Bumi Dalam Bahaya, Organisme Alien Bisa Menyerang Melalui Pesawat Ruang Angkasa

Jum'at, 26 November 2021 - 11:24 WIB
loading...
Bumi Dalam Bahaya, Organisme...
Ilmuwan khawatir, banyaknya penerbangan ke luar angkasa, termasuk misi ke Mars dan Bulan akan membaa organisme alien yang bisa mengancam bumi. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Banyaknya penerbangan ke luar angkasa yang dilakukan perusahaan swasta, termasuk misi ke Mars dan Bulan menimbulkan kekhawatiran. Ilmuwan mengingatkan bisa saja organisme alien menempel di pesawat ruang angkasa dan mencemari bumi.

Dikutip dari Live Science, Jumat (26/11/2021), para peneliti menunjuk pada catatan manusia tentang perpindahan spesies ke lingkungan baru di Bumi, di mana organisme tersebut dapat menjadi invasif dan membahayakan spesies asli.

Ilmuwan mengatakan perilaku seperti itu menunjukkan hal yang sama dengan kehidupan alien dari planet lain yang bisa mencemari Bumi, menurut makalah yang diterbitkan 17 November di jurnal BioScience.



"Pencarian kehidupan di luar bumi adalah upaya menarik yang dapat menghasilkan penemuan besar dalam waktu yang tidak terlalu lama," penulis utama Anthony Ricciardi, seorang profesor biologi invasi di McGill University di Montreal, mengatakan kepada Live Science melalui email.

Namun dalam menghadapi misi luar angkasa yang meningkat, termasuk yang dimaksudkan untuk mengembalikan sampel ke Bumi, sangat penting untuk mengurangi risiko kontaminasi biologis .

"Kami hanya bisa berspekulasi tentang jenis organisme apa yang mungkin ditemui jika ahli astrobiologi menemukan kehidupan. Bentuk kehidupan yang paling masuk akal adalah mikroba dan mungkin menyerupai bakteri," kata Ricciardi.



Untuk bukti kontaminasi antarplanet, para peneliti mengutip pesawat ruang angkasa Beresheet Israel yang menabrak bulan pada tahun 2019 saat membawa ribuan tardigrades. Hewan mikroskopis itu mungkin tidak selamat dari dampak tabrakan tetapi insiden itu menunjukkan potensi tumpahan biologis.

Badan antariksa seperti NASA telah lama menyadari potensi risiko kontaminasi biologis, dan kebijakan perlindungan planet telah ada sejak 1960-an, menurut Ricciardi. "Namun, risiko yang belum pernah terjadi ditimbulkan oleh era baru eksplorasi ruang angkasa yang ditujukan untuk menargetkan area yang paling mungkin mengandung kehidupan," kata Ricciardi.

Para peneliti menyarankan peningkatan protokol biosekuriti yang terkait dengan perjalanan ruang angkasa, dengan fokus pada deteksi dini kontaminan biologis potensial dan mengembangkan rencana untuk respons cepat terhadap deteksi semacam itu.



Planet dan bulan selalu bertukar materi melalui meteorit, tetapi eksplorasi ruang angkasa manusia dapat mempercepat kontaminasi, kata Jennifer Wadsworth, ahli astrobiologi di Lucerne University of Applied Sciences and Arts di Swiss yang tidak terlibat dalam makalah tersebut.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)