Pemandangan Langka, Begini Penampakan Gunung Kembar Sindoro dan Sumbing dari Luar Angkasa

Sabtu, 27 November 2021 - 19:31 WIB
loading...
Pemandangan Langka,...
Pemandangan langka dan luar biasa tersaji dalam foto dari luar angkasa yang merekam penampakan dua gunung api kembar, yaitu Gunung Sundoro dan Gunung Sumbing. Foto/Ist/earthobservatory.nasa
A A A
PEMANDANGAN langka dan luar biasa tersaji dalam foto dari luar angkasa yang merekam penampakan dua gunung api kembar, yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing . Foto yang diabadikan seorang astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dirilis laman earthobservatory, Sabtu (27/11/2021).

Gunung Sindoro (3.136 mdpl) dan Gunung Sumbing (3.371 mdpl) secara administratif terletak di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo; Jawa Tengah. Dua gunung api strato ini belum meletus sejak tahun 1730 (Sumbing) dan 1971 (Sundoro).

Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing membentuk bentang alam gunung api kembar, seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, apabila dilihat dari arah Temanggung. Celah antara Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dibelah jalan provinsi yang menghubungkan Temanggung dan Wonosobo yang biasa dijuluki sebagai Kledung Pass.

Nama Sindoro berasal dari bahasa Sansekerta Sundara yang artinya Indah. Bentuk lain untuk perempuan dari Sindoro adalah Sundari yang memiliki arti Cantik. Sedangkan Gunung Sumbing dalam catatan sejarah Manuskrip Bujangga Manik sebelumnya bernama Gunung Sembung. (Baca juga; Gunung Berapi Ini Pernah Meletus 5 Tahun, Air Mancur Lava yang Tercipta Bikin Merinding )

Dari foto tampak jelas zona terang yang mengelilingi bagian bawah kedua gunung berapi itu adalah area pertanian intensif. Kontras dengan hutan gelap di bagian lereng gunung yang lebih tinggi. Puncak Gunung Sumbing dan Sundoro terlihat begitu indah.

Foto astronot ISS065-E-31847 diabadikan pada 10 Mei 2021, dengan kamera digital Nikon D5 menggunakan panjang fokus 200 milimeter. Foto ini disediakan oleh ISS Crew Earth Observations Facility dan Earth Science and Remote Sensing Unit, Johnson Space Center.

Gambar tersebut diambil oleh seorang anggota kru Ekspedisi 65. Gambar telah dipotong dan ditingkatkan untuk meningkatkan kontras, dan artefak lensa telah dihapus. (Baca juga; 6 Bulan Meletus, Gunung Berapi Islandia Mendadak Berhenti Muntahkan Lava )

Program Stasiun Luar Angkasa Internasional mendukung laboratorium sebagai bagian dari Lab Nasional ISS untuk membantu para astronot mengambil gambar Bumi yang akan menjadi nilai terbesar bagi para ilmuwan dan publik, dan untuk membuat gambar-gambar itu tersedia secara bebas di Internet.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3403 seconds (0.1#10.140)