Formula Matematika Baru Dorong Kecepatan Jaringan 5G

Jum'at, 05 Juni 2020 - 05:00 WIB
loading...
Formula Matematika Baru...
Insinyur NIST, Jason Coder, membuat perhitungan matematis untuk formula pembelajaran mesin yang dapat membantu jaringan 5G dan jaringan nirkabel lainnya memilih dan berbagi frekuensi komunikasi secara efisien. Foto/NIST
A A A
JAKARTA - Para peneliti di Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST) Amerika Serikat (AS) telah mengembangkan formula matematika untuk membantu jaringan 5G dan jaringan nirkabel lainnya. Mereka memilih dan membagi frekuensi komunikasi sekitar 5.000 kali lebih efisien melalui simulasi komputer. (Baca juga: China Ciptakan '5G Message', Inikah Akhir Hidup SMS dan MMS? )

Formula tersebut dinamakan sebagai Rumus Novel, yang merupakan sebuah bentuk pembelajaran mesin untuk memilih rentang frekuEnsi nirkabel atau yang dikenal sebagai saluran (band). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula matematika baru dapat di program ke dalam perangkat pemancar lunak ke berbagai jenis jaringan dunia nyata.

Pembuatan formula matematika NIST digunakan untuk membantu memenuhi permintaan yang semakin meningkat dalam sistem nirkabel. Ini termasuk jaringan 5G dan pembagian rentang frekuensi (band) yang tidak berlisensi.

Salah satu contoh penggunaan band yang tidak berlisensi adalah WiFi. Penelitian NIST memiliki fokus pada skenario, di mana WiFi bersaing dengan sistem seluler untuk frekuensi tertentu.

NIST telah membuat skenario menantang dalam sistem seluler untuk meningkatkan transmisi data. Mereka menggunakan metode yang disebut License Assisted Access (LAA), yang menggabungkan kedua pita tanpa lisensi dan berlisensi.

"Pekerjaan ini mengeksplorasi penggunaan pembelajaran mesin dalam membuat keputusan tentang saluran frekuensi mana yang akan ditransmisikan. Ini berpotensi membuat komunikasi di pita tanpa izin jauh lebih efisien," kata insinyur NIST Jason Coder, dikutip dari Scitechdaily.

Formula NIST memungkinkan pemancar untuk lebih cepat memilih sub-saluran terbaik dalam operasi WiFi dan LAA. Setiap pemancar memiliki cara untuk memaksimalkan kecepatan data dalam keseluruhan jaringan tanpa berkomunikasi satu sama lain.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya tentang pembelajaran mesin dalam sebuah komunikasi. Awalnya, mereka memperhitungkan beberapa lapisan jaringan, peralatan fisik dan aturan akses antara pusat pemancar dan penerima.

Dalam simulasi komputer, metode alokasi optimal memberikan saluran ke pemancar dengan mencari semua kombinasi yang ada. Ini dapat digunakan untuk menemukan cara memaksimalkan laju data dari seluruh jaringan.

NIST mampu menghasilkan rumus untuk hasil maksimal tapi dalam proses yang jauh lebih sederhana. Jika proses identifikasi biasanya membutuhkan 45.600 percobaan, formula NIST dapat melakukannya hanya dengan percobaan 10 saluran dan ini hanya 0,02% dari biasanya.

Penelitian ini baru membahas skenario dalam ruangan, seperti bangunan dengan beberapa titik akses WiFi dan operasi ponsel di pita yang tidak berlisensi. Para peneliti sedang berencana untuk mengkonsep metode ini dalam skenario luar ruangan dengan skala lebih besar dan melakukan eksperimen fisik untuk menunjukkan efeknya.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1291 seconds (0.1#10.140)