Rusia Uji Coba Penembakan Rudal Anti-Satelit, NASA Kecam Sebagai Tindakan Sembrono
loading...
A
A
A
FLORIDA - Rusia akhir pekan lalu melakukan uji coba penembakan rudal anti-satelit dengan target satelit mata-mata miliknya sendiri yang dikenal dengan Cosmos 1408. NASA mengecam uji coba penembakan rudal anti-satelit sebagai tindakan sembrono karena mengancam keselamatan astronot yang berada di orbit Bumi.
Tujuh astronot terpaksa secara darurat harus berlindung di pesawat ruang angkasa yang merapat ke di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS). Para astronot berkumpul di dalam SpaceX Crew Dragon dan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia Sebab, serpihan atau puing-puing sisa satelit yang ditembak berpotensi menimbulkan bahaya.
Administrator NASA Bill Nelson mengutuk tindakan sembrono itu sebagai uji coba yang "tidak bertanggung jawab" dan "mengganggu stabilitas". Sebab, uji coba penembakan rudak anti-satelit menciptakan lebih dari 1.500 keping sampah baru di orbit Bumi yang mengancam keselamatan para astronot serta aktivitas luar angkasa lainnya.
“Tidak terpikirkan bahwa Rusia akan membahayakan astronot mitra Amerika dan internasional di ISS, termasuk kosmonot mereka sendiri. Tindakan mereka sembrono dan berbahaya, juga mengancam stasiun luar angkasa China dan para taikonaut di dalamnya," kata Nelson dikutip dari laman cnet, Selasa 16 November 2021.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price juga mengecam uji coba penembakan rudal anti-satelit. "Federasi Rusia secara sembrono melakukan uji coba penghancuran terhadap salah satu satelit miliknya sendiri dengan rudal anti-satelit,” kata Ned Price kepada wartawan.
Uji coba penembakan rudal anti-satelit meninggalkan sisa puing-puing satelit yang hancur ditembak di orbit Bumi. Mirip dengan serpihan yang ditinggalkan China saat tes senjata pada tahun 2007. (Baca juga; NASA Rencanakan Tabrakan Pesawat Ruang Angkasa ke Asteroid yang Ancam Bumi )
Puing-puing itu tersebar dan beredar lama di orbit rendah Bumi selama bertahun-tahun. Dan, baru minggu lalu ISS bermanuver menghindari hantaman sampah luar angkasa dari uji coba penembakan tahun 2007. (Baca juga;Militer AS Awasi Ketat Ambisi China dan Rusia di Ruang Angkasa)
Perusahaan pelacakan puing-puing ruang angkasa swasta LeoLabs melaporkan bahwa data radarnya mendeteksi beberapa objek di dekat lokasi satelit mata-mata Rusia Cosmos 1408 yang diluncurkan pada tahun 1982. "Saya memperkirakan ribuan keping puing dari satelit Cosmos 1408," kata astronom Harvard dan pengamat satelit Jonathan McDowell melalui akun Twitternya.
Badan antariksa Rusia, Roscosmos dalam sebuah pernyataan kepada Kantor Berita Rusia TASS mengatakan bahwa "Objek yang berada di orbit Bumi dan menyebabkan kru harus pindah ke pesawat ruang angkasa sesuai prosedur rutin. Saat ini telah menjauh dari orbit ISS yang berada di zona hijau."
Para astronot di ISS telah kembali ke stasiun utama tetapi terus bekerja dengan NASA untuk memantau puing-puing sisa uji coba penembakan. Para astronot telah memodifikasi dan mengatur pola tidur dengan sangat hati-hati sebagai antisipasi terhadap ancaman sisa puing-puing di luar angkasa.
Tujuh astronot terpaksa secara darurat harus berlindung di pesawat ruang angkasa yang merapat ke di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS). Para astronot berkumpul di dalam SpaceX Crew Dragon dan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia Sebab, serpihan atau puing-puing sisa satelit yang ditembak berpotensi menimbulkan bahaya.
Administrator NASA Bill Nelson mengutuk tindakan sembrono itu sebagai uji coba yang "tidak bertanggung jawab" dan "mengganggu stabilitas". Sebab, uji coba penembakan rudak anti-satelit menciptakan lebih dari 1.500 keping sampah baru di orbit Bumi yang mengancam keselamatan para astronot serta aktivitas luar angkasa lainnya.
“Tidak terpikirkan bahwa Rusia akan membahayakan astronot mitra Amerika dan internasional di ISS, termasuk kosmonot mereka sendiri. Tindakan mereka sembrono dan berbahaya, juga mengancam stasiun luar angkasa China dan para taikonaut di dalamnya," kata Nelson dikutip dari laman cnet, Selasa 16 November 2021.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price juga mengecam uji coba penembakan rudal anti-satelit. "Federasi Rusia secara sembrono melakukan uji coba penghancuran terhadap salah satu satelit miliknya sendiri dengan rudal anti-satelit,” kata Ned Price kepada wartawan.
Uji coba penembakan rudal anti-satelit meninggalkan sisa puing-puing satelit yang hancur ditembak di orbit Bumi. Mirip dengan serpihan yang ditinggalkan China saat tes senjata pada tahun 2007. (Baca juga; NASA Rencanakan Tabrakan Pesawat Ruang Angkasa ke Asteroid yang Ancam Bumi )
Puing-puing itu tersebar dan beredar lama di orbit rendah Bumi selama bertahun-tahun. Dan, baru minggu lalu ISS bermanuver menghindari hantaman sampah luar angkasa dari uji coba penembakan tahun 2007. (Baca juga;Militer AS Awasi Ketat Ambisi China dan Rusia di Ruang Angkasa)
Perusahaan pelacakan puing-puing ruang angkasa swasta LeoLabs melaporkan bahwa data radarnya mendeteksi beberapa objek di dekat lokasi satelit mata-mata Rusia Cosmos 1408 yang diluncurkan pada tahun 1982. "Saya memperkirakan ribuan keping puing dari satelit Cosmos 1408," kata astronom Harvard dan pengamat satelit Jonathan McDowell melalui akun Twitternya.
Badan antariksa Rusia, Roscosmos dalam sebuah pernyataan kepada Kantor Berita Rusia TASS mengatakan bahwa "Objek yang berada di orbit Bumi dan menyebabkan kru harus pindah ke pesawat ruang angkasa sesuai prosedur rutin. Saat ini telah menjauh dari orbit ISS yang berada di zona hijau."
Para astronot di ISS telah kembali ke stasiun utama tetapi terus bekerja dengan NASA untuk memantau puing-puing sisa uji coba penembakan. Para astronot telah memodifikasi dan mengatur pola tidur dengan sangat hati-hati sebagai antisipasi terhadap ancaman sisa puing-puing di luar angkasa.
(wib)