5 Bencana Nuklir Terburuk di Dunia, Dampaknya Bikin Ngeri

Minggu, 17 Oktober 2021 - 09:25 WIB
loading...
5 Bencana Nuklir Terburuk di Dunia, Dampaknya Bikin Ngeri
Bencana nuklir terburuk di dunia tercatat ada dibeberapa negara yang menggunakan reaktor nuklir untuk pembangkit listriknya. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Bencana nuklir terburuk di dunia tercatat ada dibeberapa negara yang menggunakan reaktor nuklir untuk pembangkit listriknya. Tak sedikit korban berjatuhan akibat dampak langsung maupun tidak langsung yang disebabkan penyakit mematikan dari radiasi nuklir.

Sebenarnya ada sekitar 100 kecelakaan yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia. Namun tercatat ada lima bencana nuklir terburuk dalam sejarah yan menyebabkan korban jiwa dan biaya yang tidak sedikit.

Berdasarkan International Nuclear and Radiological Event Scale (INES) yang didirikan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ada tahun 1990, setiap peristiwa diklasifikasikan sesuai dengan skala 1-7, tergantung dari keparahan dan dampak yang ditingggalkannya.



Berikut 5 bencana nuklir terburuk di dunia yang dikutip dari halaman Process Industry Forum:

1. Bencana Nuklir Chernobyl

Bencana Chernobyl adalah kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir terburuk yang pernah ada dalam sejarah modern. Ini satu-satunya kecelakaan nuklir Level 7 yang terjadi pada 26 April 1986.

Penyebab kecelakaan karena ledakan uap yang menghancurkan reaktor nomor empat di pabrik Ukraina. Kebakaran yang dihasilkan menyebarkan limbah radioaktif dalam jumlah besar menyebar ke seluruh Eropa Barat.

Bencana ini menewaskan sekitar 30 orang akibat keracunan radiasi akut segera setelahnya dan meningkatkan ketakutan jangka panjang akan peningkatan kasus kanker tiroid.

2. Bencana Nuklir Fukushima

Bencana nuklir terburuk lainnya terjadi di reaktor nuklir Fukushima Jepang akibat gempa besar pada hari Jumat 11 Maret 2011. Gempa yang berkekuatan 9,0 skala Richter itu menyebabkan tsunami setinggi 15 meter yang memicu tiga kehancuran reaktor di pembangkit listrik Fukushima Daiichi.

Bencana yang masuk dalam skala level 7 INES ini menyebabkan lebih dari 1.000 kematian dan membuat lebih dari 100.000 orang mengungsi. Diketahui kalau reaktor Fukushima ternyata tidak memadai untuk mengantisipasi bencana alam yang sedemikian dahsyat.

3. Bencana Nuklir Kyshtym

Kecelakaan nuklir paling serius ketiga dalam sejarah dunia terjadi di pabrik rahasia Mayak, dekat kota Kyshtym Rusia. Reaktor nuklir ini merupakan bagian dari upaya Uni Soviet untuk menandingi AS dalam produksi plutonium tingkat senjata.

Bencana nuklir yang terjadi pada tahun 1957 itu bermula dari rusaknya sistem pendingin yang dibiarkan begitu saja. Kenaikan suhu mengakibatkan ledakan dengan kekuatan setara 70-100 ton TNT.



Dahsyatnya ledakan membuat limbah nuklir itu terbang sejauh 300 kilometer. Karena reaktor ini bersifat rahasia, baru seminggu kemudian 10.000 penduduk setempat dievakuasi dari daerah tersebut. INES memasukan bencana nuklir ini ke tingkat 6.

4. Bencana Nuklir Sellafield

Bencana nuklir ini terjadi ketika kebakaran hebat melanda reaktor nuklir Unit 1 di Windscale, Cumberland (sekarang Sellafield, Cumbria) selama tiga hari pada 10 Oktober 1957.

Api yang mengamuk menyapu inti reaktor dan membuat kontaminasi radioaktif tersebar ke seluruh Eropa. Diperkirakan jejak isotop yodium-131 telah menyebabkan beberapa ratus diagnosis kanker.

Setelah diselidiki, ternyata kecelakaan itu disebabkan dari dua tiang Windscale dibangun dengan tergesa-gesa selama proyek bom atom Inggris. Itu adalah kecelakaan nuklir terburuk di Inggris yang diklasifikasikan INES sebagai kecelakaan nuklir level 5.

5. Bencana Nuklir Pennsylvania

Bencana paling serius dalam sejarah pembangkit listrik tenaga nuklir AS terjadi pada 28 Maret 1979. Kecelakaan itu disebabkan oleh kegagalan katup pelepas saat terjadi kerusakaan parah pada inti reaktor.



Untungnya seluruh personel yang bertugas di reaktor tersebut sigap sehingga tidak ada laporan korban jiwa maupun dampak kesehatan kendati INES mengklasifikasikan bencana itu masuk level 5.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1844 seconds (0.1#10.140)