , tetapi sekarang kami memiliki lebih banyak bukti bahwa mereka adalah dinosaurus. Jadi Anda dapat melihat perilaku burung dan mencari tahu bagaimana dinosaurus ini berperilaku," kata Lomax.
Contohnya adalah jenis garukan yang dilakukan burung jantan yang bersarang di tanah untuk menandakan bahwa mereka siap kawin. Dinosaurus juga melakukan hal serupa dan bukti ini ada di bebatuan berusia 100 juta tahun di Dakota Sandstone prasejarah di Colorado barat.
Satu situs mengungkapkan lebih dari 60 goresan berbeda di satu area dengan panjang hingga 164 kaki (50 meter) dan lebar 49 kaki (15 meter). "Bukti gesekan memiliki implikasi yang signifikan," ujar Martin Lockley, profesor emeritus geologi di University of Colorado Denver ketika penelitian itu dirilis.
Ilmuwan menemukan bahwa goresan di batu itu merupakan cara dinosaurus melakukan foreplay sebelum mereka benar-benar kawin. "Jadi bukti gesekan fosil itu petunjuk bahwa mereka berkumpul di sini jutaan tahun yang lalu untuk berkembang biak dan kemudian bersarang di dekatnya," katanya.
Mengenai bagaimana dinosaurus kawin, hal itu baru terungkap setelah ahli paleontologi di University of Bristol dan University of Massachusetts Amherst berhasil menemukan kloaka dinosaurus milik Psittacosaurus.
Kemudian ahli mengamati bagimana burung kawin dengan ciuman kloaka dan kemungkinan dinosaurus melakukan hal serupa.
Jakob Vinther, ahli paleontologi dan dosen senior di University of Bristol's School of Earth Sciences, bagaimanapun, percaya bahwa Psittacosaurus jantan akan memiliki penis. Fosil ini mengungkapkan bagaimana dinosaurus buang air kecil, buang air besar, dan berhubungan seks.
Tapi ini adalah pertama kalinya kloaka dinosaurus telah dipelajari, dan banyak mekanisme seks dinosaurus menentang imajinasi, terutama untuk makhluk seperti Stegosaurus dengan kulit tebal dan ekor runcing. "Ini bisa juga digunakan sebagai senjata, jika betina tidak menyukai jantan dan mengusirnya dengan ekor berdurinya," kata Lomax.
(ysw)