6 Bulan Meletus, Gunung Berapi Islandia Mendadak Berhenti Muntahkan Lava
loading...
A
A
A
REYKJAVIK - Setelah 6 bulan meletus Gunung Berapi Fagradalsfjall di barat daya Reykjavik, Islandia , mendadak berhenti memuntahkan lava. Gunung Fagradalsfjall pertama kali meletus pada 19 Maret 2021, setelah 800 tahun tidak meletus.
Meskipun sejak 18 September 2021 Gunung Fagradalsfjall tidak sudah tidak memuntahkan lava, para ahli vulkanologi belum yakin letusannya telah berakhir. Letusan Gunung Fagradalsfjall merupakan yang terpanjang dalam kurun waktu 50 tahun di Islandia.
"Ada kemungkinan titik yang cukup tersumbat untuk mulai mendingin, (sehingga) lava baru belum berhasil keluar. Begitulah seringnya letusan berakhir," kata Sara Barsotti, Koordinator Bahaya Vulkanik di Kantor Meteorologi Islandia (IMO), kepada AFP, Jumat (19/11/2021). (Baca juga; Gunung Berapi Reykjavik Muntahkan Lahar, Islandia Evakuasi Ribuan Turis )
Selama dua bulan, seismograf tidak mencatat adanya getaran-getaran kecil yang terekam. Meskipun tidak ada semburan lava selama periode itu, kepulan asap masih mengepul dari kawah utama. "Ini hanya panas dan gas yang tersisa di magma bawah tanah," jelas ahli geofisika Pall Einarsson. (Baca juga; Tak Aktif 900 Tahun, Gunung Berapi Islandia Meletus Terangi Ibu Kota )
Lava mulai mengalir keluar dari celah di tanah pada malam 19 Maret 201 di semenanjung Reykjanes dan menjadi tontonan warga dan daya tarik wisata. Sekarang, medan lava hitam yang mengeras menutupi lanskap seluas hampir 5 kilometer persegi (1,93 mil persegi) dan gumpalan asap belerang sesekali naik dari retakan.
Para ilmuwan terus mengawasinya karena daerah ini masih aktif secara seismik. Data satelit dan GPS telah mengukur kenaikan permukaan tanah di sebagian besar wilayah semenanjung Reykjanes, disebut inflasi atau pengangkatan, yang mendukung teori reaktivasi gunung berapi di wilayah tersebut. (Baca juga; Gunung Berapi Ini Pernah Meletus 5 Tahun, Air Mancur Lava yang Tercipta Bikin Merinding )
Kenaikan tanah dimulai pada pertengahan September dan masih dianggap relatif kecil oleh ahli vulkanologi, sekitar dua sentimeter pada titik terbesarnya. Jumlah belerang dioksida yang dilepaskan dari gunung berapi tetap rendah, hanya beberapa kilo per detik.
Meskipun sejak 18 September 2021 Gunung Fagradalsfjall tidak sudah tidak memuntahkan lava, para ahli vulkanologi belum yakin letusannya telah berakhir. Letusan Gunung Fagradalsfjall merupakan yang terpanjang dalam kurun waktu 50 tahun di Islandia.
"Ada kemungkinan titik yang cukup tersumbat untuk mulai mendingin, (sehingga) lava baru belum berhasil keluar. Begitulah seringnya letusan berakhir," kata Sara Barsotti, Koordinator Bahaya Vulkanik di Kantor Meteorologi Islandia (IMO), kepada AFP, Jumat (19/11/2021). (Baca juga; Gunung Berapi Reykjavik Muntahkan Lahar, Islandia Evakuasi Ribuan Turis )
Selama dua bulan, seismograf tidak mencatat adanya getaran-getaran kecil yang terekam. Meskipun tidak ada semburan lava selama periode itu, kepulan asap masih mengepul dari kawah utama. "Ini hanya panas dan gas yang tersisa di magma bawah tanah," jelas ahli geofisika Pall Einarsson. (Baca juga; Tak Aktif 900 Tahun, Gunung Berapi Islandia Meletus Terangi Ibu Kota )
Lava mulai mengalir keluar dari celah di tanah pada malam 19 Maret 201 di semenanjung Reykjanes dan menjadi tontonan warga dan daya tarik wisata. Sekarang, medan lava hitam yang mengeras menutupi lanskap seluas hampir 5 kilometer persegi (1,93 mil persegi) dan gumpalan asap belerang sesekali naik dari retakan.
Para ilmuwan terus mengawasinya karena daerah ini masih aktif secara seismik. Data satelit dan GPS telah mengukur kenaikan permukaan tanah di sebagian besar wilayah semenanjung Reykjanes, disebut inflasi atau pengangkatan, yang mendukung teori reaktivasi gunung berapi di wilayah tersebut. (Baca juga; Gunung Berapi Ini Pernah Meletus 5 Tahun, Air Mancur Lava yang Tercipta Bikin Merinding )
Kenaikan tanah dimulai pada pertengahan September dan masih dianggap relatif kecil oleh ahli vulkanologi, sekitar dua sentimeter pada titik terbesarnya. Jumlah belerang dioksida yang dilepaskan dari gunung berapi tetap rendah, hanya beberapa kilo per detik.
(wib)