Lokasi Kecelakaan Nuklir Chernobyl Diusulkan Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Rabu, 28 April 2021 - 00:11 WIB
loading...
Lokasi Kecelakaan Nuklir Chernobyl Diusulkan Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO
Sebuah sekolah terlantar di kota Pripyat, Ukraina, lantainya dipenuhi dengan masker gas yang dibagikan setelah bencana Chernobyl. Foto: Anton Petrus/Getty Images
A A A
KIEV - Pemerintah Ukraina mengusulkan Chernobyl menjadi situs Warisan Dunia . Mereka berharap, Chernobyl bisa disejajarkan dengan monumen paling ikonik lainnya, seperti kota kuno Petra di Yordania, pilar besar Stonehenge, Kota Terlarang Beijing, dan Pulau Paskah yang menjulang tinggi.

Pada tanggal 26 April 1986 atau 35 tahun yang lalu, sebuah ledakan reaktor mengguncang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, yang terletak sekitar 81 mil (130 kilometer) di utara Kiev. Dalam tragedi itu, ribuan orang meninggal akibat paparan radiasi. Dampak bencana juga menyebar ke seluruh Ukraina, Rusia dan Belarusia.



Saat ini, Pemerintah Ukraina berupaya untuk memasukan Cherbobyl ke dalam daftar global Situs Warisan Dunia yang dikelola oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

"Kami percaya bahwa menempatkan Chernobyl dalam daftar warisan UNESCO adalah langkah pertama dan penting untuk menjadikan tempat yang hebat ini sebagai tujuan unik yang menarik bagi seluruh umat manusia," kata Menteri Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Ukraina, Oleksandr Tkachenko kepada Reuters.

Salah satu kota di zona tersebut - Pripyat yang dulunya rumah bagi sekitar 49.000 orang pada tahun 1986 kini menjadi kota hantu. Zona pengecualian awalnya dibuka untuk wisatawan pada tahun 2010. Gedung-gedung di Pripyat yang menakutkan dan ditumbuhi tanaman liar dengan cepat menjadi tujuan populer bagi para fotografer.



Namun pariwisata Chernobyl benar-benar melejit setelah Kesuksesan serial dramatis HBO tahun 2019, "Chernobyl" ikut meramaikan pariwisata dengan lonjakan turis sebesar 30% dari tahun sebelumnya. Sekitar 124.000 turis mengunjungi Chernobyl tahun 2019, dan sekitar 100.000 di antaranya berasal dari luar Ukraina.

Para ilmuwan juga mengawasi Chernobyl, untuk melacak bagaimana satwa liar beradaptasi dengan tingkat paparan radiasi yang membuat zona tersebut tidak aman untuk tempat tinggal manusia.

Survei terbaru menunjukkan bahwa serigala abu-abu (Canis lupus) berkembang biak di dekat Chernobyl . Kemungkinan karena mereka memiliki banyak mangsa dan banyak wilayah yang tidak tersentuh manusia.



Kemudian spesies langka kuda liar Asia yang dikenal sebagai kuda Przewalski (Equus ferus przewalskii) juga tumbuh subur di zona eksklusi, AFP melaporkan.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3834 seconds (0.1#10.140)